Share

Chapter 3: Suspicion

Happy reading ;)

--------------

"Berhenti memandangi ku seperti itu, Sir." Kali ini ia benar benar muak pada Mike. Selain pembicaraan nya saat diruang makan tadi, Mike tak henti hentinya memandangi Emily sejak mereka keluar dari mansion.

"Aku masih tak mengerti mengapa wanita cantik seperti mu bekerja sebagai bodyguard," Mike tetap berusaha mengajaknya bicara walau ia tahu tak akan ada jawaban dari bibir mungil wanita disampingnya. Benar saja, Emily kembali mengacuhkannya dan segera keluar dari mobil membukakan pintu penumpang untuk Mike. Emily menunduk hormat ketika pria itu turun dan membuka kancing jas perlahan.

"Asal kau tahu aku tak suka diabaikan, Emily Blunt." Mike segera berlalu dan memasuki lobby utama perusahaan Citi Group. Ia benar benar merasa dilecehkan oleh wanita yang hanya bekerja padanya sebagai bodyguard. Bagaimana bisa wanita itu mengacuhkan dirinya yang rupawan. Sedangkan Emily sama sekali tidak peduli dengan semua perkataan pria brengsek seperti Mike. Ia mengikuti langkah lebar pria itu hingga mencapai ruangannya di lantai tertinggi gedung tersebut.

"Good morning Sir," sapa wanita bersurai burgundy dengan kemeja putih slim fit dan dua kancing bagian atas terbuka hingga memperlihatkan dada yang bersembunyi dibalik kemeja tersebut. Rok pensil midi suede gold membalut kaki jenjangnya. Laurent, yang merupakan sekretaris Mike selalu tampil seksi dimanapun dan ia adalah wanita terseksi di gedung perkantoran ini.

Emily tersenyum tak percaya, jika seluruh perusahaan mengharuskan untuk berpakaian sopan saat bekerja, perusahaan inilah yang begitu istimewa dengan boss brengsek seperti Mike yang justru mengharuskan seluruh karyawan untuk memakai pakaian terseksi mereka. Pantas saja Mike menyuruhnya memakai pakaian seperti layaknya sekretaris. Faktanya, sekretaris Mike sama seperti tak memakai sehelai benangpun ditubuhnya. Keparat!

"Kau tunggu disini, aku ada urusan dengan sekretaris ku." Mike berjalan mendahului Emily kemudian disusul oleh Laurent yang melirik sinis sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu CEO Citi Group. Emily menghembuskan nafas kasar, memijat pelipisnya kencang. Ia tak tahan jika harus melindungi Mike ditengah usaha menahan diri untuk tak membunuh pria itu dengan tanganya sendiri.

"Kau memiliki bodyguard wanita honey?" Wanita itu berjalan ke arah soffa dan duduk dengan satu kaki yang bertumpu. Kaki jenjang itu begitu menggoda memperlihatkan keistimewaan yang dicari pria pada umumnya. Namun Mike tidak tergoda sedikitpun karena rasa kesal pada Emily yang begitu kentara bahwa wanita itu tak menyukai dirinya.

"Ya, lalu pertemuan apa yang mengharuskan ku datang lebih awal?" Ia meraih gelas kopi diatas meja, langkah lebar itu teramat santai membawa nya ke depan dinding kaca yang menampakkan pemandangan New York pagi ini.

"Beberapa investor ingin bertemu denganmu langsung, mereka mendapat laporan bahwa saham perusahaan kita mengalami penurunan lebih dari 30 persen, yaahh meskipun menghasilkan lebih dari 100 persen keuntungannya melalui dividen, mereka tetap ingin menemui mu honey," wanita itu beranjak, menelusup kan jemari lentiknya diantara lengan dan pinggang Mike. Jemari dengan kuku cat merah itu mencoba meraih dada bidang sang CEO, membelai kancing teratas untuk ia buka.

"Hentikan kelakuan bodohmu Laurent!" Jemari itu terhempas kasar ditengah wajah penuh kesal. Sejujurnya ia kesal pada wanita yang mengacuhkan nya dari sejak pertemuan mereka pertama kali, Emily Blunt.

Dengan berani, Laurent meraih tengkuk Mike dan menjumpai bibir pria itu dengan amarah karena dicampakkan. Suara pecahan gelas kopi terdengar begitu nyaring ditengah desahan mereka yang kian menjadi. Laurent menjulurkan lidah mengecapkannya di ceruk leher pria itu. 

Manik cokelat Mike kian berkabut namun tatapannya menjelaskan kekesalan pada wanita yang kini tak kunjung reda memberi sensasi panas dan liar pada tubuhnya. Wanita yang telah berkilau memukau, dengan segera membuka dirinya pada Mike mempersilahkan pria yang ada dihadapannya untuk mengisi dirinya. Wanita itu selebar dan sedalam sungai di saat banjir. Dan pada akhirnya pria itu menyerah berperang bersama gelora yang semakin membara, Mike menyelam ke dalam dengan hentakan yang kian menjadi. Wanita itu dapat merasakan lelaki itu bergerak semakin dalam dan keras pada tubuhnya. Mike melampiaskan segala amarah pada wanita yang kini tengah bergerak liar dibawah kuasanya.

Emily mengepalkan tangan saat telinga nya begitu tajam mendengar suara khas didalam sana. Sialan!

Jemari itu mengambil ponsel yang bersembunyi dibalik kantong jas. 'Loginova' nama itulah yang ia cari pada kontak ponselnya.

"Ya dear," sapa seorang wanita berusia 60 tahun diseberang sana. Kepulan asap putih terus mengudara sejak tadi, lengan yang bertumpu pada arm sit menunjang cerutu yang bertahan dalam himpitan kedua jari tersebut.

"Berikan aku tugas terberat yang kau punya!" Emily menatap lurus penuh amarah. Lengan satunya lagi berada di pinggang dengan remasan tertahan.

"What's wrong dear, aku memberikan hiburan untukmu selama cutimu terpakai oleh Jhon" kekeh wanita itu terdengar ringan.

"Jika begitu, ubah misinya dengan membunuh pria tak beradab seperti Mike Delwyn."

"C'mon apa yang terjadi? Sifat sepertinya tak asing di negara manapun," wanita itu mematikan cerutu, ia meraih gelas berisikan wishkey.

"Nikmati tugasmu dengan benar, mereka telah membayar mahal untuk semua ini." Sekali tegukan mampu membersihkan seluruh wishkey didalam gelas tak tersisa. Wanita itu menyunggingkan senyum saat Emily memutus sambungan telepon terlebih dahulu. Ia tahu Emily marah padanya. Namun ia memiliki satu misi untuk wanita itu.

Pintu terbuka, wanita bersurai burgundy itu tampak menghela nafas panjang penuh kepuasan, ia menyiapkan beberapa dokumen untuk dibahas saat meeting berlangsung. Emily segera masuk ke ruangan tersebut saat suara Mike memenuhi gendang telinganya.

Diluar dugaan, ruangan kerja Mike berkebalikan dengan sifatnya yang badboy dan jauh dari kata natural. Nyatanya ruangan kerja pria brengsek itu begitu berbeda dari CEO perusahaan besar lainnya. Mike memanfaatkan elemen natural seperti kayu dan tanaman hias untuk mengurangi tingkat stres dan menurunkan tingkat kebosanan, juga perabot dengan warna dan tekstur yang serupa membuat ruangan itu hangat dan nyaman. Kursi hidrolik dengan kulit asli tampak mewah ditengah meja dengan diatasnya tanaman hias merona alami.

"Kali ini aku butuh bantuan mu, selidiki salah seorang investor yang memberikan informasi mengenai saham di perusahaan ku." 

"Ya, Sir"

***

Chazz Palminteri Italian Restaurant, Manhattan.

Emily telah siap dengan drone kecil miliknya untuk merekam pertemuan tersebut. Ia tak mengerti dengan pemikiran Mike yang mencurigai salah seorang investor dalam membocorkan saham perusahaan. Justru, Emily lebih mencurigai wanita bersurai burgundy yang berada disamping Mike kini.

"Kau yang memilih Restaurant ini?" Mr. Grey menjabat tangan Mike sebelum ikut bergabung bersama beberapa investor lainnya. Ia merupakan investor yang sangat dihormati mengingat dana yang di keluarkan untuk Citi Group tak sedikit.

"Semoga kau menyukainya,"

"Tentu, ini tampak unik." mereka tersenyum ramah saling menghormati.

"Selamat siang," suara khas seorang pria muda membuat semua orang melirik ke arah asal suara.

"I'm Christian. Aku mewakili ayahku untuk menghadiri pertemuan ini." Pria bertubuh tinggi dan atletis itu tersenyum lembut, Surai Brunette yang ia miliki tampak natural dengan perpaduan warna kulit sawo matang. Manik hazel yang ia miliki menambah kesan hangat dengan pembawaan yang maskulin.

Sesaat pandangan Christian dan Emily saling menyapa, seolah menjelaskan rindu yang mendesak dan keterkejutan secara bersamaan. Mike menyusuri arah pandang pria bersurai Brunette itu dan sorotnya jatuh pada Emily yang juga menatap Christian dengan tak terbaca.

"Emily.. lama tak berjumpa denganmu,"

***

-To Be Continued-

Thank youuuuuu udah baca sampai bab ini :D butuh waktu lama buat bikin bab ini :')

Karya Luna Lupin yang lain -----> My Brilliant Doctor

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Iya_Angelya
🔥🔥🔥 waaw ceritanya menarik, semangat nulisnya, thor ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status