Happy reading :)
--------------------------
Sebuah ruang bercat hitam berpadu dengan kayu serta penerangan yang cukup baik membuat Mike menerka selain hanya ruang kerja, ruangan ini merupakan ruang konseling yang di miliki dokter Sofia.
Ditambah separuh dinding berwarna putih dengan beberapa pot di atasnya, dan beberapa buku terjajar rapi di sebuah rak terbuka, sedang di area kanan terdapat jendela berbahan kaca besar menghadap ke arah kolam renang.
"Duduklah," ujarnya mempersilahkan.
Mike berjalan santai dan duduk di salah satu soffa yang menghadap jendela, ia sesaat menoleh di belakangnya yang terdapat koleksi motor kecil, bisa dikatakan hanya sebuah mainan anak anak.
Sofia duduk berhadapan dengan Mike. Ia menatap pria itu ragu sebelum mengungkapkan maksud tujuannya mengundang kedua orang tersebut ke dalam penthouse nya.
"Sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu," ujarnya. Sofia kembali berdiri dan berjalan menuju meja. Ia membu
Happy reading ;)-------------------------"What's wrong?" tanya Emily saat pelukan mereka terlepas. Walnut cokelat itu tampak berkaca, pria itu mengusap kedua tengkuk Emily seraya menghela nafas dalam."Em, cheri siapa dia?" alih alih menjawab, Mike menoleh pada pria di samping Emily."Hi i'm Daryl.""Dia temanku," ujar Emily santai."Mike, calon suami Emily." Ketiganya terkekeh kecil."Oh God, sepertinya aku harus merelakanmu untuk kedua kali," ujar Daryl seraya memasukkan kedua tangan ke dalam saku."Sorry?" Mike menatap tajam padanya."Aku hanya bercanda," jawab Daryl tertawa kecil. "Bukankah kalian akan pergi?""Ya, tentu. Terimakasih telah menemani wanitaku." Mike tersenyum simpul dan merangkul Emily membawanya pergi. Sementara Daryl, ia menggeleng kepala pelan dan berbalik memasuki penthouse."Mengapa kau berbohong?" tanya Mike melirik ke arah Emily. Jalanan yang mereka lalui sedikit padat hingga mob
Happy reading :)-------------------Emily mengernyit heran ia sontak melepas rengkuhan Mike dan menatap lekat. "A-aku tak mengerti maksudmu," ujarnya. Mike meraih kedua tangan Emily dan membawanya duduk di sisi ranjang.Pria itu merogoh saku menunjukkan kalung perak yang diberikan dokter Sofia padanya. "Ini, milikmu bukan?" tanya Mike. Seketika walnut Emily melebar sempurna."Astaga! Aku mencarinya selama ini, mengapa bisa ada padamu?" tanya wanita itu polos. Sedang Mike menghela nafas panjang."Cheri, kau tak ingat saat kau menolong seorang pria di Yakutsk?" Mike menatap lekat manik legam Emily. Wanita itu terdiam sejenak."Ya, aku mengingatnya. Saat itu seorang pria hampir terbunuh. Lalu aku menembak pelaku itu dan mengenai kepalanya hingga tewas. Tapi, wajah korban tak dikenali karena tertutup darah. Ku rasa ia berkelahi sebelum kalah." Wanita itu kembali menatap Mike."Memangnya apa hubungannya?""Cheri, aku.. aku ad
Happy reading :)-----------------------"Good morning," sapa Emily saat ia membuka pintu kamar dan mendapati Eve tengah menyesap teh hangat dengan sandwich tuna. Eve tertegun mendengar sapaan tersebut apalagi yang menyapa dirinya di pagi hari adalah Emily.Seorang Emily yang terkenal angkuh dan dingin, tapi apa tadi? Ia menyapa dengan sapaan good morning bukan?"Eve? Apa yang kau pikirkan?" Wanita itu duduk bergabung dengan Eveline di sampingnya."Ah, tidak. Hanya saja sedikit terkejut," jawab Eve dengan senyum simpul."Karena sapaanku tadi?" Emily meraih teh hangat dan menyesapnya perlahan."Maafkan aku, bagaimana tidurmu?" Eve kembali menggigit potongan sandwich tuna."Malam yang indah, bagaimana denganmu?""Ah kau masih belum cocok untuk berbasis basi," kekeh Eve."Ya aku merasa aneh, apa aku terlalu banyak bicara?""Uhuk! Uhuk!" Eve segera meraih teh miliknya dan meminum hingga tandas."Tidak Em
Happy reading ;)-----------------"Emily harusnya aku tak berhak bertanya ini padamu, tapi kau sungguh tak tahu pria yang kau selamatkan waktu itu adalah Mike?" tanya Eve saat mereka telah berhenti di sebuah kursi panjang yang menghadap ke arah kolam."Ada banyak pria bahkan wanita yang sempat ku selamatkan. Jadi, aku tak perlu mengingat siapa mereka bukan?" Wanita itu tersenyum dan kembali menatap air mancur di hadapannya."Ya kau benar.""Tak ada gunanya untukku mengetahui siapa, latar belakang mereka seperti apa. Jika aku ingin menolong akan ku tolong, selesai." Emily mengambil air mineral dan menenggaknya perlahan."Tapi, bagaimana bisa kau bergabung dengan Loginova?" tanya Eve memandang lekat wanita di sampingnya."Itu tak penting, bagaimana jika kita melanjutkan perjalanan kita. Sekarang kita akan berkunjung ke mana?" Emily bertanya seraya meraih ponsel yang bergetar di dalam saku."Bagaimana jika kita berkunjung ke The
Happy reading ;)------------------"Aku akan mengajak kalian makan di suatu tempat," ujar Daryl seraya meraih kunci mobil yang baru saja tergantung bebas di jemari Emily."Shit!" kesal Emily. Sedang Eveline mengedikn bahu dan membuka pintu mobil penumpang. Emily menghembuskan nafas kasar dan mengikuti Eveline.Mobil segera melaju kencang saat pria itu menginjak gas berbaur dengan jalanan kota. Ada seberkas sinar bahagia dalam hati Daryl. Bagaimana bisa kini ia akan makan bersama dengan wanita yang dulu sulit di taklukkan.Sekarang ia percaya bahwa tak hanya bumi yang berputar namun keadaan pun demikian. Pria itu segera membelokkan mobil ke arah Montcalm Royal London House Hotel. Ia segera keluar dan menyerahkan kunci mobil pada petugas yang berjaga di sana."Jika kau berani macam macam denganku-""Tak akan, percayalah." Pria itu tersenyum simpul dan berjalan lebih dulu ke arah lift yang tak jauh dari sana.Daryl hanya terkekeh
Happy reading ;)-----------------"Mengapa kau tak mengajak bodyguard mu sendiri?" Jeff menginjak gas, menyalip truk yang berada di depannya."Aku hanya tak ingin ada kekacauan di sana," jawab Mike seraya menggulir tab membaca beberapa informasi mengenai masalah yang ada di kantor cabang London."Kekacauan?"Mike menghela nafas. "Ya, karena yang akan aku temui adalah seorang wanita." Pria itu melempar pandangan pada jendela."Kau fikir aku tak akan mengacaukan jika kau berselingkuh darinya?""Tidak akan, bahkan kau akan menyetujui alasanku." Mike tersenyum dan merapikan jas burgundy yang melekat ketat menampakan otot yang bersembunyi di baliknya. Sedang Jeff dengan kesal membukakan pintu mobil untuk Mike.Ia berjalan mengikuti langkah Mike. "Hati hati dalam bertindak, aku bisa saja membunuhmu kapanpun aku mau.""Aku tahu," jawab Mike santai dan tersenyum tenang pada beberapa staff yang menyambut kedatangannya di d
Happy reading ;)------------------Mike segera berlalu, namun ia terhenti di depan pintu dan berbalik seraya menunjuk Anderson di sebrang sana."Kau, awasi dan laporkan padaku tikus tikus brengsek yang mencoba mengambil sesuatu yang bukan miliknya.""Ya, Bos." Anderson segera berdiri dan membungkuk hormat. Tak ada yang tahu bahwa selama ini pria itu adalah mata mata Mike untuk mengurus para koruptor di perusahaan.***"Hah, tak aneh jika semua perusahaan melakukan korupsi," ujar Jeff saat mereka tengah berada di dalam lift."Anak cabang saja memiliki beberapa koruptor sialan, begitu pula perusahaan besar dan pemerintahan pun telah terisi orang orang serakah." Mike melonggarkan dasi dan membuka kancing kemeja teratas berusaha membebaskan udara yang masuk dalam dadanya."Aku akan senang hati jika kau meminta bantuanku untuk mengurusnya.""Baiklah, akan ada saatnya aku menghubungi mu untuk mengurus tikus tak berguna itu."
Happy reading ;)-----------------"Emily?" tanya Eve menggoyah lengan wanita itu. Emily menyadarkan diri dan berdehem canggung lalu berbalik menatap Eveline. Sementara Daryl, pria itu melirik ke arah pandang Emily.Ia tersenyum simpul dan kembali menatap wanita di hadapannya. "Kau mau aku berikan kejutan, honey?" Daryl mencondongkan wajah mencoba mengikis jarak."Hentikan apapun yang ingin kau lakukan," balas Emily sarkas. Rahang pria itu mengetat tak suka. Bagaimana bisa Emily begitu setia pada pria brengsek seperti Mike."Kalian tidak makan? Berhentilah berkelahi." Eveline mulai menyantap makanan di sana."Sepertinya aku akan pergi ke toilet." Emily berdiri dan bergegas menuju toilet."Emily!" seru Daryl dan mampu menghentikan langkah wanita itu. Tak hanya Emily, semua pengunjung menoleh karena kerasnya suara itu. Termasuk Mike yang tengah berbincang dengan Angelina dan juga Jeff.Daryl dengan cepat menyusul Emily, meraih le