Share

Pengakuan fabian

Penulis: KIM EYA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-21 14:07:19

Sepulang sekolah cathline menjalani hukumannya bersama teman-temannya dilangsung melanjukan hukuman untuk membersihkan toilet sekolah, selesai menyelesaikan hukuman dia beranjak pergi untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore.

Saat dia berjalan ingin keluar dari sekolah mobil fabian berhenti disampaingnya dan menurunkan jendela mobilnya tersebut, "Naik"

"Apa?" Cathline dengan bingung.

"Masuk cathline gue antar lo pulang" ucap fabian.

Cathline pun langsung masuk kedalam mobil fabian disepanjang perjalanan dia hanya diam tak mengatakan apapun, sedangkan fabian hanya fokus menyetir cathline ingin sekali mengobrol dengannya namun dia tak berani.

"Lo laper gak?" Tanya fabian.

"Ha..?"

"Lo laper gak briana cathline bartles" ucap fabian menyebut nama cathline dengan lengkap.

"A-anu, gue laper juga kak tapi nanti aja dirumah pasti mbok mirna masak" ujarnya dengan gugup karena pertama kalinya fabian menyebut namanya dengan lengkap.

Fabian tak mengatakan apapun dia langsung membelokan mobilnya ketempat makan, mobil fabian berhenti didepan tempat makan yang biasa dia makan bersama keluarganya.

"Kok kita kesini kak?" Tanya cathline yang bingung.

"Ayo turun" ajak fabian.

"Tapi kak---"

"Sudah ayo gue laper banget cathline" potong fabian yang turun dari mobilnya dan diikuti oleh cathline.

Mereka pun masuk kedalam tempat makan yang sederhana itu fabian memesan makanan yang biasa dia pesan bersama keluarganya, "Cobain ini enak"

Fabian memberikan ayam goreng mentega kepiring cathline gadis itu terkejut dengan masakan ditempat makan tersebut sangat enak. "Enak banget kak"

"Makan yang banyak ya" ucap fabian dengan tersenyum.

Cathline menganggukan kepalanya menikmati makanan disana yang memang sangat enak, fabian hanya tersenyum melihat cathline begitu menggemaskan saat sedang makan.

"Cathline.." panggil fabian.

Cathline mendongakan wajahnya menatap fabian "Kenapwa kak"

"Telan dulu makanannya" fabian terkekeh dengan cathline dengan mulutnya penuh makanan seperti ikan buntal.

"Iya deh, kakak kenapa manggil?" Tanyanya.

"Soal confess lo kemarin, boleh gue jawab sekarang?" Ucapnya.

Deg jantung cathline langsung berdetak dia tahu pastinya akan ditolak oleh fabian, dia hanya harus menyiapkan diri agar tak menangis meski akan kecewa dengan kejujuran fabian.

"Bo-boleh kok kak"

"Gue belum bisa terima lo cath, gue harus fokus belajar" ucapnya.

Dada cathline merasa sesak dengan pengakuan fabian namun sebisa mungkin dia tak ingin menangis, "I-iya kak gak apa-apa kok, gue paham"

"Tapi lo mau tunggu gue sampai lulus sekolah?" Ujar fabian menatap cathline.

"Ma-maksud kakak gimana?" Cathline sangat bingung dengan fabian.

"Setelah gue lulus, kita bisa pacaran lo mau tunggu gue?" Pinta fabian, cathline tanpa berpikir dia langsung menganggukan kepalanya.

"Tunggu ya, cuman satu bulan lagi" fabian mengelus pucuk kepala cathline dengan lembut.

****

Davino pulang kerumah disana sudah ada sang ibu duduk bersama papanya, davino menatap mereka berjalan menuju kamarnya namun jesicca memanggil putra kesayangannya itu.

"Davino sayang.." panggilnya.

Davino menghentikan langkahnya dia langsung menoleh kearah sang ibu dan memasamg wajah datar, "Ada apa?"

"Sini sayang makan malam bersama, mama sama papa kesini menyempatkan waktu untuk kamu"

"Masih ingat anak ternyata" ketus davino.

"Jaga bicara kamu davino sama mama kandung mu" tegur james.

Davino hanya berdecak kesal dia berjalan kemeja makan dan menatap james begitu tajam, dia masih mengingat bagaimana papanya menamparnya tadi pagi disekolah. Jesicca sudah mengetahui jika suaminya menampar putra satu-satunya dia begitu marah dia menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan davino dirumahnya.

"Ini makanan kesukaan kamu, mama tadi masak buat kamu" jesicca menuangkan sapi lada hitam kesukaan davino.

Davino hanya diam dan menikmati makan malamnya dimeja makan hanya ada keheningan, mbok sumi yang melihat itu sedikit sedih dia tahu jika davino ingin sekali makan malam bersama kedua orang tuannya seperti itu.

"Kamu diskors selama tiga hari, datanglah kekantor untuk belajar diperusahaan papa" ucap james.

"Tidak mau, papa jangan menyuruh davino" cetusnya.

"Terus kamu mau ngapain selama 3 hari diskorsing davino!" James menatap davino tajam dan nadanya pun berubah menjadi sangat datar.

"Mas sudah kita ini kesini kamu mau minta maaf sama davino sudah menamparnya" jesicca berusaha menenangkan emosi suaminya karena dia tahu jika davino dan suaminya sama-sama keras kepala.

James menghela nafasnya dia pun meredakan emosinya "Gimana davino?"

Davino berdengus kesal "Okay, asal papa jangan ikut campur urusan geng davino, jangan mata-matai davino!"

"Baik asal kamu bisa bekerja benar diperusahan"

Jesicca menghela nafasnya dia sudah berpikir jika james akan memarahi putranya karena sudah banyak berubah, dia pun sempat mengobrol dengan mbok sumi betapa kesepiannya davino meski ada pengurus rumahnya tetap saja davino seorang anak yang membutuhkan kasih sayang.

"Mulai besok kamu kekantor, jangan telat biar bagas menjemput mu dia akan menjadi asistant mu nanti" ucap james.

"Pa bisa gak kita jangan bicarakan itu, mama lagi mau fokus sama putra kita" pinta jesicca.

"Baik ma, maafkan papa" james meminta maaf pada sang istri dia lupa malam ini untuk menebus kesalahannya pada davino.

"Papa minta maaf sudah tampar kamu tadi pagi"

"Okay!" Jawab davino dengan singkat

Cathline sudah diantarkan pulang oleh fabian dia begitu senang ternyata fabian tak menolaknya, namun menyuruhnya untuk menunggu dirinya lulus sekolah.

"Kakak makasih sudah antar gue pulang" ucapnya dengan malu-malu.

"Iya sama-sama, jangan bergadang ya besok aku jemput kamu" sahut fabian mengelus pucuk kepala cathline.

"A-apa kak? Ke-kenapa kak cara bicaranya berubah"

"Kenapa bukannya kita sudah mulai dekat, jadi harus dibiasakan bukan?" Celetuk fabian.

Cathline tersenyum malu karena fabian mengubah cara panggilannya "Okay kak"

"Aku pamit dulu ya, see you" pamit fabian masuk kedalam mobilnya.

"See you" cathline melambaikan tangannya.

Mobil fabian pun melesat jauh dari perkarangan rumah cathline gadis itu benar-benar sangat bahagia, dia berjalan masuk kedalam rumah dengan wajah yang begitu bahagia mbok mirna yang melihat itu sedikit bingung dengan anak majikannya.

~o0o~

Ola charlotte : Gimana cerita?

Naura oswland : Ada apa? Gue ketinggalan sesuatu.

Ola charlotte : Gini nih yang sok sibuk.

Naura oswland : Sorry lo tau bukan gue harus jadi mentor anak dari teman nyokap.

Ola charlotte : Iya deh, ini mana si cathline katanya mau cerita.

Cathline yang baru selesai mandi melihat ponselnya terua bunyi karena notifikasi pesan masuk dari grupnya bersama kedua sahabatnya, dia membaca pesan mereka tertawa pelan karena ola dan naura begitu penasaran dengan ceritanya.

Cathline : Sorry guys, gue habis mandi nih nungguin ya.

Ola charlotte : Cepat ih ceritain.

Naura oswland : (Emotikon marah)

Cathline : Hehehe sorry, gue gak ditolak sama kak fabian disuruh tunggu lulus baru jadian guys.

Ola charlotte : Gila berita besar, besok traktir pokoknya.

Cathline : Gue belum jadian woy.

Ola charlotte : Bodo, setuju gak ra?

Naura oswland : Setuju.

Cathline : Oke deh.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My badboy it's mine   Frustasi

    Davino mengendarai motor dengan kecepatan tinggi pikirannya sangat kacau saat ini, tak sadar dia ada sudah ada didekat rumah cathline.Davino turun dari motornya melihat kearah balcon kamar cathline, dia melihat lampu kamar cathline masih menyala tandanya gadis itu belum tidur.Davino mengeluarkan ponselnya dari saku celana dia mencari kontak nama cathline yang sudah berubah menjadi my girl.Davino hanya menatap ponselnya dia kembali menatap kearah kamar cathline, tak lama cathline keluar dia segera bersembunyi dibalik pohon."Eh tadi kaya ada orang berdiri disana, apa cuma perasaan gue aja ya?" Guman cathline yang melihat melihat langit begitu cerah."Wah langitnya bagus banget sumpah banyak bintang juga, kok gue inget davino ya biasanya dia suka datang kerumah secara mendadak malem-malem kaya gini" ucap cathline yang tak sadar dia merindukan sosok davino yang selalu membuat dia jengkel.Davino memperhatikan cathline yang berdiri dibalcon kamarnya dia sedikit terseyum kearah cathline

  • My badboy it's mine   Rasa gelisah

    "Okay guys, sebaikanya kita adakan camping atau pamera sekolah" tanya cathline yang memimpin rapat osis."Menurut gue sih mending camping gak sih, soalnya kita terakhir camping waktu kelas 1" ucap salah satu anggota osis."Iya benar banget, seru kayanya kita camping apa lagi suasanya sejuk dan ada air terjun wah...." sahut siti sebagai sekertaris."Tapi kita harus lihat budget sekolah dulu deh, takutnya kepala sekolah menyediakan anggaran nya sedikit untuk acara ulang tahun sekolah kita" ujar lala sebagai bendahara osis."Hmmm, menurut gue benar apa kata lala kita harus lihat anggaran sekolah dulu bukan? Karena kalau anggaran kita sedikit itu malah jadi lebih sulit nanti untuk ngadain acara." Jawab rafli.Cathline menganggukan kepala dan mencatat setiap masukan dari anggota osis, meski sebenarnya pikirannya sangat kacau karena ucapan natasha padanya."Menurut lo gimana kak?" Tanya rafli."Sejujurnya gua sih pengen adain pameran sekolah, jadi setiap kelas beragam-ragam melakukan pame

  • My badboy it's mine   Jauhi davino

    Mobil sport alvaro sudah sampai didepan galaxy international high school, banyak mata tertuju pada mobil sport tersebut.Alvaro keluar dari mobilnya dan dengan cepat membantu cathline membuka pintu, cathline sedikit canggung karena murid disekolahnya menatap dengan begitu tajam."Lo seharusnya gak perlu bukain pintunya varo" ucap cathline"Gak apa-apa, pulang sekolah mau gue jemput gak?" Tanya alvaro.Davino yang baru sampai sekolah melihat cathline mengobrol dengan laki-laki yang dia tak kenali, dengan cepat dia turun dari motornya dan berjalan kearah cathline.Davino menarik tangan cathline agar menjauh dari alvaro, ia menatap tajam kearah alvaro seakan ada permusuhan disorotan matanya."Davino..." ucap cathline yang terkejut."Ayo masuk bentar lagi bell" ucap tegas davino.Alvaro hanya menatap datar davino yanh membawa cathline menjauh darinya, dia tersenyum sinis pada davino.Davino tarik cathline begitu keraa gadis itu berusaha melepaskan cengkraman davino yang semakin kuat."Lep

  • My badboy it's mine   Alvaro

    Cathline pergi keminimarket dekat rumahnya menggunakan sepeda miliknya, dia memarkirkan sepedanya dengan sangat rapih didepan minimarket."Mau beli apa ya buat teman ngedrakor" ucap cathline.Cathline masih memilih beberapa camilan dan tak lupa makanan sejumlah umat didunia.Ketika cathline hendak ingin mengambil minuman tiba-tiba, ada tangan seseorang yang hendak meraih minum yang diakan ambil.Cathline menoleh betapa terkejut mengenali sosok tersebut, laki-laki itu hanya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya."Cathline?" Ucap laki-laki."Varo..." sahut cathline dengan tatapan terkejut."Gimana kabar lo?" Tanya alvaro dengan lembut."Gue baik-baik aja kok, lo gimana?" Jawab cathline dengan sedikit canggung.Alvaro menepuk kepala cathline dengan lembut. "Gak pernah berubah ya, sini gue bawa belanjaan lo" Alvaro menarik belajaan cathline berjalan menuju kasir, cathline sedikit terkejut alvaro tiba-tiba mengambil keranjang belanjaanya."Varo biar gue aja yang bayar" ucap cathli

  • My badboy it's mine   Rasa kesal

    Selesai sarapan bersama cathline dan davino berangkat kesekolah, motor davino berhenti dilampu merah cathline melihat suasana pagi hari dijakarta.Tampak seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan raut wajahnya sangat kesal, ketika davino menarik tangan cathline agar memeluknya."Awas aja gue bakal rebut davino dari lo cath" ucap natasha dengan nada marah.Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau davino dengan kecepatan tinggi melaju, membuat cathline ketakutan dan berteriak."Lo mau bunuh diri jangan ajak gue davino...!!!" Teriak cathline.Davino hanya tersenyum dibalik helmnya dia dengan sengaja membuat cathline kesal padanya.Motor davino masuk kedalam area sekolah dan memarkirkan motor sport miliknya, cathline segera turun dari motor davino memberikan helm yang dia kenakan pada davino.Wajah cathline sangat kesal dan marah pada davino karena dia kebut-kebutan dijalan, davino hanya memasang wajah datar didalam hatinya dia sangat puas menjahili cathline."Gue gak mau naik motor sam

  • My badboy it's mine   Kedekatan davino

    Cathline melirik davino yang sedang fokus memainkan ponselnya, dia sangat penasaran apa yang davino lakukan."Dia lagi ngapain sih sibuk banget" gerutu pelan cathline yang sesekalu melirik davino.Davino tersenyum tipis ia tahu jika cathline begitu penasaran dengan apa yang sedang dia lakukan. Davino menggeser duduknya sedikit lebih dekat dengan cathline membuat cathline sedikit terkejut"Ngapain sih lo deket-deket gue" cetus cathline sambil makan camilan nya."Bukannya lo penasaran gue lagi chatan sama siapa, hmmm?" Sahut davino dengan nada sedikit mengejek.Cathline memalingkan wajahnya dan memang benar dia sangat penasaran dengan apa yang davino lakukan.Tak lama ponselnya berdering ada telpon masuk dari naura.Natasha is calling..."Ngapain dia nelpon gue" ucap cathline.Saat cathline hendak ingin menerima panggilan dari natasha, dengan cepat davino meraih ponsel cathline dan menolak panggilan natasha."Ish kenapa lo tolak sih, nanti tuh ulet bulu ngoceh lagi besok!" Protes cathli

  • My badboy it's mine   Cathline & Davino

    Cathline membaringkan tubuh nya melihat langit-langit kamar nya. "Kenapa davino jadi lembut gitu? Terus kenapa setiap gue dekat sama dia pasti jantung selalu deg-degan gak jelas" ucap cathline."Ngapain gue mikirin dia sih, mungkin gue takut sama davino secara dia badboy" guman cathline.Ada notifikasi pesan masuk di ponsel milik nya dia meraih ponsel nya wajah nya mendadak menengang membaca pesan tersebut.Davino baru sampai dirumah nya dia berjalan masuk kedalam rumah, saat dia hendak ingin pergi kekamar nya di ruang tamu sudah ada james duduk disana.Davino memasang wajah datar dia sangat tak senang jika papa nya berada dikediaman nya saat ini."Ngapain kesini?" Tanya davino dingin."Duduk, papa mau bicara sama kamu" jawab james.Davino dengan malas berjalan kearah nya dan duduk menghadap kearah james, james begitu tenang menatap putra tunggal satu-satu nya itu."Cepat mau ngomong apa" ucap davino yang sudah mulai tak nyaman."Kamu masih mau berhubungan dengan cathline? Apa kamu ga

  • My badboy it's mine   Peringatan davino

    Davino berjalan dilorong koridor sekolah tak sengaja bertemu dengan natasha, dia menatap dingin kearah gadis itu dengan ekspresi wajah begitu datar."Davino... kebetulan kita ketemu disini gue mau ngo--""Ikut gue.." potong davino.Natasha menganggukan kepala mengikuti langkah kaki davino menuju rooftop, natasha sesekali dia menatap punggung davino yang begitu kekar dan gagah.Davino berjalan menuju kursi yang biasa dia sering duduk disana, tak lupa ia mengeluarkan rokok nya dan menghisap dengan santai.Natasha duduk dihadapan davino dengan tersenyum manis kearah nya, namun sayang nya davino mengacuhkan nya."Lo ngomong apa aja sama cathline?" Tanya davino.Natasha menatap davino dengan perasaan kesal seharusnya dia tak menanyakan cathline disaat mereka sedang berduaan saat ini."Cuman ngobrol biasa, kenapa lo nanya dia sekarang kita lagi berduaan dav." Jawab natasha kesal.Davino tersenyum sinis pasal nya dia memang tak perduli dengan natasha sama sekali. "Ck..." "Gue mau lo terima

  • My badboy it's mine   Peringatan natasha

    "Kringgg..." bel pertanda jam istirahat sudah berdering, cathline merapihkan buku-bukan nya dengan rapih. Natasha menarik tangan cathline dengan sangat kasar.Cathline sedikit terkejut atas tindakan nastasha terhadap nya, naura segera melepaskan genggaman tangan natasha dari cathline."Lo apa-apan hah!" Sentak naura menatap tajam kearah natasha.Ola segera bangun dari duduk nya menjauhkan cathline dari natasha, cathline menoleh kearah naura yang sedang menatap tajam natasha. Ia takut jika naura dan natasha akan bertengkar karena dirinya."Ra..." paggil lembut cathline.Naura menoleh dengan wajah datar. "Maksud lo apa tarik tangan cathline kaya gitu, lo ada masalah apa sama sahabat gue?" Tanya naura.Natasha mengepalkan tangan nya ingin sekali menampar wajah naura yang begitu sombong menatap remeh dirinya."Gue ada urusan sama cathline jadi gak perlu ikut campur" jawab natasha.Adam yang hendak ingin menghampiri naura ditahan oleh davino. "Jangan kesana kita liat dulu" ucap davino.Ada

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status