Share

Chapter 8

"Halo, Mas."

"Assalamualaikum, sayang."

"Waalaikumsalam, Mas. Ada apa?"

"Kamu dimana?" tanya Mas Raihan di ujung sana.

Seketika aku baru sadar kalau aku belum memutuskan jadi pergi atau tidak.

"Aku di jalan, Mas. Kenapa?" tanyaku.

"Aku sudah di rumah, mau aku jemput?" tanyanya.

Aku terdiam, sebetulnya jarak ke rumah tinggal sebentar lagi ingin rasanya melihat mereka bertemu. Ya, melihat Mas Raihan dan Zahra bertemu, aku penasaran dengan reaksi mereka apalagi reaksi Mas Raihan.

"Boleh, Mas. Aku nanti kirim lokasinya."

Mas Raihan pun menutup panggilan setelah mengucapkan kalimat pamit ciri khasnya, bagaimana mungkin Mas Raihan masih bisa setenang itu setelah semalaman kita berdebar soal perempuan itu.

Aku meminta supir taksi online itu kembali ke mall, mengatur sedemikian rupa rencana pertemuan mereka. Sepanjang jalan aku terbayang kembali obrolan aku dengan Zahra, di ruang kerjanya tadi.

"Apakah anda masih bisa mencintai lelaki yang telah menancapkan luka hebat di hati anda?" ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status