Share

Menolong Lusi

Rey berjanji menjemput Nay sore ini. Namun, setelah satu jam menunggu. Rey belum juga muncul. Selalu tidak tepat waktu. Menelepon pun tidak.

"Mbak, melihat kakak saya gak, ya?" Seorang anak kecil sekitar delapan tahun bertanya pada Nay yang sedang berjalan menuju halte.

"Seperti apa kakakmu?"

"Dia setinggi, Mbak. Rambutnya keriting pakai baju biru."

"Mbak baru lewat sini. Tidak bertemu dengan orang dengan ciri-ciri yang Adik sebutkan. Coba tanya dengan yang lain."

"Sudah saya tanya, Mbak, tapi mereka tidak peduli. Ayolah, Mbak! Tolong saya cari Kakak." Anak itu mulai menangis.

"Kamu tenang, ya. Mbak akan bantu. Ayo kita cari, kakakmu," ajak Nay seraya mengulurkan tangannya pada gadis kecil tersebut.

"Ibu bilang tidak boleh bersentuhan dengan orang asing," tolaknya.

"Baiklah, berjalan di samping Mbak, ya," pinta Nay. Gadis kecil itu mengangguk.

Sepanjang jalan Nay bertanya pada orang-orang yang mereka temui. Tidak satu orang pun mengenali atau pernah bertemu dengan kakak gadis ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status