Share

Nayara Selamat

Wira mendudukkan Nay pada batu itu. Membetulkan posisinya agar tubuh Nay tetap tegak. Dia duduk mengambang di depan Nay. Menahan tubuhnya seperti yang dilakukannya tadi. "Bertahanlah, Nay." Wira membetulkan rambut Nay yang berantakan.

Mata Nay terus terpejam. Tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Tubuhnya tidak bergerak sama sekali.

Raja Affandra duduk mengambang dengan posisi bersila. Dia memperhatikan luka mengangga di punggung Nay, kemmudian menyentuhnya. Terlihat mulutnya merapal sesuatu. Sepertinya ia sedang membuat suatu energi.

"Bagaimana batu Astramaya bisa mengenai, Nay?" tanya raja Affandra pada Wira.

"Nay terhisap ke sebuah portal dimensi lain. Kami tidak bisa berkomunikasi dengannya. Jadi kami tidak tahu hal apa yang terjadi di sana."

"Lalika," ucap raja Affandra pelan.

"Apakah yang Mulia mengenalnya? Nay sempat menyebut namanya tadi," tanya Wira.

"Dimensi mimpi. Lalika membawanya ke sana. Sepertinya dia sengaja melakukan ini agar Nay tahu seperti apa hebatnya ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status