Share

Terbunuhnya Mahesa

“Lupa?” tanyanya melihat Nay seperti bingung. “Aku teman, Rey. Kita pernah bertemu dua kali. Di apartemen Rey dan di pesta dua malam lalu. Memang kita tidak berkenalan secara langsung. Tetapi Rey pernah beberapa kali menceritakan dirimu."

“Oh, pantas aku tidak mengenali.” Nay menjawab tak acuh. Dia tidak suka laki-laki yang sok akrab seperti itu.

“Oh iya, aku Dion, kami di kesatuan yang sama.”

“Oh.” Nay menjawab pendek. Lalu mengeluarkan ponselnya. “Maaf ya, aku mau menelpon seseorang, kami sudah berjanji bertemu di sini. Permisi.” Nay berpindah tempat duduk.

Tak lama Palguna mendekati Nay. Setengah berbisik dia meminta Nay mengikutinya. Mata Dion mengawasi mereka. Nay bisa merasakan itu. Tatapan menyelidik yang tidak bisa disembunyikan.

Palguna dan Nay memasuki kamar tidur yang cukup besar. Nuansa abad sembilan belas sangat kental terasa. Ukiran klasik menghiasi tempat tidur berukuran besar dengan bed cover berwarna marun.

“Di sini Mahesa dibunuh. Lihatlah siapa yang melakukan ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status