jam menunjukkan pukul 00.05 wib, fauzan pulang turun dari mobil dan membuka pintu gerbang rumahnya. Ia berdiri sejenak dihalaman rumah, menatap kearah rumah yang gelap gulita. Tak ada penerangan sama sekali.selesai memarkirkan mobil di garasi, ia mempercepat langkahnya menuju ke arah pintu depan. Bergegas ia membuka pintu dan segera masuk ke dalam rumah yang sunyi dan gelap.tangannya perlahan menyusuri dinding rumah, untuk mencari saklar lampu yang ada di tembok. Setelah itu menyalakan seluruh lampu ruangan.berlari kecil ia menuju ke arah kamar, tempat kami beradu argumen tadi pagi. dibukanya daun pintu kamar, tampak tak ada siapapun disana, hanya pecahan vas yang masih ada bekas darah luka istrinya tadi pagi.Jantungnya mulai berdebar...Perasaan tak karuan menghantui perasaannya.Ia berkeliling rumah untuk mencari istrinya, tapi tak ada.fauzan teringat bahwa perkataannya tadi pagi sangat melukai hati istrinya. Penyesalan mul
setelah memasuki halaman rumah nia, fauzan bergegas mengetuk pintu rumah. wajahnya nampak penuh harapan, agar segera menemukan istrinya." assalamualaikum...... assalamualaikum..... niaa, ini aku fauzan, tolong buka pintunya". sambil mengetuk pintu.nia bergegas membangunkanku yang sedang terlelap. sontak saja aku juga ikut terkaget..." ada apa sih niaa??" ucapku sambil menguap"ada suara fauzan di luar" bisiknya lirih." ya Allah.. kamu saja yang membuka pintu, jawab saja aku tak ada dirumah kamu". jawabku menengkan sahabat baikku itu." iya-iyaa, awas kamu jangan keluar yaa... biarkan dia kebingungan biar tau rasa jadi suami !" ujarnya sambil emosi."aku juga sudah tak mau bersamanya". jawabku sambil mengganggukkan kepala.nia bergegas menuju pintu depan, dan langsung membuka pintu." ada apa sih, tengah malam gedor-gedor rumah orang. udah gila yaaa !" ucap nia dengan kasar."apa uci ada disini?? dia tak ada dirumah"ga ada !" jawab nia sambil menutup pintu. tapi fauzan menahan dau
nia sangat murka melihat kelakuan fauzan."pergi kau.. dasar suami tak bersyukur. mau istri seperti apa lagi yang ka mau !!" ucap nia"tolong nia beri aku kesempatan untuk menjelaskan kesalah pahaman ini. "" ooohh, kau mau menjelaskan tentang istrimu yang sudah tidak perawan lagi pas malam pertama, gitu?!!! cukup yaa kau membuat sahabatku sakit, aku tau betul uci orangnya bagaimana. kau lelaki jahat fauzan!!"" i-iyaaa aku tau aku salah nia, izinkan aku bertemu istriku.sudah konsultasi dengan teman dokterku,aku tau bahwa tak semua, perempuan punya 'hymen' aku sudah mengertiiii, hanya karna itu aku menyakiti uci.... tolonglaah niaa..... aku mau menebus kesalahanku selama ini" sambil memelas"cukup!! uci tidak mau bertemu kamu lagi ! sana pulang datangi selingkuhanmu !"fauzan mencoba menerobos masuk kerumah dengan kondisi badan yang basah kuyup sejak tadi."minggir kau, uciii uciiii sayaaaangg ayolahh kita bicaraa...." sambil mendorong nia." sudah gila kau rupanya zan, ini rumahku pe
nia sangat murka melihat kelakuan fauzan."pergi kau.. dasar suami tak bersyukur. mau istri seperti apa lagi yang ka mau !!" ucap nia"tolong nia beri aku kesempatan untuk menjelaskan kesalah pahaman ini. "" ooohh, kau mau menjelaskan tentang istrimu yang sudah tidak perawan lagi pas malam pertama, gitu?!!! cukup yaa kau membuat sahabatku sakit, aku tau betul uci orangnya bagaimana. kau lelaki jahat fauzan!!"" i-iyaaa aku tau aku salah nia, izinkan aku bertemu istriku.sudah konsultasi dengan teman dokterku,aku tau bahwa tak semua, perempuan punya 'hymen' aku sudah mengertiiii, hanya karna itu aku menyakiti uci.... tolonglaah niaa..... aku mau menebus kesalahanku selama ini" sambil memelas"cukup!! uci tidak mau bertemu kamu lagi ! sana pulang datangi selingkuhanmu !"fauzan mencoba menerobos masuk kerumah dengan kondisi badan yang basah kuyup sejak tadi."minggir kau, uciii uciiii sayaaaangg ayolahh kita bicaraa...." sambil mendorong nia." sudah gila kau rupanya zan, ini rumahku pe
derasnya hujan benar-benar membasahi bumi, begitu pula dengan air mataku yang menyatu dengan hujan..." bang, kalo kamu merasa tak bahagia selama bersamaku. bilang saja aku takkan memaksamu untuk tetap bersamaku" ucapku dengan air mata berderai. aku takkan menyuruhmu untuk memilih..." jelas saja dia lebih memilihku dibanding kamu, kau jauh dibawahku " ucap ambar dengan sombong."lepasakan aku ambar ! aku masih mencintai istriku." ucap fauzan sambil melepas genggaman ambar." iya ucapan perempuan itu benar, aku akui aku istri yang tidak bisa membahagiakan mu bang. ucapanpun tempo itu masih aku ingat, kau jijik denganku." hiks hiks... tangisku semakin meluas..ku langkahkan kaki kembali kerumah nia...langkahku terhenti, ku rasakan dekapan suamiku di tubuhku." enggak ucii, aku masih mencintaimu. maafkan keegoisanku.. aku sangat berdosa" ucap fauzan sambil memeluk dari belakang." iya bang aku memaafkanmu, tapi ada sa
seperti biasa pagi ini aku mempersiapkan keperluan suamiku, pakaian, sepatu dan sarapannya sudah tersedia." sepertinya malam ini abang pulangnya terlambat, ada sedikit urusan yang harus abang kerjakan"ucap bang fauzan."hemm... baiklah" ucapku" sama nanti uci tak usah menunggu abang ya, tidur saja duluan. hari ini uci ada kegiatan apa?" sambung bang fauzan."hari ini,uci mau membeli cincin dan perlengkapan lamaran untuk ambar bang". ucapku sambil mengaut nasi kepiring sarapannya.fauzan tertegun..." uci yakin, untuk dimadu?" ujar fauzan." insyaAllah yakin. uci ga mau abang berbuat dosa zina melulu". ujarku" ya Allah, maafkan abang ya sayang. abang janji takkan mengecewakan uci lagi ". ucap fauzan sambil menggenggam tanganku."iya bang, tak mengapa. ayo cepat sarapan nanti keburu dingin" ujarku.aku melangkah menuju kursi sudut dapur dengan sepiring nasi dan lauk yang sudah aku masak. tempa
hari ini aku sebagai istri bang fauzan akan datang kerumah orangtua ambar untuk meminang ambar menjadi maduku.setiba di rumah ambar aku dan nia disambut oleh ibunda ambar." apa kamu yakin nak???! kamu akan menikahkan suamimu dengan wanita lain?" ucap ibu ambar." iya ibu, saya yakin. insyaAllah saya iklas lahir dan batin. ibu tak usah khawatirkan perasaan saya". ucapku menegarkan hati." demi Allah nak, ibu tak pernah tau ambar berpacaran dengan suami orang. kalaupun ibu tau pasti ibu akan larang dia." ucap ibu ambar dengan perasaan bersalah." saya mengerti bu, lebih baik ambar dan suami saya menikah daripada mereka melakukan dosa yang tak pernah habis". ucapku."nakk, apa itu benar-benar dari lubuk hatimu yang paling dalam??? karena tak ada wanita yang sudi dimadu apalagi dengan wanita yang sudah merusak rumah tangganya". ujar ibu ambar." insyaAllah buu....." ucapku sambil menyentuh tangan ibu ambar dan menatap mata
hari demi hari sudah terlalui, sakit hatiku semakin membaik. walau kadang jika teringat masalah rumah tangga bisa membuatku meneteskan air mata.ku coba mengiklaskan semuanya..aku percaya jodoh adalah takdir yang bisa dirubah, jika ingin bahagia maka harus belajar mengiklaskan. umpamanya pohon. jika ada dahan yang usang harus segera di potong agar tidak merusak sel-sel pohon yang lain, dan membiarkan supaya ada dahan yang tumbuh baru.malam kian larut, jam dinding menunjukkan pukul 01.00 wib. bang fauzan belum juga pulang, seperti biasa aku menunggunya di sofa ruang tamu dengan segelas kopi vanilla hangat." kenapa jam segini belum pulang ya?" ucapku agak cemas. ku ambil handphone ku dan ku telepon nomor suamiku itu.walaupun menyebalkan tapi aku masih peduli dengannya. mungkin karena kebiasaanku selalu mengkhawatirkannya." bang, kamu dimana? kenapa belum pulang?" ujarku." ini sudah dekat rumah sayang,