Share

17. Pertemuan tak sengaja

POV Megantara

Apa aku sedang memuji diriku sendiri dengan menyebut dokter tampan? Narsisisme kah aku? Ah, sudah lah, setidaknya Anyelir tahu kalau aku memang tampan. Tapi untuk apa coba?

"Megan, ini ponsel kok ada 3, kamu dagang online?" tanya Mama keluar dari kamar. Memeriksa ponsel yang aku gunakan untuk membuat group abal-abal. Ya, mana mungkin dokter buat group seperti ini. Aku hanya ingin memastikan kondisi Anyelir. Aku tahu kondisinya tidak baik. Yang aku harapkan adalah Anyelir dan bayinya selamat. Entah apa yang mengisi otakku, aku masih saja tidak bisa mengabaikannya meski sekarang keadaannya tidak lagi sama.

"Ini ponsel untuk kerjaan aja, Ma, satu untuk rumah sakit. Satu untuk kampus."

"Kampus?"

"Iya, Ma."

"Maksudnya?"

"Iya, gitu."

"Jangan bilang kamu ngajar?"

"Emang boleh?"

"Nggak."

"Ya udah, berarti enggak."

"Megan! jangan bikin mama bingung, deh."

"Enggak ... Mama dandan cantik mau kemana?" ucapku mengalihkan pembicaraan.

"Eh, mama mau beli kue, besok mama mau pulang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status