Share

45. Setelah sekian lama 2

Aku terbangun, seiring dengan suara Nizam yang seolah sedang terusik, menggeliat, dan sedikit meringik.

Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, aku meraihnya dalam dekapan, menenangkan. Demam. Suhu tubuh Nizam kembali naik, bahkan semakin tinggi.

"Ya Allah, Nizam."

Aku berlari keluar kamar, membawa Nizam dalam dekapan menuju kamar Ibu yang masih tertutup.

Kuketuk pintu dan kupanggil nama Ibu. "Bu." Tak ada jawaban. Kembali kuketuk pintu lebih keras dan memanggilnya pun dengan suara yang lebih keras lagi. Namun sama. Tak ada jawaban. Kutengok jam dinding waktu menunjukkan pukul 1 dini hari. Aku pun mendesah lelah, pastilah Ibu sedang nyenyak-nyenyaknya, pintu pun dikunci dari dalam dan itu memang sudah menjadi kebiasaan.

Aku kembali ke kamar, memakai hijab dan sweater tebal untuk menutupi piyama yang hanya sebatas lengan. Kuambil gawai dan memesan taksi online. Kemudian kusambar tas begitu taksi sudah berada di depan.

Tak lupa beberapa keperluan Nizam aku bawa, keperluanku bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status