Share

18. Naluri Keibuan

Sejujurnya Mila senang dengan pertemuannya dengan Radit. Dalam hati ia sangat yakin kalau pria yang menemuinya memperlakukan putrinya dengan baik. Bahkan memberikan nama yang cantik untuknya. Namun sebagai Ibu, ia tak bisa menyembunyikan rasa rindu akan putrinya.

Radit melirik Mila yang berdiri di sampingnya saat memesan makanan. Mila yang ada di sana hanya cemberut dan memandangnya tak bersabat.

Seharusnya memang tak ada alasan untuk Mila merasa kesal dengan Radit. Pria itu telah bertanggung jawab setelah mencelakainya.

Mungkin ia hanya ingin melindungi diri dan memberi kesan kalau ia bukan perempuan gampangan.

"Kamu boleh kesal dengan saya, tapi tolong ini makanannya dibayar dulu. Dompet saya kan masih dalam tas kamu," kata Radit lirih sambil mendekat ke arah Mila.

Saat itulah perempuan muda ini tersenyum malu dan mengeluarkan dompet milik Radit. "Ini Pak," katanya sambil menunduk malu.

Mila kembali menerima dompet milik Radit setelah pria itu selesai membay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status