Share

19. Sebuah Kepercayaan

Radit segera meraih tangan Mila dan menahannya."Mbak, seorang Ibu tetaplah seorang Ibu."

"Eh, maksudnya," balas Mila.

"Saya tahu keputusan Mbak untuk menyerahkan anak pada saya itu tidak mudah. Namun Mbak harus melakukan semua itu demi masa depan anak Mbak," jawab Radit.

Mila terdiam, dalam hati membenarkan apa yang dikatakan oleh Radit.

"Namun Mbak juga tak bisa menyembunyikan perasaan Mbak sebagai seorang Ibu. Mbak pasti ingin melihat dan memeluk Kinanthi, saat melihat videonya tadi kan?"

Mila terdiam dan kembali air matanya meleleh.

"Saya punya solusi buat Mbak," tawar Radit.

"Solusi?"

"Ya, Mbak tinggal saja di rumah saya bersama Kinanthi."

Mendadak Mila membelalakkan matanya, terkejut dengan tawaran Radit. Namun ia sama sekali tak curiga kenapa pria ini bersikap begitu. Entah mengapa, ia tak tahu, hanya perasaan yang mendorongnya demikian.

Mila masih menatap pria yang memegangi lengannya. Tatapan pria yang bersamanya itu terasa sangat teduh dan menyejukkan, tak ada maksud yang ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status