Share

Keras Kepala

Keadaannya masih lemah, sehingga masih membutuhkan waktu yang cukup untuk beristirahat. Bekas operasi caesar menjadikan dirinya lemah. Alina menghindari interaksi dengan orang luar. Ia hanya butuh sendiri. Membuat hatinya kembali pada keadaan semula sangat sulit dilakukannya.

"Al ...."

"Ya Tante." Alina menoleh. Tampak Dian membawa satu nampan berisi makan siang.

"Gak perlu dibawa ke sini, Tan. Nanti aku turun saja."

"Kamu nggak boleh naik turun tangga. Jadi, makanannya Tante antar. Oya, kamar dibawah sudah siap. Nanti kamu pindah saja. Biar Rey yang menempati kamar ini." Dian memberi saran.

"Tante ...." Ucapan Alina menggantung. Dua bulir benda bening lolos melewati pipi.

"Kenapa Sayang? Apa yang kamu keluhkan?" Dian menjajari Alina di ranjang. Wanita paruh baya itu khawatir dengan Alina yang tiba-tiba menangis. Jangan-jangan luka diperutnya bermasalah.

"Maaf." Tangannya bergerak menyeka pipi. "Aku tak tau diri. Bukan siapa-siapa Tante, tapi menyusahkan seperti ini." Ia mulai terisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status