Share

Chapter 214

Matanya buram saat mulai terbuka, kepalanya agak pusing dan kepalanya mulai terangkat, dia memandang ke depan dan masih kabur-kabur. Tangannya terasa sakit, ya tentu, kedua tangannya terikat ke belakang. Dia merasakan suhu dingin pada tubuhnya dan menyadari bahwa pakaiannya sudah terlepas, tinggal celana dalam yang dikenakannya. Keningnya juga berdarah, dan saat matanya terbuka sempurna, tatapannya menatap ke depan, dan tak lagi buram, dia melihat Nigel berdiri tegak di hadapannya.

"Halo keponakan." Nigel, dia melipat tangannya di depan dada dan berdiri tegak tepat di hadapan Raisi. "Bagaimana keadaanmu? Tidak ada masalah?" tanyanya, dia terlihat berwajah malas dan tidak suka.

"Paman Nigel? Kenapa kau melakukan ini padaku?" tanya Raisi dengan nada pelan yang lemah.

"Well... Aku tidak melakukan ini karenamu, tapi aku menunggu ayahmu untuk datang menjadi pahlawanmu," ucap Nigel. "Aku juga tidak akan menyiksamu, jika kau memberitahuku, tentang bisnis ilegal yang pernah dijalankan oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status