Share

Chapter 229

Berita tentang kematian Pak Andi sudah tersebar di mana-mana. Mata Sabina yang melihat itu langsung membulat, dia melihatnya di dalam tv nasional yang sudah tersebar di saluran tv nasional. Dia menelan ludah dan langsung membangunkan Ibrahim dari tidurnya. Dia mengetuk pintu kamar Ibrahim yang sama sekali tak terkunci. Karena tak mendapatkan jawaban Sabina langsung masuk ke dalam kamar Ibrahim dimana di sana, dia masih tertidur dan berbalut selimut.

"Paman Ibrahim! Paman!" Sabina sambil menggerak-gerakkan tubuh Ibrahim yang terlelap. Terlihat kecemasan pada wajah polos Sabina. "Paman!" Dia kemudian membesarkan suaranya dan memukul wajah Ibrahim yang akhirnya terbangun. Dengan mata yang masih sayup-sayup Ibrahim terbangun. Mata yang masih menyipit itu menatap Sabina.

"Ada apa?" Dengan suara lemah Ibrahim menjawab.

"Kakek, kakek Andi...." Sabina tak kuasa, dia mengeluarkan air matanya dan menangis di hadapan Ibrahim. Mendengarnya Ibrahim kemudian terbangun dan sedikit terkejut atau p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status