Share

Chapter 232

Sementara Andira di sini, dia masih berdiri dan berpikir untuk menghubungi Ibrahim. Dia masuk ke dalam kamarnya, dan mengunci pintu kamarnya dari dalam. Dia mengubungi Ibrahim dengan sangat tergesa-gesa.

"Halo."

"Ada apa Andira?" tanya Ibrahim dalam panggilannya.

"Apa yang kau lakukan pad pria tua itu? Aku yakin kau yang melakukannya bukan?" Suara Andira berbisik-bisik, takut nanti Lizzia menguping. Walau tidak masuk akal jika Lizzia mendengarnya, toh Lizzia sedang mencuci piring di dapur dan mulai sedikit merasa aman di rumah bak istana tanpa pelayan itu.

Kembali pada Andira tang masih merasa cemas dan tergesa-gesa.

"Apa pedulimu pada pria tua yang tak berguna itu. Dan ya kenapa kau mematikan sambungan kamera tersembunyi di dalam dapur rumah Dailuna, juga... Kau tidak memberitahuku bahwa Randy sudah pulang ke rumahnya! Kenapa denganmu Andira!" Suara Ibrahim membentak.

"Apalagi yang kau inginkan dariku Ibrahim! Aku sudah melakukan semuanya untukmu!"

"Itu tidak cukup untuk menghan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status