[Ding! Level Naik: +5]
[Ding! Hadiah Ujian: Pedang Abyssal Eclipse diperoleh!] Fadil menatap layar sistem di depannya. Lima level dalam sekali lonjakan? Itu peningkatan yang gila. Tapi lebih dari itu... Ia menunduk, melihat pedang baru yang kini berada di tangannya. Abyssal Eclipse—bilah hitam legam dengan ukiran cahaya merah di sepanjang bilahnya. Energinya begitu kuat hingga udara di sekelilingnya bergetar. “Senjata yang cocok untuk seseorang yang telah menaklukkan kegelapan.” Wali Abyss berdiri di kejauhan, mengamati dengan mata tajam. Fadil menggenggam pedangnya erat. Tapi saat itu juga— [ Ding! Efek Samping: Kutukan Abyss Mulai Aktif...] Tiba-tiba, tubuhnya terasa berat. Bayangan merayap dari ujung jarinya, menjalar naik ke lengannya. "Agh...!" Fadil terhuyung, keringat dingin membasahi wajahnya. [Ding! Efek Kutukan: Kontrol Diri Berkurang 15%] Ia merasakan dorongan yang tidak wajar—sebuah keinginan untuk menebas, menghancurkan, menghabisi apa pun di depannya. "Kegelapan tidak bisa dikuasai begitu saja," kata Wali Abyss, matanya berkilat penuh peringatan. "Kau harus menjinakkannya... sebelum ia menelanmu hidup-hidup." Fadil menggeram, mencoba menenangkan napasnya. Tapi semakin ia melawan, semakin kuat tekanan yang menghantam pikirannya. Bayangan mulai mengamuk di sekelilingnya. Dan dalam momen itu— [Ding! Pilihan Muncul!] 1. Biarkan kutukan mengambil alih, meningkatkan kekuatan secara drastis tetapi kehilangan kendali. 2. Coba kendalikan kutukan dengan meditasi dan pengalaman bertarung. 3. Gunakan pedang Abyssal Eclipse untuk menyegel efek sampingnya sementara waktu. Fadil menggigit bibirnya. Ini bukan hanya sekadar ujian kekuatan—tapi ujian kehendak. Pilihan mana yang akan ia ambil...? "Sistem Buka Status" [Ding! Status Pemain Diperbarui!] Nama: Fadil Level: 35 (+5) Judul: Pewaris Abyss Kekuatan: 550 (+200) Kelincahan: 420 (+150) Daya Tahan: 480 (+180) Mana: 600 (+250) Skill: Abyss Step (Lv.3) Vision of the Abyss (Lv.2) Abyss Assimilation (Lv.1) Shadow Slash (Lv.4) Dark Resilience (Lv.2) Kutukan Abyss (Lv.1) – Efek Belum Dikendalikan "Gila Status Ku naik Drastis" [Efek Aktif: Kontrol Diri -15%] Fadil menatap statusnya. Lonjakan kekuatan ini luar biasa, tapi ada bahaya besar di baliknya. Kutukan Abyss masih menggerogoti pikirannya, memaksanya memilih jalan mana yang akan ia ambil. Ia menatap tiga pilihan yang melayang di hadapannya. Jika ia membiarkan kutukan mengambil alih, ia bisa mendapatkan kekuatan yang bahkan lebih besar... tapi dengan harga kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Jika ia mencoba mengendalikan kutukan dengan meditasi dan pengalaman bertarung, itu mungkin cara paling aman—tapi apakah cukup waktu untuk melakukannya? Dan pilihan terakhir... menggunakan Abyssal Eclipse untuk menyegel efeknya sementara waktu. Fadil mengepalkan pedangnya. Tidak ada waktu untuk ragu. Fadil menggenggam Pedang Abyssal Eclipse erat-erat. Bayangan kutukan terus merayap di kulitnya, menelan lengannya dalam kegelapan pekat. Napasnya berat, pikirannya berkabut, dan insting buas di dalam dirinya terus menggeram. [Ding! Pilihan Ditetapkan: Gunakan Abyssal Eclipse untuk menyegel efek sementara waktu!] Fadil mengayunkan pedangnya ke tanah. Cahaya merah di sepanjang bilahnya berkedip tajam sebelum melepaskan gelombang energi pekat. Segel sihir terbentuk di sekitar tubuhnya, menahan bayangan kutukan agar tidak semakin menyebar. [Ding! Kutukan Abyss Dihambat! Kontrol Diri Pulih +10%] Meski belum sepenuhnya hilang, Fadil merasa pikirannya mulai jernih kembali. Ia mendongak dan melihat Wali Abyss menatapnya dengan sorot mata penuh penilaian. "Kau cukup bijak untuk menunda kehancuran dirimu sendiri," kata sang Wali. "Tapi ingat, menyegel kegelapan tidak berarti kau telah mengendalikannya." Fadil mengatur napasnya. "Aku akan menguasainya. Bukan menghindarinya." Sang Wali tersenyum samar. "Bagus. Maka ujian berikutnya akan menentukan apakah kau benar-benar pantas mewarisi kekuatan Abyss." [Ding! Quest Baru: Ujian Pewaris Kegelapan!] Tujuan: Bertahan dari gelombang serangan makhluk abyss selama 15 menit tanpa kehilangan kendali! Hadiah: Skill Abyss Awakening (Lv.1) "Sialan kapan ujian ini berakhirrrrrr" Fadil teriak dengan suara yang keras. Fadil menggertakkan giginya. Dari celah-celah kegelapan, sosok-sosok bayangan mulai bermunculan, mata merah mereka berkilauan penuh kebencian. Fadil berdiri tegak, napasnya stabil. Abyssal Eclipse bergetar di tangannya, merespons gelombang makhluk abyss yang kini mulai mengepungnya. [Ding! Quest Dimulai: Bertahan dari Serangan Abyss (15 Menit)] Waktu tersisa: 00:15:00 Bayangan pertama melesat ke arahnya—gerakan mereka cepat, hampir seperti asap yang berubah bentuk. Fadil mengayunkan pedangnya, Shadow Slash! Gelombang energi gelap menghantam makhluk itu, tetapi hanya membuatnya terhuyung. "Tidak cukup kuat," gumam Fadil, mengerutkan kening. Dua makhluk abyss lain menyerbu dari samping. Dengan cepat, ia melompat ke belakang, lalu menggunakan Abyss Step untuk berpindah posisi secepat bayangan. Dalam sekejap, ia sudah di belakang musuh dan menebas mereka tanpa ragu. [Ding! Makhluk Abyss Dihancurkan: +100 EXP] Namun, jumlah mereka tidak berkurang. Semakin banyak yang muncul dari dalam kegelapan, menggeram dengan kehausan yang tak terpuaskan. Waktu tersisa: 00:12:30 Peluh mulai mengalir di pelipis Fadil. Kutukan di tubuhnya masih aktif, meski terhambat oleh segel Abyssal Eclipse. Ia harus bertarung tanpa kehilangan kendali. "Kau tidak bisa hanya menghindar," suara Wali Abyss menggema. "Hadapi kegelapan dengan keberanian atau tenggelam di dalamnya!" Fadil menghela napas dalam. Lalu, ia membuat keputusan—bukannya melawan secara defensif, ia akan menerjang mereka langsung! Dengan dorongan kekuatan, ia mengaktifkan Abyss Assimilation (Lv.1)! Gelombang energi abyss menyelimuti tubuhnya, meningkatkan kekuatannya secara drastis. Bayangannya sendiri tampak bergerak seakan hidup, memperkuat serangan-serangannya. Dengan setiap tebasan, lebih banyak makhluk abyss yang hancur. Tapi ada satu risiko besar—kutukan abyss semakin menggoda pikirannya. Waktu tersisa: 00:08:00 "Jangan biarkan dirimu hanyut dalam kegelapan, Fadil!" suara hatinya memperingatkan. Namun, semakin lama ia bertarung, semakin ia merasakan ketertarikan yang aneh terhadap kekuatan ini... Waktu tersisa: 00:07:55 Tangan Fadil gemetar. Bukan karena kelelahan, tapi karena tarikan kegelapan yang semakin kuat. Energi Abyss berdenyut dalam tubuhnya, memompa kekuatan yang luar biasa—tapi juga membisikkan kata-kata yang nyaris membuatnya kehilangan diri sendiri. "Lepaskan segel itu..." "Terima kami..." "Jadilah bagian dari kegelapan..." Fadil mengertakkan gigi. "Tidak! Aku yang mengendalikan kekuatan ini, bukan sebaliknya!" Ia berusaha mengabaikan bisikan itu, tetapi efek Abyss Assimilation semakin dalam. Tiba-tiba, dunia di sekelilingnya tampak berbeda. Bayangan semakin pekat, waktu terasa melambat, dan setiap serangan yang ia lakukan menjadi lebih brutal. Makhluk-makhluk Abyss yang sebelumnya sulit ditaklukkan kini hancur hanya dengan satu tebasan. Darah hitam mereka menguap di udara, dan Fadil merasakan sensasi adiktif dari setiap pembantaian. Waktu tersisa: 00:05:20 [Ding! Skill Vision of the Abyss (Lv.3) Terpicu!] Sekelebat, Fadil melihat sebuah bayangan besar berdiri di balik gerombolan makhluk abyss. Sosok itu tidak menyerang, hanya mengamati—dengan mata merah menyala yang penuh rasa ingin tahu. "Siapa itu?" pikirnya, tetapi tak sempat merenung lebih lama. Dua makhluk abyss yang jauh lebih besar menyerang bersamaan! Cakar mereka melesat ke arah Fadil, tapi tubuhnya bergerak sendiri. Seolah insting abyss di dalam dirinya telah mengambil alih. Abyss Step! Dalam satu kedipan mata, ia sudah di belakang salah satu monster itu. Shadow Slash Lv.5! Pedangnya berkelebat cepat, menebas kepala musuh hingga terpisah dari tubuhnya. Tapi sesuatu terasa berbeda—serangannya lebih ganas dari yang ia maksudkan. Waktu tersisa: 00:02:45 "Napasmu semakin liar," suara Wali Abyss terdengar. "Kau mulai tenggelam dalam kekuatan ini, Fadil. Jika kau tidak sadar, kau tidak akan pernah bisa kembali." Fadil mengepalkan tangan. Dadanya naik turun. "Aku..." Pilihan itu muncul di hadapannya. 1. Membiarkan Abyss sepenuhnya mengambil alih, mendapatkan kekuatan absolut tetapi kehilangan kendali. 2. Mencoba menyeimbangkan diri, menggunakan kekuatan Abyss tetapi tetap mempertahankan kesadaran. 3. Menghentikan pertarungan sekarang dan menyegel kekuatan, tetapi kehilangan peluang mendapatkan kekuatan baru. Fadil menggigit bibir. Keringat mengalir deras. Jika salah memilih, semuanya bisa berakhir... Waktu tersisa: 00:00:29 Fadil berdiri di persimpangan. Kegelapan merayap semakin dalam, mendesaknya untuk memilih. Bisikan-bisikan itu semakin menggema di pikirannya. "Kuatlah... lebih kuat..." "Buang batasanmu... Hancurkan semuanya..." Tapi di baliknya, ada suara lain yang lebih samar. Suara hatinya. "Kau bukan monster... Kau masih Fadil..." Ia mengepalkan pedangnya lebih erat. Wali Abyss mengamati, menunggu keputusannya. [Pilihan Diambil: Menyeimbangkan Kekuatan Abyss!] Gelombang energi gelap meledak dari tubuh Fadil, tetapi kali ini berbeda. Ia tidak membiarkan abyss mengambil alih, melainkan mengendalikannya. [Ding! Skill Unik Terbuka: Abyss Dominion (Lv.1)] Aura Fadil berubah. Matanya bersinar dengan cahaya violet gelap, bukan karena kehilangan kendali, tetapi karena telah menyatu dengan kegelapan tanpa tenggelam di dalamnya. Makhluk abyss yang tersisa mundur, merasakan tekanan luar biasa. Bahkan sosok misterius yang mengamatinya kini tampak tertarik. "Menarik..." Fadil mengangkat pedangnya. Napasnya masih berat, tapi kali ini, ia tidak berjuang sendirian melawan abyss. Ia telah menjadikannya bagian dari dirinya—tanpa kehilangan jati diri. Waktu tersisa: 00:00:05 Serangan terakhirnya membelah bayangan di depannya. [Ding! Quest Selesai!]Fadil menarik napas dalam. Tatapannya tajam menembus kegelapan, mengarah ke penjara yang kini diliputi asap hitam pekat. Aura mencekam merayap semakin dekat, seolah menelan udara malam itu."Lily, masuk ke dalam sekarang!" serunya tegas tanpa menoleh."Aku ingin ikut!" protes Lily. Matanya menyala dengan semangat."Bukan waktunya membantah! Kita belum tahu musuh seperti apa yang kita hadapi!" bentak Fadil, suaranya keras dan penuh tekanan.Lily mengepalkan tinjunya dengan gemetar, tetapi ia tahu Fadil benar. Dengan enggan, ia berbalik dan berlari masuk kedalam meninggalkan Fadil yang kini sudah bergerak.Tanpa ragu, Fadil melompat ke atap terdekat, mengikuti arah keempat pilar kerajaan yang telah lebih dulu menuju penjara. Angin malam berhembus kencang, membawa bau darah dan kehancuran.Langkah Fadil ringan namun cepat. Ia melompati atap demi atap, semakin dekat ke pusat kekacauan.Akhirnya, ia tiba. Dari atas salah satu rumah dekat penjara, ia mengamati situasi dengan tajam.Keempat
Setelah mandi, Fadil mengenakan pakaian yang baru dibelinya di toko, sebuah setelan hitam dengan aksen perak yang membuatnya tampak lebih serius namun elegan. Di cermin, dia memeriksa penampilannya sekali lagi."Aku tidak terbiasa dengan pakaian mewah seperti ini, ini membuat ku sedikit gugup."Kata Fadil sambil melihat dirinya di cermin.Setelah memastikan dirinya siap, dia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang perjamuan istana.Di sepanjang jalan, suasana di dalam istana tampak lebih sibuk dari biasanya. Pelayan dan prajurit bergegas kesana kemari, mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjamuan yang akan berlangsung malam ini. Fadil berjalan dengan tenang, sesekali berpapasan dengan beberapa penjaga yang memberi hormat padanya.Begitu tiba di ruang perjamuan, Fadil disambut oleh Raja Victor yang sudah menunggunya di meja utama. Raja itu mengenakan jubah megah dengan mahkota di kepalanya, memperlihatkan aura kebijaksanaan dan kewibawaan."Fadil, kamu akhirnya datang juga. Si
Sore hari dalam kamar di istana kerajaan Aurelia Fadil membuka sistemnya."Sistem analisis kerusakan pada tubuh!"[Ding..Menganalisis kerusakan pada tubuh!]Sistem sedang menganalisis kerusakan pada tubuh Fadil setelah pertarungannya melawan Roderic.[Ding!... Kerusakan di konfirmasi, Luka dalam mengalami kerusakan 60%, goresan pada bagian dada di konfirmasi, ingin menyembuhkan semua luka dengan menggunakan 5 gold?]Fadil berpikir sejenak. "Hmm... menyembuhkan semua luka dengan 5 gold? Sistem, berapa gold yang aku punya sekarang?"[Anda memiliki gold sebanyak 205.]"Baiklah pulihkan seluruh tubuh!"[Perintah di konfirmasi, Memulihkan tubuh dengan mengkonsumsi 5 gold.]Pada saat itu luka dalam dan goresan di dadanya pun pulih.[Pemulihan selesai.]"Sistem ini benar-benar ajaib, sistem buka status!"[Status Fadil]Nama: FadilLevel: 70Gelar: Abyss SovereignKekuatan: 950Kelincahan: 820Daya Tahan: 880Mana: 1000[Skill Dasar]1. Sword Mastery (Lv.5) → Kemampuan menguasai pedang dengan
Fadil melangkah maju dengan napas terengah-engah, merasakan sisa energi yang mengalir liar di tubuhnya. Roderic, meski masih berdiri tegap, jelas telah merasakan tekanan luar biasa dari pertarungan ini. Duel di atap istana ini semakin memanas, dan Fadil tahu bahwa kemenangan tidak bisa diraih hanya dengan mengandalkan kecepatan atau kekuatan belaka. "Kau hampir membuatku terpojok, anak muda," kata Roderic sambil menggerakkan bahunya, mengendurkan otot-ototnya yang mulai tegang. Fadil tersenyum tipis. "Hampir? Aku pikir kau sudah terpojok." Roderic hanya mengangkat alis sebelum meluncurkan serangan mendadak. Swift Strike! Fadil nyaris tidak sempat menghindar. Serangan itu begitu cepat hingga udara di sekitarnya bergetar. Dengan sigap, Fadil mengaktifkan Abyssal Phantom Step, menghilang dari pandangan sesaat sebelum pedang Roderic mencapai dirinya. Saat Fadil muncul kembali di sisi kanan lawannya, dia segera mengayunkan pedangnya dengan Shadow Slash (Lv.4). Namun kali ini, dia
Fadil menatap tajam ke arah Roderic, yang berdiri dengan percaya diri di atas genteng kota. Angin pagi bertiup kencang, membuat jubah mereka berkibar.[Ding! Quest Diperbarui!]Judul Quest: Duel di Atap!Target: Kalahkan Jenderal Roderic dalam pertarungan langsung!Hadiah: +700 EXP, "Shadow Cloak"Roderic menghunus pedangnya, bilah peraknya berkilat diterpa matahari. "Aku akui, kau cukup cepat, tapi menangkapku adalah hal yang berbeda!"Tanpa aba-aba, Roderic melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa! Fadil mengangkat pedangnya untuk menangkis—Clang! Benturan keras menggema di udara!Fadil hampir terdorong ke belakang, tapi dia segera mengaktifkan [Wall Run], melompat ke dinding sebelahnya, lalu menyerang balik dari sisi yang tidak terduga![Ding! Serangan Mendadak Berhasil!]Roderic terkejut, tapi masih sempat menangkis—Clang! Clang! Percikan api muncul dari setiap benturan pedang mereka!Di bawah, Lily akhirnya berhasil keluar dari tumpukan jerami dan melihat pertarungan di atas.
Fadil dan Lily tiba di sebuah kota kecil di perbatasan Kerajaan Aurelia yang masih berada di bawah kendali kerajaan. Malam sudah larut, dan sebelum melanjutkan misi, mereka memutuskan untuk menginap di penginapan sederhana.Saat masuk ke dalam, mereka disambut oleh pemilik penginapan, seorang wanita tua dengan senyum ramah. "Selamat datang! Kalian pasangan muda yang ingin menginap?"Lily langsung tersedak air liurnya. "H-Hah?! Kami bukan pasangan!"Fadil tetap tenang dan hanya mengangkat alis. "Dua kamar, kalau boleh."Wanita tua itu terkekeh. "Maaf, nak, hanya ada satu kamar tersisa. Tapi jangan khawatir, ranjangnya cukup besar untuk berdua."Lily membeku di tempat, wajahnya memerah. "A-Apa nggak ada opsi lain?!"Fadil hanya menghela napas. "Baiklah, satu kamar saja."Di dalam kamar, Lily menatap Fadil dengan tatapan curiga. "Kamu nggak bakal aneh-aneh, kan?"Fadil duduk di kursi dan menatapnya datar. "Tenang, aku lebih takut sama musuh daripada kamu."Lily cemberut. "Huh, dasar ngga