Share

Ch.9

Yuda masih meniup bergantian kedua mataku. Dapat kurasakan terpaan lembut napasnya mengenai kedua netra ini.

Apa yang sebenarnya dia lakukan? Apa dia ingin mengobati mataku yang memerah?

Aku masih membeku dengan perlakuannya pagi ini.

Kami bertukar tatap.

Manik hazelnya akhirnya membuatku tersadar. Cepat-cepat aku menunduk dan menepis jemari Yuda yang masih menyentuh pipiku, saat ia telah berhenti meniup kedua netraku.

Aku memalingkan wajah darinya dan kembali memandangi si kembar. Lalu mengusap netraku dengan punggung tangan.

"Ehhh si Yuda, disuruh beli tetes mata malah ditiup-tiup gitu matanya Hilma. Nanti atuh ah mau tiup meniup mah kalau malam. Ini masih pagi, Yud!" Bu Aida terkekeh.

"Apa sih, Bu. Kan kata Ibu matanya Hilma merah. Aku refleks aja kok niupin. Udah Bu, aku berangkat kerja dulu." Yuda meraih tangan Bu Aida lalu menciumnya.

Aku kembali memandangi si kembar. Terutama Arsa yang kini ada dalam bouncer di hadapanku.

Yuda berpamitan pada kedua putra kembarnya. Si kembar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Na'Fa
torr masaksi seorang ipar yg merawat anak kayak itu bersikap.. gak ckp bilang kita tinggal seatap agar tidak ada fitnah maka dari itu aku menerima pernikahan ini tp kita tetap sebagai kakak dan adik selama aq blm bs melupakan adikmu dan sebaliknya bila kau ada hati dengan orang lain aq lepaska.
goodnovel comment avatar
Roihatul
bagusss.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status