Share

Bab 24

"Ibu saya tidak bisa datang, Bu. Beliau sedang sakit di rumah." Berlian susah payah melukis senyuman.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Gurunya bertanya lagi. Wanita itu menatap lekat wajah pucat sang gadis.

"Ya, Bu. Saya baik-baik saja." Tiba-tiba rasa panas yang ditimbulkan dari dalam mata tak mampu ia tahan. Napasnya mulai sesak menahan beban menekan dada. Pada akhirnya, butiran bening sebening mutiara itu merambat membasahi pipi. Berlian segera mengusapnya.

Duduk di bangku dengan Bu guru, Berlian mendapat pelukan layaknya orangtuanya sendiri. Ia kembali meluapkan perasaan yang begitu perih.

"Kamu yang sabar, ya, Berl. Ibu kamu pasti sebentar lagi akan sehat lagi. Tidak apa-apa, tak bisa datang ke sini. Ibu akan mewakilkan sebagai orangtua kamu."

"Makasih, Bu."

Lepas menerima hasil belajarnya selama ini di tempat itu, Berlian keluar dengan sebuah berkas di tangan. Jalan yang tak tentu tujuan itu membawanya terus menyusuri trotoar. Sampai di depan kontrakan baru, Berlian melihat p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status