Share

Bab 17

"Ke-kenapa, Mas?" tanyaku, meski dalam hati sudah bisa menebak alasan apa yang membuatnya begitu bahagia.

"Arum, Rumi sadar."

Tiba-tiba tubuhku oleng. Aku mundur satu langkah ke belakang hingga memegangi kursi makan. Rumi, sudah sadar? Lalu, bagaimana ke depannya?

"Oh, ya?"

Mas Haris mengangguk.

"Aku akan ke Kota dulu."

Aku menatapnya. Baru saja ia mengatakan cinta padaku, namun kini sudah akan pergi menemui tunangannya di masa lalu? Bagaimana aku bisa yakin dengan cintamu, Mas?

"Aku ikut," ucapku.

"Ikut? Kenapa?"

"Kok kenapa? Bukannya aku istrimu?"

"Iya, tapi nanti Rumi..."

"Bukan kah katamu, kamu mencintaiku? Apa sekarang cinta itu tiba-tiba lenyap karena kamu mendengar Rumi telah sadar?" tanyaku.

"Bukan begitu maksudku, tapi-"

"Aku ikut."

Aku pun masuk ke dalam kamar, berganti pakaian dan menyiapkan pakaian ganti. Karena aku memiliki firasat, Mas Haris akan di sana selama beberapa hari hingga akhirnya nanti harus kembali bekerja.

Dalam perjalanan, kami sama-sama diam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
laki2 kayak haris jgn dipercaya. dia belum selesai dg masalalunya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status