Share

Bab 37

"Kenapa dia semarah itu, sih, cuma gara-gara tehnya diminum sama kamu, Han?" tanyaku pada Hana.

"Misinya gak berjalan lancar," gumam Hana, namun aku bisa mendengarnya dengan jelas.

"Hah? Misi apa?"

"Eh? Enggak, kok. Mas salah denger. Udah ah, aku mau ke kamar, mau belajar. Besok ada ulangan."

"Belajar yang rajin ya, adikku," ucapku sambil nsngacak rambutnya.

"Ish! Kebisaan," ucap Hana sambil membenarkan rambutnya.

Hana sikapnya berubah padaku sejak tahu kalau aku menikahi Arum hanya untuk balas dendam. Ya wajar, sih. Ia pasti kecewa. Karena ia paling dekat dengan Arum. Yang mengetahui tujuan pernikahanku adalah Ibu dan Lina saja.

Aku pun masuk ke dalam kamar, menatap langit-langit kamar sambil merebahkan diri. Ucapan Kinos tadi terngiang di kepala.

- Flashback, On-

"Bunda, sebenarnya, Kinos ingin menikahi Arum." Terdengae ucapan Kinos pada Bunda sewaktu aku datang kembali ingin memberikan buah dan kue.

"Menikah?"

"Iya, Bunda. Apakah Bunda setuju?"

"Tapi, Arum belum selesai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status