Share

Never Cease
Never Cease
Author: ayspcy

Prolog

Author: ayspcy
last update Huling Na-update: 2021-04-03 00:14:57

Apa yang akan dilakukan wanita gila itu?

Wanita gila —yang disebut oleh Mark dalam hati, terlihat sedang membidik Jeno. Mark tahu, tujuan wanita itu adalah untuk membuat Karina kehilangan orang-orang yang ia cintai. Jadi, Mark tak bisa membiarkannya begitu saja.

"JENO AWAS!" teriak Mark sembari melindungi Jeno dari peluru-timah panas yang bergerak ke arahnya. Ya, Mark mengorbankan nyawanya demi Jeno maupun Karina.

BRUKK!

Tubuh Mark terhuyung seraya timah panas itu tepat menembus dada sebelah kiri. Ia sudah tidak bisa menopang tubuhnya lagi dan terkulai lemah. Bahkan ia sempat tersenyum samar melihat Karina yang histeris berlari ke arahnya.

Setidaknya, Jeno telah berjanji padaku akan menjagamu. Batin Mark.

"MAAAARRKKK!" teriak Karina, sahabat sekaligus cinta pertama Mark.

Karina menghampiri Mark secepat yang ia bisa. Lalu mengangkat kepala lelaki itu dan diletakkan di pahanya sebagai sandaran. Wanita itu menangis histeris melihat Mark sudah bersimbah darah.

Sedangkan Jeno yang sempat didorong oleh Mark, tersungkur ke tanah dan mencoba untuk bangkit. Laki-laki itu, terdiam mematung menyaksikan sesuatu yang baru saja terjadi.

"Mark! Apa yang kau lakukan! Jangan seperti ini..." bentak Karina dengan nada yang teramat khawatir.

"Ma-maafkan a-aku," ucap Mark terbata-bata karena napasnya mulai menipis.

Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Ani. Ani. Jangan banyak bicara. Aku mohon kau harus kuat Mark. Jangan tinggalkan aku," ucapnya masih terisak.

"TOLONG HUBUNGI AMBULANS! CEPAT!" lanjut Karina berteriak.

Beberapa polisi sudah membekuk Winter Kim --Wanita gila yang Mark maksud. Semua bisa terjadi karena obsesi wanita itu terhadap Jeno. Bahkan sebelum ini, Winter pernah menculik Karina saat sekolah dulu. Bisa dibilang, dendam masa lalu yang masih terus terjadi hingga sekarang. Winter pantas menjadapat julukan psikopat.

Akhirnya ambulans datang dan membawa Mark ke Rumah Sakit Seoul University, setelah di berikan pertolongan pertama. Lelaki itu harus mendapatkan operasi darurat, karena timah panas sudah menembus cukup dalam.

Setelah operasi selesai, Mark langsung dibawa oleh Ibu kandungnya ke Kanada untuk menjalani rehabilitasi pasca operasi di Rumah Sakit Victoria. Kebetulan, juga keluarga besar Lee bertempat tinggal di sana.

Bahkan Mark tidak sempat mengatakan selamat tinggal pada Karina dan temannya yang lain. Juga, saat itu pun Karina sedang tidak sadarkan diri akibat menangisi Mark terus-menerus. Jadi, bisa dibilang kisah Mark dengan Karina berakhir saat itu juga.

Ia hanya berharap, jika cinta pertamanya akan bahagia walaupun bukan dengan dirinya. Mark percaya, Jeno bisa membuat Karina hidup bahagia. Sampai kapanpun Mark tidak akan pernah melupakan semua kenangan yang telah tercipta.

-o-

Saat di Kanada, Mark bertemu dengan Dahyun --seorang Dokter yang khusus merawatnya. Dahyun ini merupakan dokter dari rumah sakit Universitas Seoul. Ia tengah menjalani masa Pertukaran Tenaga Medis selama dua tahun. Dan 2021 menjadi tahun terakhirnya.

Hingga suatu hari, Mark mendapatkan kabar jika Karina akan menikah. Dan itu cukup membuat Mark merasakan perasaan sedikit tidak rela dan bahagia bersamaan. Karena sebenarnya, Mark masih belum bisa melepaskan cinta pertamanya. Tapi, mau bagaimana lagi? Mark bukan jodohnya. Akhirnya, ia pun mengajak Dahyun ke Seoul untuk menemaninya menghadiri pernikahan cinta pertamanya.

Kim Dahyun pun mulai masuk ke dalam kehidupan Mark. Ia mulai menyukai lelaki itu, walaupun ia tahu jika di hati seorang Mark Lee masih ada cinta pertamanya. Tapi, ia tidak akan menyerah. Ia akan berusaha agar Mark bisa melihatnya dan melepaskan cinta pertamanya.

Aku tahu, kalau aku akan sulit masuk ke dalam kehidupan cintamu. Aku juga tidak akan merebut tempat yang telah di tempati cinta pertamamu, tapi aku akan membuatmu mencintaiku dengan caraku sendiri. Kalimat yang selalu menguatkan Kim Dahyun.

Apakah Dahyun mampu membuat Mark melihat ke arahnya, atau menjadikannya tempat untuk pulang? Karena selama ini rumah bagi Mark adalah cinta pertamanya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Never Cease   BAB XXV

    Bagaimanapun kaukedepannya. Aku, akantetapdisini dan akan selalu menunggumu kembali mengingatku.—Mark Lee -o- Matahari pagi menyingsing dengan sunyi hingga suara angin berhembus begitu terdengar di telinga. Di sebuah rumah sakit, seorang laki-laki sedang tertidur di ranjang sembari memejamkan matanya. Ralat! Tertidur pulas terlihat dari mulutnya yang sedikit terbuka. Sesekali dahi laki-laki itu mengernyit, seperti sedang bermimpi. Buruk mungkin? "Tidak! Itu tidak mungkin!" pekik laki-laki itu dan terbangun dengan napas yang terengah-engah. Iris cokelatnya menelusuri tiap sudut di ruangan tersebut.

  • Never Cease   BAB XXIV

    Satu minggu telah berlalu, hari ini adalah Rabu. Pagi menyingsing dengan sunyi. Suara dari layar monitor di ruangan tersebut begitu terdengar di telinga laki-laki yang sedaritadi menatap wanita di hadapannya. Wanita itu masih terlelap di ranjang dengan seprai warna putih, karena pengaruh obat biusnya belum juga hilang sejak tiga jam lalu.Laki-laki itu memperhatikan setiap gerak detak jantungnya melalui layar monitor berukuran sedang yang ada di samping ranjang. Sesekali ia mengamati setiap lekuk wajah wanita yang terbaring lemah dengan beberapa selang dan tabung yang menempel di tubuhnya.Ya, Dahyun baru saja selesai di operasi sekitar tujuh jam. Dan laki-laki itu yang mengoperasinya, karena ia adalah dokter pribadi wanita itu. Operasi berjalan dengan lancar, walaupun ada sedikit kendala karena wanita itu mengalami pendarahan dan golon

  • Never Cease   BAB XXIII

    Disarankansembarimendengarkanlagu,Paper Umbrella -Yesung.-o-"Bisakah kita bicara sebentar. Ini mengenai transplantasi hati Dahyun," sahut Mark.Lino menyerngit, tapi dengan cepat ia mengangguk. "Baiklah, ikut ke ruanganku sekarang," ucap laki-laki itu dan berjalan berdampingan dengan Mark.Mereka berjalan dengan sedikit tergesa-gesa untuk sampai ke ruangan. Sesekali Mark meremas-remas kedua telapak tangannya, tanda ia sedang khawatir dan gelisah.Di benaknya, hanya ada kalimat,jikaitu

  • Never Cease   BAB XXII

    Akusangatberterimakasihkepadamu, yangmemperlakukankubagaikansekuntumbunga,saatkehidupanbegituberat.—Kim Dahyun. -o- Di hari Sabtu yang cerah itu, Dahyun terlihat sangat senang karena beberapa alasan. Pertama, ia senang karena ini adalah hari di mana ia akan pergi berjalan-jalan bersama dengan Lino. Kedua, karena ia baru saja mendapat kabar baik dari Lino bahwa ia dan laki-laki itu akan segera pindah tugas di rumah sakit Seoul. Saat ia sedang berjalan cepat menuju taman belakang

  • Never Cease   BAB XXI

    Dengarkanlagu,'If It's You - JungSeunghwan'(Lagu yangmenggambarkanperasaanseorangLee Know. ChapterinibeberapajamsebelumkencanMark danDahyundi chaptersebelumnya.)***They say you'll be happy when you fall in loveWho said that?Because I only know a loveThat looks at you from behind-o-

  • Never Cease   BAB XX

    Disarankansambilmendengarkanlagu,'Because of You - LeeHyun'***When the right man walks into your life and loves you the way you deserve to be loved, you whole perspective on life will change.-o-Di jalan SimniCherry Blossom, kawasan Kuil Ssanggyesa. Mereka berdua berjalan berdampingan dan saling berpegangan tangan. Sang lelaki tidak henti-hentinya menatap sang wanita di sampingnya yang begitu riang. Senyum di wajah wanita itu bila diibaratkan seperti bunga-bunga sakura yang baru saja bermekaran, menambah kecantikan di wajah

  • Never Cease   BAB XIX

    Maafkanaku,CintaPertamaku,tapiakubosan. Akubutuhpergisupayabisamerasalagi.—Mark Lee. -o- At, Seoul. Suara kendaraan yang bising dan saling bersahutan dengan semilir angin. Matahari pun tampak tidak malu-malu untuk menunjukan sinarnya. Di kota Seoul, distrik Gangnam, seorang laki-laki sedang merasakan hangatnya sinar mentari pagi dengan pemandangan kota yang hiruk pikuk orang berlalu-lalang dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Laki-laki i

  • Never Cease   BAB XVIII

    Dahyun mengerjap-ngerjapkan matanya karena silau dengan sinar lampu di ruangan tersebut. Matanya menelusuri setiap sudut, memperjelas penglihatannya dan mencerna pikirannya. Ada di mana ia sekarang.Tidak menunggu lama untuk mencaritahu di mana wanita itu sekarang. Pintu ruangan tersebut terbuka dan menampilkan sosok Lee Know lengkap dengan jas dokternya."Oppa? Aku di rawat inap lagi?" tanya Dahyun pada Lino.Laki-laki itu menghampiri Dahyun dengan senyuman yang terpancar dari wajah tampannya. Namun, dibalik itu, tersimpan kesedihan yang mendalam setelah mengetahui hasil dari biopsi hati yang baru saja dilakukan beberapa jam lalu —dua jam."Hmmm, kau tidak sadarkan diri lagi tadi. Apa masih pusing?" sahut Lino dan bert

  • Never Cease   BAB XVII

    Di sarankan sambil mendengarkan lagu'A World That Is You - Yoon Mi Rae'***Menahan air matamu dan membalikkan badan, seakan kau tidaklah lemah.—Kim Dahyun.-o-Ningning sedikit berlari menuju apartemen Dahyun. Wanita itu tidak henti-hentinya menggerutu kesal karena Mark telat bangun, dan berakhir dengan ia yang menjemput Dahyun.Sedikit tergesa-gesa, Ningning keluar dari lift dan tiba di depan pintu apartemen Dahyun. Wanita itu menekan bel yang terdapat di samping pintu --berkali-kali. Namun, tidak ada sahutan sama sekali.Dengan gerakan cepat, Ningning membuka tasnya dan mengambil ponsel untuk m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status