Home / Romansa / New duda / Mulai kepo

Share

Mulai kepo

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2021-07-13 11:26:47

"Gue mau nanya sama lo, boleh?"

"Nanya apa? Ngomong aja," sahut Usron santai sembari menikmati cemilan. Kacang tanah goreng, sepupuku ini sangat suka sekali ngemil makanan ini.

"Pak Galuh kok bisa jadi duda sih?" tanyaku mulai kepo, dan pelan-pelan ingin mengoreksi informasi tentangnya.

"Ya bisalah, orang aja bisa meninggal."

Ku pukul bahu Usron yang begitu enteng menjawabnya. "Ihh, Usron! Maksud gue bukan itu."

"Lah, lo nanyanya kayak gitu. Apa salah gue jawabnya?"

Aku nyengir, "gue yang salah. Maksud gue, apa penyebab Pak Galuh duda?"

"Dih, kepo lo?!" ejek Usron melirik ku sekilas.

Sialan!

"Ya, sedikit kepo sih. Makanya aku tanya sama kamu."

"Terus penting banget gitu buat gue jawab?"

"Ishhh, Usron! Ayolah, please kasih tahu aku." pintaku dengan raut memelas.

Hmm, bisa-bisanya aku sampai segini keponya hanya karena seorang pria angkuh seperti Galuh.

"Malas ah, ntar jatuhnya gue jadi gosipin orang lagi."

"Dih, enggak! Kan, gue yang minta lo buat cerita." bujuk ku.

"Ya elah! Kacau banget sih lo kalau udah kepo sama orang lain." omel Usron berhenti sejenak memakan cemilannya.

"Gue gak tahu pasti sih, cumanya gue denger dari gosip-gosip yang beredar. Pak Galuh menceraikan istrinya—"

Ucapan Usron terhenti karena aku yang memekik kaget. "Pak Galuh yang menceraikan istrinya?"

"Ihh, dengerin dulu. Gue belum siap ngomong juga udah lo potong." omel Usron padaku yang terlalu bersemangat.

Lantas aku pun mengangguk dan Usron kembali bicara. "Katanya sih mantan istrinya itu selingkuh. Sampai tiga kali," ucap Usron serius dengan menunjukkan tiga jari tangannya.

"Lo bayangin aja gimana sakitnya perasaan Pak Galuh yang di khianati mantan istrinya sampai tiga kali. Gila aja!" omel Usron tampak berang. "Kalau gue jadi beliau sih, setelah tahu istri gue selingkuh dengan pria lain udah gak bakalan mau gue maafin. Karena apa? Karena kalau orang yang udah bohong dan berkhianat satu kali, setelah di maafin besok-besoknya pasti dia buat lagi. Ya gak?"

Aku pun mengangguk setuju, "kalau gue pribadi ya. Entah kalau yang lain, ya contohnya aja Pak Galuh ini. Beliau baik banget mau maafin istrinya, sekali dua kali di selingkuhin istrinya beliau maafin."

"Seharusnya sih, Pak Galuh bisa belajar dari pengalaman ya." ucapku. "Ya, seperti yang lo bilang tadi. Kalau sekali di maafkan bisa aja orang tersebut mengulangi lagi perbuatannya."

"Nah, itu!" seruan Usron menjentikkan jarinya. "Tapi, ya mau gimana lagi. Pak Galuh-nya sendiri aja mau maafin."

Usron kembali melanjutkan ngemil kacang tanah goreng miliknya yang tinggal setengah toples.

"Kampret! Gue udah kayak emak-emak kompleks deh, gosipin orang gini." cibir Usron mendengus kesal sementara aku tertawa geli mendengarnya.

"Sekali-kalinya, Us." kataku menenangkannya.

"Nih, lo mau gak?" tawarnya seraya menyodorkan toples berisi kacang tanah gorengnya.

Aku bergidik seraya menggelengkan kepala, bukan karena aku jijik ataupun tidak suka. Tetapi aku takut wajahku berjerawat makan kacang.

"Masih aja ya, lo percaya sama yang gituan." Usron terkekeh geli, "Cy, lo tau gak? Itu tuh cuma mitos, kacang gak bakalan bikin muka lo berjerawat. Percaya deh sama gue."

Aku melotot mendengarnya, "percaya sama lo, sama aja bersekutu dengan iblis."

"Dih, kejamnya tuh mulut. Masa gue ganteng gini disamain sama setan."

"Huekk!"

Perutku terasa bergejolaknya mau muntah mendengarnya. Ya, beginilah Usron dengan sikap kepercayaan dirinya yang tingkat dewa.

***

Gara-gara Usron aku jadinya searching tentang mitos apa fakta kacang bisa membuat wajah berjerawat. Namun belum sempat aku menemukan jawabannya, terdengar suara bibi memanggilku.

"Ya, Bi?" tanyaku dengan nafas ngos-ngosan karena lari tergopoh-gopoh tadi.

"Ini," bibi menyodorkan rantang padaku. Aku pun menatap bibi dengan wajah penuh kebingungan.

"Untuk apa ini, Bi?"

"Tolong antarkan ini ke rumah Pak Galuh ya, ndok." pinta bibi tersenyum lembut.

"Hah, apa? Antar rantang ini ke rumah Pak Galuh?" ulang ku sekali lagi memastikan. Kali aja pendengaran ku salah kan.

"Iya ndok, ke rumah Galuh. Masih ingat kan rumahnya?"

Ya masih ingatlah, masa gitu aja lupa.  batinku menggerutu.

"Tapi Bi, kok Ecy sih? Usron ajalah Bibi suruh antar ini rantang ke rumah Pak Galuh."

"Usron gak ada, ndok. Pergi tadi kata Pamanmu."

"Pergi kemana Bi?"

"Gak tahu Bibi. Ya, kalau Usron ada di rumah pasti sudah Bibi suruh antar rantang ini ke rumah Pak Galuh." kata bibi membuatku stress.

Disuruh ngantar rantang ini di tambah lagi Usron gak ada lagi. Duh! Gimana ini?

"Mau ya, ndok. Bibi tuh ngerasa kasihan sama Pak Galuh. Pasti dia lagi repot banget bikin makan malam."

Bodo amat! Ya gak usah makan malam lah kalau gitu. Kan, beres. ucap suara batinku.

"Takutnya dia makan goreng nasi lagi, kan keseringan mengonsumsi itu nggak baik juga. Jadi, Bibi mohon tolong kamu antarkan ini untuk Pak Galuh ya ndok."

Ya ampun! Sekarang aku harus apa? Ingin menolak tapi tidak tega dengan bibi, tapi mau menerima permintaannya pun aku gak sudi banget buat nganter makanan ini untuk pria pongah itu.

"Hmm, tapi kalau kamu memang gak mau yaudah gak apa-apa. Biar Bibi aja deh yang antar." ucap bibi terlihat sendu.

Duh, aku dilema ini. Antar, tidak? Antar, tidak? Antar atau tidak ya?

Ah, haduhh! Aku bingung.

"Bibi, tunggu!" cegah ku ketika bibi sudah hendak melangkah pergi dengan rantang berisi makanan di tangannya.

"Sini Bi, biar aku saja deh yang antar." kataku meraih rantang itu dari tangan bibi.

"Serius?" aku mengangguk.

"Iya Bi, kalau gitu aku pergi dulu ya." aku mengecup pipi bibi.

"Oh iya, Ecy!" panggil bibi saat aku baru berjalan tiga langkah.

"Iya Bi, kenapa?"

"Nanti rantangnya kamu tungguin ya."

"Hah? Maksudnya nungguin gimana, Bi?" tanyaku bingung.

"Rantangnya kamu ambil langsung setelah makanannya di pindahin ke piringnya Pak Galuh."

"Oh," aku manggut-manggut mulai mengerti.

"Baik Bi, aku pamit pergi." aku pun mencium lagi pipi bibi. Dan kali ini benar-benar pergi ke rumah Pak Galuh.

Sebenarnya rumahnya tidaklah jauh, tapi aku sengaja memperlambat langkahku. Ya, hitung-hitung sambil olahraga jalan lah.

Karena rumah bibi dan rumah Galuh hanya berjarak dua rumah dengan tetangga yang lain. Selambat apapun langkahku pada akhirnya tetap sampai cepat juga.

Aku memencet bel rumah Galuh beberapa kali barulah di respon. Huh, sibuk apa sih ini orang? batinku menggerutu kesal.

"Ada apa?" tanyanya ketus. Dih, tak ada ramah-tamahnya sedikitpun.

"Nih!" aku pun menyodorkan rantang berisi makan malam untuknya. "Dari Bibi."

"Untuk saya?" aku mengangguk.

Dia pun mengambil rantang itu dari tanganku dengan gerakan cepat. Huffftt! Untung saja tidak jatuh. Lalu ku lihat matanya tampak berbinar melihat rantang itu. Seakan-akan rantang itu adalah sebuah berlian saja.

Namun dalam sekejap tatapan berbinar itu redup ketika memandangku. Dia berdeham sekali kemudian berujar dengan ekspresi datar. "Terima kasih."

Hanya itu? Ya, hanya itu.

Oke, baiklah.

Dasar pria angkuh menyebalkan!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • New duda   Uh!

    Ekstra part 5.Stecy menatap tak percaya pada Usron yang memintanya untuk berhenti mengurusi dirinya dan Fayla."Kenapa?" tanya Stecy sedikit kecewa. "Apa lo gak percaya sama gue?" "Bukan begitu, Cy." elak Usron tersenyum. "Kenapa bisa gue gak percaya sama lo? Tentu aja gue percaya dong, hanya saja gue rasa sudah cukup sampai disini Cy.""Ya, sudah cukup sampai disini." sambung Usron mantap."Ya, tapi kenapa? Kenapa lo tiba-tiba gini minta gue untuk berhenti berusaha dalam menyatukan kalian berdua? Hmm, kenapa Us?""Karena gue gak mau ngerepotin lu lagi." ujar Usron sendu. "Gue sadar ka

  • New duda   Ada sesuatu

    Ekstra part 4.Stecy lemas setelah mendengarnya langsung dari Usron tentang Fayla yang secara tidak sengaja menolaknya. Acara makan malam bersama di rumah mereka sudah selesai saat Fayla memutuskan untuk pamit pulang. Stecy curiga dan khawatir saat tak melihat Usron yang tak kembali ke ruang makan. Stecy pun memutuskan untuk menemui sepupunya itu yang ternyata tengah merenung seorang diri di dalam kamarnya. Lebih tepatnya kamar tamu yang sudah beberapa hari ini di tempatinya.Usron menatap sedih Stecy yang melangkah masuk ke dalam kamarnya. "Semuanya sudah berakhir, dia menganggap ku cuma bermain-main. Padahal aku, kan...." Usron tak melanjutkan ucapannya. Stecy mengerti maksud se

  • New duda   Makan malam bersama

    Ekstra part 3."Oh, jadi ini orang spesial yang kamu maksud sayang?" "Iya Mas," Stecy mengangguk membenarkan pertanyaan suaminya. Fayla tersipu malu mendengarnya, di anggap spesial oleh keluarga kecil yang manis dan bahagia ini merupakan suatu kebanggaan untuknya. "Mbak, ayo masuk ke dalam." ajak Stecy dengan hangat dan ramah. Fayla mengangguk dan perlahan mereka semua beranjak ke ruang makan. Disana ternyata sudah tersedia berbagai macam makanan enak yang telah di tata rapih di atas meja makan. Galuh dengan sigap dan penuh perhatiannya menarik s

  • New duda   Seseorang yang spesial

    Ekstra part 2."Lo beneran serius mau bantu gue?" tanya Usron memastikan sekali lagi. Usron tampak ragu pada Stecy yang mengatakan ingin membantu dirinya. Usron takut jika sepupunya ini hanya bercanda saja."Memang muka gue terlihat becanda ya?" Stecy menunjuk ke arah wajahnya sendiri."Ya." dengan tampang polos Usron mengakuinya."Sialan!" umpat Stecy kesal. "Gue serius mau bantu lo, Usron.""Alasannya?""Gak ada alasan, ya gue mau ngebantu masalah lo aja." Usron diam, merasa kurang yakin."Oke, jujur gue mau bantu lo karena kalian berdua udah melakukan itu." ucap Stecy menggerakkan jari tangannya membentuk tanda kutip saat mengatakan dua kata itu."Menurut gue ya lo harus bertanggung jawab atas apa yang udah lo lakuin ke Mbak Fa

  • New duda   Melakukan itu

    Ekstra part 1.Stecy semakin merasa khawatir dengan kondisi sepupunya yang semakin lama semakin terlihat memprihatinkan.Dengan kesal Stecy memukul kepala Usron dengan sebuah buku majalah yang tengah dibacanya. Sebenarnya sih bukan pukulan kuat yang menyakitkan, tapi dasarnya Usron yang lebay pun tetap meringis."Biasa aja deh. Gak sampai bikin lo geger otak kali.""Ya memang enggak," ledek Usron tertawa.Stecy mendengkus kesal, "pulang gih sana!""Lo ngusir gue, Cy?""Iya, memang kenapa? Sakit hati?""Dikit." bukannya pulang Usron malah merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada disitu.Sontak hal itu membuat Stecy kesal setengah mati. Saat Stecy hendak membuka mulutnya ingin memprotes, dengan cepat Usron mencegahnya."Daripada lu ngomel-ngomel terus, mendingan l

  • New duda   Duh !

    Galuh berkali-kali mengucap syukur pada sang kuasa yang sudah mempertemukannya dengan Stecy yang sejak semalam sudah sah menjadi istrinya.Begitupun dengan Stecy yang juga tiada hentinya mengucap syukur. Siapa yang menyangka jika awal pertemuannya dengan Galuh menimbulkan benih-benih cinta."Benar ya kata orang-orang," ucap Stecy tiba-tiba."Apa?" tanya Galuh bingung."Jangan terlalu membenci karena benci dan cinta itu beda tipis. Iya, kan?"Cup.Terkejut, satu kata yang dapat mendefinisikan ekspresi wajah Stecy saat ini ketika dengan sangat tiba-tibanya Galuh mencium bibirnya sekilas.Stecy menutup wajahnya yang memerah dengan kedua tangannya karena aksi spontan Galuh tadi."Malu?" goda Galuh."Huum." sahut Stecy dengan manja."Ya ampun sayang, kok kamu masih malu aja sih? Padahal tadi malam kita sudah—""Stop!" pinta Stecy dengan gerakan spontan membungkam mulut G

  • New duda   Usron & Fayla

    Beberapa bulan kemudian...."Yang ini aja.""Eh, bagusan yang ini.""Yang mana?""Yang ini.""Ah, kurang bagus. Lebih bagus lagi pilihanku.""Enak aja, bagusan pilihanku juga dari kamu.""Dih!" cibir Fayla terlihat kesal pada Usron yang tak pernah mau kalah berdebat.Sementara Stecy dan Galuh saling pandang, geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua orang itu yang kalau setiap ketemu pasti berdebat.Entah itu hal kecil pasti selalu mereka perdebatkan. Ya, contohnya saja seperti ini. Fayla dan Usron yang heboh saat ikut memilihkan gaun pengantin untuk Stecy yang sebentar lagi akan menikah dan sang pujaan hati, Galuh."Apa aku bilang? Seharusnya mereka berdua tidak usah diajak saja tadi." keluh Galuh mengomeli Stecy yang tadi ngotot ingin sepupu dan mantan istri Galuh untuk ikut.Stecy meringis mendengarnya, kalau ia tahu seperti ini jadinya ya kemungkinan Stecy tidak akan mengajak keduanya. 

  • New duda   Kamu baik, aku buruk

    "Untuk apa Mbak Fayla datang kesini, Mas?" tanya Stecy penuh selidik."Untuk...." Galuh menatap sang anak yang kini sibuk dengan ponselnya sendiri. "Meminta maaf.""Meminta maaf?" ulang Stecy cukup terkejut."Ya, minta maaf untuk semua kesalahan yang pernah dibuatnya.""Tapi, bukannya Mbak Fayla sudah pernah minta maaf ke Mas ya?"Galuh mengangguk, "tapi yang ini adalah sebuah permintaan maaf yang tulus. Sementara yang waktu itu enggak.""Oh ya, kamu tahu darimana yang kemarin itu gak tulus dan yang ini tulus?""Ya tahulah," tukas Galuh tersenyum. "Awalnya sih aku sempat ragu, tapi ya aku pikir apa salahnya juga untuk memaafkan. Soal tulus apa enggaknya ya terserahlah."Stecy mengangguk setuju, "lagian apa salahnya juga berdamai dengan masa lalu, kan?""Berdamai loh ya, bukan balikan." ucap Galuh. Stecy melotot mendengarnya."Oh, jadi memang ada niatan mau balikan gitu?""Engga

  • New duda   Cemburu

    Stecy mengucapkan terima kasih pada Fayla yang telah membantunya berbelanja. Keduanya pun berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.Satu hal yang tidak Stecy ketahui adalah sebuah mobil berwarna hitam membuntuti mobilnya hingga sampai ke rumah Galuh.Seseorang di dalam mobil hitam itu terus memperhatikan rumah Galuh. Rumah yang dulu juga ia tempati saat masih berstatus sebagai istri sah Galuh.Ada perasaan tak rela di hati Fayla yang kini merasa menyesal. Sangat-sangat menyesal. Ia sangat menyayangkan perbuatannya sendiri yang sudah sangat tega berselingkuh dibelakang Galuh.Galuh sendiri menurut Fayla adalah pria yang baik, pengertian, lembut, penyayang, setia, dan romantis. Meskipun dari luar penampilannya terlihat angkuh dan dingin. Tapi bila di dekat orang yang di sayanginya maka sikap Galuh berubah seratus persen. Ia bersikap cuek dan angkuh hanya sebagai topengnya saja agar terlihat kuat dan seakan tak ada masalah di depan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status