Share

Bab 079

last update Last Updated: 2025-09-14 21:31:45

Keesokan paginya, mentari baru saja muncul di balik perbukitan Elmridge ketika Roland duduk di ruang kerja pribadinya. Segelas kopi hitam di meja tidak lagi mengepul, namun jemarinya mengetuk-ngetuk gelas itu dengan gelisah. Di tangannya, ponsel terus bergetar dengan pesan-pesan masuk.

Salah satu pesan membuat matanya menyipit tajam. Dari teman dekatnya yang semalam masih berada di acara amal itu. Isi pesannya singkat: "Kael menerima tawaran pekerjaan dari Aurora. Dia akan datang ke rumahnya hari ini untuk melukis."

Roland merengkuh ponsel itu erat-erat, dan seulas senyum bengis merayap di bibirnya. Sempurna. Alam semesta seolah memberi panggung kedua baginya.

Ia berdiri, melangkah keluar ruang kerja, dan langsung memanggil salah satu asistennya. “Kumpulkan mereka. Yang terbaik,” ujarnya pendek. “Lima orang cukup. Aku tidak butuh banyak. Aku butuh mereka yang bisa menyelesaikan sesuatu… dengan rapi.”

Asisten itu mengangguk tanpa banyak tanya dan segera bergerak.

Di aula utama, Lionel
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 274

    "Evelyne dan putramu ada di mansion Keluarga Laurent, tapi mereka disembunyikan di bawah tanah, di sebuah ruangan rahasia yang hanya bisa dibuka oleh Vale dan para petinggi Sekte Naga Langit."Ia terbatuk, darah segar keluar dari mulutnya, namun ia memaksakan diri untuk melanjutkan, "Madam Agatha, dan bahkan ibu Evelyne; Nyonya Grace, tidak diizinkan membuka pintu dan hanya bisa berbicara dengannya dari celah kecil di pintu. Evelyne diperlakukan seperti itu tentu dengan satu tujuan. Apabila kau muncul, mereka bisa memanfaatkannya untuk melemahkanmu. Dengan Evelyne di tangan mereka, kau tidak akan bisa bergerak bebas."Damian berhenti sejenak, mengambil napas yang sangat berat. Lalu ia melanjutkan dengan suara yang semakin lemah, "Dengan menjadi diriku, kau bisa menemui Evelyne. Lokasinya ada di halaman belakang, dan kau akan menemukan sebuah pintu rahasia di tanah, di balik semak-semak."Ia menatap Kael dengan tatapan yang memohon—memohon untuk diakhiri, memohon untuk dibebaskan dari

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 273

    Mata Kael tajam, dingin, tanpa belas kasihan.Ia menatap Damian yang merangkak mundur dengan tatapan yang kosong, seolah tidak melihat manusia, tapi hanya... sesuatu yang perlu dihancurkan.Tidak ada empati.Tidak ada rasa kasihan.Hanya kedinginan yang absolut."Kumohon... kumohon jangan bunuh aku..."Damian terus memohon, suaranya bergetar, air matanya mengalir deras.Namun Kael tidak peduli.Sama sekali tidak peduli.Dengan permohonan Damian.Dengan ketakutannya.Dengan air matanya.Lalu—Ia melangkah maju.Perlahan.Tenang.Seperti predator yang mendekati mangsanya.Damian mencoba merangkak lebih jauh, mencoba menjauh, namun punggungnya sudah menyentuh dinding.Tidak ada tempat lagi untuk lari.Kael berhenti tepat di depannya, lalu mengulurkan tangannya dengan perlahan.GRAB!Ia mencengkeram tangan kiri Damian dengan kekuatan yang mengerikan!"TI—TIDAK! JANGAN—"KRAKKKK!!!"AAAAAAAHHHHHHH!!!"Tulang tangan kiri Damian patah seketika—patah dengan bunyi yang mengerikan, dengan rasa

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 272

    "Kau ingin membunuh putraku?!"Suara Kael terdengar sangat dingin, seperti es yang membekukan jiwa.Damian bergidik. Tubuhnya bergetar hebat.Putraku dia bilang?!Apakah dia... Kael?!Tidak!Tidak mungkin!Damian segera menggeleng dengan keras di dalam benaknya, mencoba menolak ide itu dengan seluruh kekuatannya."Aku pasti sedang bermimpi! Mustahil Kael selamat dengan luka sebanyak itu! Dia sudah mati! Dia PASTI sudah mati!"Namun—Tidak peduli bagaimana dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri—Dia tidak sedang bermimpi.Rasa sakit yang mengerikan yang berasal dari lehernya, cengkeraman kuat yang mencekiknya hingga hampir tidak bisa bernapas, aura yang sangat menakutkan yang mengalir dari orang di belakangnya—Semuanya memberikan satu jawaban yang sangat jelas.Ini bukan mimpi!Ini nyata!Kael... masih hidup!Damian mencoba melepaskan diri. Kedua tangannya mencengkeram tangan Kael yang mencekik lehernya, mencoba menariknya dengan seluruh kekuatannya."Aku sekarang adalah kultivator Ra

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 271

    LAURENT & CO - PUKUL 02:30 DINI HARI.Gedung perusahaan istrinya berdiri kokoh di distrik bisnis Kota Elmridge, gedung dua belas lantai yang tidak terlihat mencolok.Kael melayang di udara, lalu mendarat dengan lembut di atap puncak gedung.Tidak ada suara.Tidak ada yang menyadari kehadirannya.Ia berdiri di sana dengan tenang, menatap kota di bawahnya sejenak.Lalu, ia menutup matanya dan mulai meningkatkan inderanya.Auranya mengalir keluar dengan perlahan, menyebar seperti gelombang tak terlihat, menembus dinding beton dan kaca, merasuki setiap sudut gedung di bawahnya.Kael merasakan setiap hal yang ada di dalam gedung.Dulu, ia hanya bisa merasakan keberadaan mereka, seperti titik-titik cahaya samar di peta mental.Tapi sekarang—Kemampuan ini sudah sampai ke tingkat yang menakutkan.Ia tidak hanya mampu merasakan keberadaan mereka. Ia bahkan dapat melihat semua dengan jelas, seolah semuanya berada tepat di depan matanya.Seorang satpam di lobi lantai satu, sedang duduk dengan b

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 270

    BANDARA INTERNASIONAL SILVERTON - PUKUL 23:30 MALAM.Kael berdiri di terminal keberangkatan, dengan kemeja putih polos yang sama, celana panjang hitam, dan sepatu kulit hitam.Di sampingnya, Richard dan Daniel berdiri dengan sikap hormat. Mata mereka sesekali melirik ke arah Kael, menunggu jika ada yang perlu dibantu.Suara pengumuman bandara bergema di seluruh terminal. Orang-orang berlalu-lalang dengan koper dan tas punggung. Layar digital menunjukkan jadwal penerbangan.Kael menatap jendela besar yang menghadap ke landasan pacu, menatap pesawat-pesawat yang sedang parkir, lampu-lampu yang berkedip di kegelapan malam."Sejujurnya... aku ingin pergi ke Kota Elmridge dengan cara terbang. Aku akan sampai lebih cepat. Mungkin dalam lima belas sampai dua puluh menit."Namun ia menghembuskan napas perlahan."Tapi ada terlalu banyak satelit di angkasa. Mereka akan menangkap gerakanku ketika aku melintasi laut. Dengan teknologi canggih yang ada sekarang... bukan tidak mungkin untuk menangka

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 269

    Lima belas menit kemudian."Baik, saya mengerti, Tuan."Richard mengangguk dengan tegas, wajahnya menunjukkan keseriusan penuh.Namun di dalam benaknya, ia tidak bisa menahan pikiran yang terus berputar."Tugas itu... sangat mudah. Terlalu mudah, bahkan."Richard menatap Kael dengan tatapan yang penuh dengan keraguan, keraguan yang tidak ia tunjukkan di wajahnya."Apakah sungguh itu sudah cukup untuk menangkap pelakunya? Seorang pembunuh berantai yang sudah membunuh lebih dari seratus orang... bisa tertangkap hanya dengan cara sesederhana itu?"Ia ingin bertanya lebih jauh—ingin memastikan bahwa rencana ini benar-benar akan berhasil, ingin tahu detail lebih lanjut, ingin tahu apakah ada yang perlu ia persiapkan.Namun ia memutuskan untuk tidak mengatakannya."Aku hanya akan percaya padanya. Jika dia bilang dia bisa menyelesaikan ini... maka dia pasti bisa."Richard menghembuskan napas perlahan, lalu tersenyum tipis—senyum yang penuh dengan kepercayaan.Mereka duduk dalam keheningan ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status