Share

Bab 8.  Gelenyar Indah

Pekerjaanku tidak hanya membersihkan rumah, namun lebih banyak menata berkas di ruang kerja. Ini atas perintah Den Langit.

Semua rak, satu persatu aku rapikan.

[Mbak Lintang, saya butuh tanda tangan. Kita janjian di mana?]

Pesan dari Mbak Rahmi asisten pribadiku. Selain Laila, Mbak Rahmi juga tahu penyamaranku ini. Dia yang aku tunjuk sebagai perantara orang kantor dan aku.

[Satu jam lagi di toko pojokan yang ada pohon rindang]

Aku membalas pesan, kemudian bergegas merapikan tumpukan berkas ini.

"Bulek Ningsih, saya ke toko dulu."

"Beli apa, Tik? Minta tolong Pak Salim saja, dia di depan."

Dia meletakkan panci di kompor dan mendekatiku. "Den Langit makan siang di rumah. Itu saya buatkan soto daging kesukaannya. Kalau kamu pergi dan dia mencarimu gimana? Saya tidak ngerti kalau disuruh cari ini dan itu."

Aku menatapnya sambil mencari alasan untuk bisa keluar menemui Mbak Rahmi.

"Harus saya sendiri, Bulek. Belanjaan saya untuk datang bulan. Tidak enak kalau menyuruh Pak Salim mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status