Share

Lemah Lembut dan Keras Kepala

 Harto buka pintu kamar yang sontak tertutup rapat itu, Neni tampak di dalam sana dengan mata yang basah. 

 Wanita itu berusaha menenangkan diri setelah mengomel di depan seolah memberi sambutan pada Rika dan Juna.

 "Kabar baik yang kau dengar, lalu kenapa kau menangis?" tanya Harto. 

 Neni menoleh, "Aku hanya terlalu senang dan aku tidak mau menunjukkannya pada anak-anak itu," jawabnya. 

 "Astaga, mereka kira kau tidak suka sampai Rika menangis di pelukan Amel."

 Klek, 

 Belum selesai Harto berbicara dengan Neni, Meliana yang baru saja ia sebut itu masuk ke kamar, ia balikkan tubuhnya lalu mengulas senyum di sana. 

 "Boleh aku bicara dengan Ibu?" tanyanya.

 "Kenapa? Kau mau berceramah padaku apa?" tuduh Neni ketus, tapi satu tangannya terulur meminta Meliana mendekat. 

 Meliana sambut tangan itu, ia lantas duduk ke samping Neni dan berhadapa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status