Share

GEGANA: gelisah, galau, merana

Suasana di meja makan pagi itu begitu senyap, hanya suara dentingan sendok ke piring yang terdengar. Sesekali Mlathi mencuri pandang ke arah Eric yang menampilkan wajah datar. Ia tidak berani membuka pembicaraan karena masalah tadi malam. Apalagi tadi setelah bangun tidur, Eric terus menatap tidak suka ke arahnya. Meski tidak berkata apapun, tentu saja Mlathi tahu bahwa Eric sedang marah padanya.

"Hm, apa kau mau nambah? Aku ambilkan yah," ucap Mlathi akhirnya, suaranya terdengar serak karena sedari tadi terus diam.

"Tidak!" Suara tegas Eric menghentikan tangan Mlathi yang hendak memasukkan tumis sayur ke dalam piring Eric.

"Ahh ... baiklah untukku saja."

Mlathi sedikit kecewa ketika mendengar penolakan dari Eric. Entah kenapa akhir-akhir ini emosinya sangat susah dikendalikan.

Eric sama sekali tidak menoleh. Jangankan menoleh, melirik saja tidak.

"Hm, apa kau marah?" Mlathi memberanikan diri untuk bertanya. Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status