Home / Romansa / Nikah Kontrak / Donor Ginjal

Share

Donor Ginjal

Author: Rasyidfatir
last update Last Updated: 2021-03-07 07:19:58

Di luar jendela rumah sakit, tampak sedang turun hujan deras. Hujan yang seakan mengerti suasana hatinya yang tengah menangis. Yanti hanya bisa menatap ke arah jendela. Menatap kosong, matanya nanar terlihat penuh derita. 

  

Biasanya pada jam saat ini ia sudah kelaparan. Bawaan orang hamil mudah lapar. Tetapi, agaknya bayi dalam kandungannya mungkin mengerti dengan keadaannya yang sedang sedih. 

 

"Selamat siang, saya Pak Burhan dan ini Kamila istri saya. Bagaimana kondisi Pak Lukman, apa sudah ada perkembangan?" tanya Pak Burhan.

Yanti menggeleng pasrah, air matanya tak berhenti turun dari pelupuk matanya. Ia melihat ke arah suaminya yang terbaring tak berdaya. 

 

Pria bernama Lukman itu berusaha menggerakkan tangannya, segera Burhan meraih tangan sahabatnya itu.

 

"Jangan banyak bergerak dulu," kata Burhan.

 

"Sudah tidak ada waktu." Lukman menyerahkan berkas pada Burhan.

Pria bertubuh kekar itu membaca tiap baris kalimat yang di tulis oleh Lukman sahabatnya.

 

"Kenapa kau lakukan ini!" "Kesehatanmu jauh lebih penting dari kesehatanku!" kata Burhan marah.

 

"Hidupku, sudah tidak lama lagi. Aku hanya ingin melakukan hal yang berguna," kata Lukman.

"Berjanjilah, jika anakku lahir maka kau akan menjaganya. Jika dia pria maka akan kau jadikan saudara anakmu, tapi jika anakku perempuan kau akan menjadikannya menantu," kata Lukman memohon.

 

Tanpa menunggu lama, Burhan langsung mengangguk setuju. Ia merasa hidup sahabatnya memang sudah tidak lama lagi. Tak terasa pria yang biasanya dingin itu mengeluarkan air matanya. Lukman memang bukan saudara kandungnya tapi perbuatan mulianya membuat Burhan terharu. 

 

Operasi berjalan dengan lancar, transplantasi ginjal berhasil. Hanya saja, setelah beberapa jam operasi berlalu nyawa Pak Lukman sudah tidak tertolong. Ia memilih menghadap Tuhan. Seseorang yang paling terpukul adalah Yanti. Dalam keadaan hamil tua sudah di tinggal mati suaminya.

 

Yanti berjuang keras membesarkan Angela tanpa dampingan seorang suami. Meskipun harta yang di tinggalkan melimpah, tapi Yanti juga cukup kewalahan mengurus perusahaan yang di tinggalkan suaminya. Ia bersusah payah bagaimana mempertahankan kondisi perusahaan agar tetap stabil.

 

Dua puluh empat tahun telah berlalu, kini Angela sudah beranjak dewasa. Ia menjadi sosok gadis yang berparas cantik, memiliki kulit yang putih bersih dan tubuh ramping semampai bak seorang model profesional.

Angela jatuh cinta pada Yohan teman semasa kuliahnya dulu. Yohan bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai manajer pemasaran. Sepulang kerja Yohan selalu mengajak bertemu Angela untuk sekedar makan atau hang out bareng.

 

 

Selama ini Angela tidak tahu jika nasibnya di tentukan dengan perjodohan yang di buat kedua orang tuanya. 

 

Ia enjoy saja dengan dirinya, pacaran, dan melakukan aktivitas yang di sukainya tanpa beban. 

Namun setelah mendengar bahwa sebentar lagi akan ada seorang laki-laki yang meminangnya. Bukan rasa bahagia yang memenuhi hatinya, melainkan baginya itu merupakan awal petaka.

Gadis mana yang mau menikah dengan pria yang tidak ia cintai, apalagi Angela sudah memiliki seorang kekasih hati yaitu Yohan. Pernikahan apa yang akan ia jalani tanpa landasan cinta. Dan siapa itu Verrel? Angela hanya berharap setelah menikah dengan Verrel ia segera bercerai.

 

Bukankah yang penting ia memenuhi perjanjian itu. Di dalam surat itu tertera mereka harus menikah dan menjadi suami istri. Tapi tidak tertulis berapa tahun mereka menjalani sebuah pernikahan. 

 

Sebuah ide terlintas di benak Angela, ia tidak ingin kehilangan cintanya. Tapi ia juga tidak ingin mengecewakan mamanya. Sepertinya, ia perlu membuat kesepakatan dengan pria itu.

 

**

 

Di sebuah restoran ternama seorang pengusaha tampan sedang berdiskusi dengan wanita cantik yang tengah menikmati kudapannya. Ada rasa khawatir yang memenuhi hatinya.

 

"Helen, ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Verrel ragu.

 

Ia mendesah perlahan mengatur cara duduknya.

 

"Ada apa sih, kenapa kau jadi aneh seperti itu?” tanya Helen.

 

"Perlu kau tahu sebentar lagi aku akan menikah,” kata Verrel.

 

 "Sayang ... kenapa kau tidak memberitahukanku. Aku belum mempersiapkannya," kata Helen senang.

 

 "Bukan denganmu ... tapi dengan wanita lain," kata Verrel.

 

"Apa!!" 

 

"Kau sedang berselingkuh? Menghamili anak gadis orang lalu di suruh bertanggung jawab!" tuduh Hellen.

"Pelankan suaramu," kata Verrel.

 

"Aku tidak berselingkuh, ini murni kemauan papaku. Aku tidak tahu jika sedari kecil aku telah di jodohkan dengan gadis lain,” terang Verrel.

 

Wajah Hellen berubah pias ia marah dengan keputusan Verrel yang mengabaikan perasaannya.

 

"Kau pembohong. Katanya kau akan menikahiku nanti, tapi kenapa kau malah menikahi wanita lain." Hellen menangis. 

 

"Jangan begitu sayang, aku juga tidak ingin hal ini terjadi. Tapi aku juga tidak bisa mengecewakan Papaku," terang Verrel.

 

"Lalu bagaimana denganku? Kau ... enak menikah dengan wanita lain, sedangkan aku_." Helen menangis sesenggukan.

 

"Kita tetap akan bersama. Aku tidak akan menyentuhnya. Pernikahan ini hanya kamuflase, setelah aku menemukan alasan yang tepat. Aku akan segera menceraikannya lalu menikah denganmu," terang Verrel.

"Benarkah? Lalu kapan itu akan terjadi?" tanya Hellen mengusap air matanya.

"Setahun, aku butuh waktu setahun untuk menceraikannya.”

“Tidak mungkin, satu bulan, dua bulan, aku menikah lalu bercerai. Karena nama perusahaan juga di pertaruhkan," terang Verrel.

 

"Janji ya, hanya setahun. Bagaimana kalau dia cantik, kau pasti akan tergoda olehnya," kata Hellen.

"Tidak akan ada yang bisa mengalahkan kecantikanmu, sayang," kata Verrel menggenggam jemari Helen.

 

"Sekarang aku lega, setidaknya kau tidak mengkhianatiku," kata Helen.

 

"Tentu saja tidak, hanya kau yang aku cintai,” kata Verrel berusaha meyakinkan Hellen. 

"Sebentar, aku akan membayar tagihannya terlebih dahulu." Verrel memberi isyarat pada salah seorang pelayan.

 

Setelah menyelesaikan tagihannya Verrel mengajak Helen berbelanja di Mall. Ia ingin menyenangkan hati wanitanya agar tidak resah memikirkan masalahnya.

 

"Verrel, aku ingin gaun ini," kata Helen manja.

 

"Ambil saja yang kau mau," kata Verrel. 

 

"Makasih, sayang. Kamu memang yang terbaik." Helen merangkul Verrel.

 

"Kamu pilih-pilih dulu bajunya. Aku mau ke sana sebentar untuk beli minuman dingin," ucap Verrel.

"Okey, sayang," jawab Helen. Ia di sibukkan dengan baju-baju indah di hadapannya yang terpajang di etalase.

 

Verrel berjalan ke arah lantai satu bagian supermarket yang menyediakan keperluan sehari-hari. Ia mencari minuman dingin untuk menghilangkan dahaganya. Perhatiannya tertuju pada seorang gadis yang tengah kesulitan mengeluarkan kain blousenya yang tersangkut di besi troli. 

 

Ia merasa kasihan, gadis itu terlihat panik.

 

"Bodoh, kenapa hal seperti itu tidak meminta tolong pada orang lain," batin Verrel.

 

 

Verrel melangkah mendekatinya.

 

"Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya Verrel sopan.

 

 

"Eh, tidak. Iya, kain blouse terangkut sedikit. Tapi ... biar aku betulkan sendiri saja,” kata gadis itu.

 

 

Verrel diam, ia ingin menolong tapi si empunya malah tidak mau di tolong.

 

 

"Maaf," Verrel memaksa dirinya membantu gadis itu. Menarik kain blouse itu perlahan tapi malah robek.

 

"Oh, maaf ... bukan maksud saya_"

 

Gadis itu wajahnya memerah karena malu. 

 

Buru-buru Verrel melepaskan jaketnya untuk menutupi blouse gadis itu yang telah robek.

 

"Pakai saja," kata Verrel seraya bergegas pergi karena sudah mendapatkan minuman ringan yang di inginkannya.

 

Gadis itu bingung, ia melihat jaket yang tersampir di pundaknya.

 

"Orang aneh." 

 

----Bersambung---

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
NHARMYLoveBTS7
kayaknya seru banget ini cerita ,siap melanjutkan cerita
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
kelitanya cerita nya menarik ,tapi kenapa lagi lagi wanita jadi korban lagi
goodnovel comment avatar
Sapar Khan
menarikkkk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nikah Kontrak   Happy Ending

    Para tamu undangan telah datang memenuhi ballrom Hotel Diamond untuk datang memberikan selamat pada sepasang pengantin baru. Chika tampak memakai balutan gaun berwarna broken white serasi dengan setelan jas yang di pakai Saga.Chika merasa tegang karena baru kali ini ia menikah secara resmi di hadapan publik. Yang lebih mengesankan lagi pernikahan itu merupakan pernikahan ganda antara Chika dan Saga, Devan dan Viona. Sungguh di luar dugaan bagi Angela. Ia bergelayut mesra di lengan suami tercintanya Verrel. Demikian juga Mark dan Clara cukup lega menyaksikan putrinya berbahagia bersama dengan orang yang di cintainya.Bunga-bunga rose berwarna putih, lily putih dan baby breath menghiasi dekorasi pernikahan. Tampak meja-meja tamu sudah di penuhi pengunjung yang menyantap hidangan makanan yang di tawarkan. Di setiap sudut ruangan di hiasi bunga-bunga kering yang sudah tertata apik.Semua tamu tampak kagum dengan pasangan pengantinnya yang tampil sempurn

  • Nikah Kontrak   Bersama Selamanya

    Wajah Frans murung, hari ini adalah hari pengambilan raport kelulusannya di TK. Semua anak datang bersama kedua orang tuanya, Frans di temani Chika. Dalam hati sebenarnya Frans ingin seperti teman-temannya. Hanya saja ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut jika mamanya akan sedih.Chika mendapati Frans diam tidak seperti biasanya. Sementara tatapannya tertuju pada temannya yang sedang bercanda tawa dengan papanya membuat Chika cukup mengerti. Ia lalu mengambil ponsel dalam tasnya. Mengirimkan pesan pendek untuk Saga.Di kantor Saga tengah sibuk mengetik di laptopnya. Sekilas ia melihat ponselnya menyala. Bibirnya tersenyum manakala membaca pesan singkat dari Chika. Ia segera meraih jasnya. Lalu meninggalkan pesan pada asisten pribadinya untuk menghandel pekerjaan hari ini.Di sekolah semua anak mendapatkan jatah giliran pentas bersama kedua orang tuanya. Sang anak membacakan puisi lalu kedua orang tua mendampingi di kanan kirinya.Satu persat

  • Nikah Kontrak   Perceraian

    "Ma, apa benar Frans memang putraku?" tanya Saga sembari menangis di depan Angela. Ia merasa seperti orang bodoh tidak tahu apa-apa."Ya, akhirnya kau sudah tahu juga," kata Angela.Saga tercengang, ternyata kedua orang tuanya sudah tahu kebenarannya. Lalu mengapa mereka menyembunyikannya?"Kenapa mama tidak mengatakannya padaku? Aku merasa seperti orang paling bodoh, Ma. Putraku sendiri memakiku, membenciku, aku bisa melihat kemarahan di bola matanya," kata Saga."Itu karena Chika melarangku, aku juga tidak ingin melukai hatinya," kata Angela."Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Putraku tidak mau menerimaku," keluh Saga."Kau harus bisa meraih hatinya. Bayangkan ia besar tanpa kasih sayang seorang papa. Frans sering melihat Chika bersedih sendirian. Sebagai seorang anak yang sangat menyayangi mamanya wajar jika dia ikut terluka.""Baiklah, Ma. Saga akan berusaha keras untuk mengambil hati Frans," kata Saga kemudian."Bagus,

  • Nikah Kontrak   Sebuah Kebenaran

    Dering suara telepon mengagetkan Chika dari aktivitasnya dengan Saga."Sudah, biarkan saja. Tanggung," kata Saga.Chika mendorong tubuh Saga. Ia yakin jika yang sedang menelepon adalah putranya. Dengan baju yang sudah terlihat berantakan Chika meraih ponselnya. Benar, memang Frans yang meneleponnya."Mamaa!""Cepat pulang!" teriak Frans di telepon."Iya, sayang. Sekarang juga mama pulang," kata Chika menghibur Frans. Ia lalu mematikan ponselnya.Saga langsung mengambil ponsel Chika dengan paksa, untung saja Frans sudah memutus panggilannya. Saga memeriksa riwayat panggilan Chika. Di sana ada gambar foto bocah tampan mirip dirinya."Jangan bilang, jika anak ini adalah putraku," kata Saga. Ia kembali menatap foto Frans lebih dekat lagi. Chika segera merebutnya. Ia tidak ingin Saga tahu jika dirinya sudah memiliki seorang anak."Lima tahun kau menghilang, anak ini juga berusia lima tahun. Itu berarti kemungkinan besar

  • Nikah Kontrak   Terjebak Di Villa

    "Minumlah, agar tubuhmu menjadi hangat," ucap Saga."Terima kasih."Chika tidak langsung meminumnya karena masih terlalu panas. Ia memilih meletakkannya di atas meja."Masih terlalu panas, aku akan meminumnya nanti," ucap Chika."Tunggu sebentar."Saga beranjak dari tempat duduknya ia melangkah menuju ke dapur. Tangannya membuka pintu lemari mengeluarkan beberapa bungkus mie instan. Ia tidak tahu apakah Chika mau mengonsumsi mie instan atau tidak.Ia pun mengambil panci dan memenuhinya dengan air. Setelah mendidih ia masukkan mie nya ke dalam panci. Sambil menunggu mie nya masak ia menyiapkan mangkuknya.Chika merasa sudah terlalu lama Saga meninggalkannya. Ia kemudian bangkit dari tempat duduknya mencari keberadaan Saga. Melihat Saga tengah memasak di dapur membuat nafasnya sedikit sesak. Ia tidak suka melihat kebaikan Saga. Hatinya bisa saja luluh lantah kalau di perlakukan seperti itu.Tidak seharusnya suas

  • Nikah Kontrak   Orang Yang Sama

    Saga mengikuti langkah Axella dari belakang. Kebetulan restorannya tidak begitu ramai sehingga mereka leluasa memilih tempat yang nyaman. Rupanya Chika memilih tempat di dekat jendela yang menghadap ke arah air terjun kecil. Di luar jendela terlihat taman landscape menghiasi sekitar restoran.Para pengunjung restoran merasa nyaman untuk berlama-lama di sana. Di dinding hotel banyak terpajang lukisan klasik dan ornamen unik yang tidak ada di tempat mana pun."Kenapa kita kesini? Bukankah seharusnya kita langsung ke lokasi untuk meninjau tempatnya," kata Axella."Jangan terlalu terburu-buru, Nona Axella. Saya tidak ingin Anda kelaparan di jalan hanya karena kurang makan," kata Saga sambil tersenyum.Chika malas membantah perkataan Saga. Ia lebih memilih melihat buku menu yang ada di depannya. Saga memberi isyarat pada pelayan untuk menghampirinya."Saya akan segera kembali membawa pesanan Anda."Chika kembali terpaku pada pem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status