Share

Bab 109

Author: Ajeng padmi
last update Last Updated: 2025-07-09 16:23:00

“Apa yang terjadi dengan pipi nyonya?” tanya Bayu seketika tak bisa menahan kekesalannya, meski dia sudah bisa menduga siapa yang bisa melakukan itu pada Seruni.

Seruni menatap Bayu dan Rira bergantian.

Bayu memang beberapa kali kemari atas perintah Jagat meski Seruni lebih yakin kalau laki-laki itu mau melakukannya karena permintaan Arsen dulu, tapi perhatian itu terasa tulus tulus baginya bahkan lebih tulus dari pada suaminya sendiri.

“Aku baik-baik saja, hanya tidak hati-hati saja,” kata wanita itu sambil tersenyum, bukan bermaksud melindungi Rira. Seruni tidak sebaik hati itu, dia juga kesal pada wanita itu dan sangat manusiawi kalau wanita itu mendapat balasan yang setimpal atas perbuatannya, tapi tentu saja dia tidak akan melakukannya dengan sembarangan, karena dia tahu Rira adalah manusia paling manipulatif yang dia kenal.

Dengan wajah cantik, dan raut wajah lembut yang mempesona dia bisa memikat siapa saja untuk masuk ke dalam jebakan beracunnya.

“Anda yakin? Atau sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
bisa ga ya yang up 2 smpe 4 bab sekaligus hehe ........
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Paling si Rira lebih pintarr. Kan sepertinya cerita ini memenangkan penjahad
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Noda Dalam Semalam   Bab 115

    “Itu suamimu, nduk?” Seruni menoleh pada pada pintu masuk yang ditunjuk bude. Bayu terlihat membawa dua paper bag besar di kedua tangannya. Dia kira laki-laki itu sudah kembali ke kota semalam. “Bukan dia asisten suami saya,” kata Seruni sopan. “Oalah aku kira ini yang suamimu ganteng dan pinter soalnya,” kata bude sambil tersenyum pada Bayu yang baru saja masuk dan meletakkan barang bawaannya di meja. “Saya sudah memesankan makanan, dan untuk tuan kecil saya juga sudah memastikan keamanannya pada pihak hotel, apa nyonya akan menunggui di sini sampai malam?” tanya Bayu sopan. Seruni melirik bude dan istri baru ayahnya yang hanya bisa melongo menatap Bayu. “Mungkin, terima kasih atas perhatianmu, kalau kamu sibuk sebaiknya kembali saja.” “Saya akan tetap di sini sampai besok pagi,” kata Bayu datar. “Baik.” Meski memanggilnya nyonya nyatanya Bayu memang bukan staffnya dan Seruni sama sekali tak berhak memerintah laki-laki itu. Bayu bekerja atas kemauannya sendiri, bahkan Jagat

  • Noda Dalam Semalam   Bab 114

    “Mas ayo dong angkat,” gerutu Seruni sambil mondar-mandir. Dia wanita bersuami tapi seperti janda,tak pernah ada perhatian dan kasih sayang dari suaminya. Seharusnya Seruni baik-baik saja itu sudah biasa tapi dalam keadaan kalut seperti ini dia butuh sandaran, dia butuh pegangan dan siapa lagi orang pertama yang harus dia hubungi kalau bukan suaminya. “Bagaimana?” tanya Tita yang dengan cekatan mengemas beberapa baju dan keperluan Seruni, sedangkan untuk keperluan baby Day sudah dicover mbak pengasuh. “Nggak diangkat.” “Kamu tinggalkan pesan saja, siapa tahu dia sedang rapat dan nanti nyusul. Kamu pergi sama sopir saja.” Seruni terdiam lalu mengangguk, otaknya bahkan tak mampu untuk berpikir lagi, dia sudah kalut. Sejak kematian sang ibu, Seruni terus berusaha menjauh dari ayahnya, bahkan saat laki-laki cinta pertamanya itu berusaha mendekat. Kini saat mendengar kabar yang tak mengenakkan tentang snag ayah dadanya berdebar kencang. Baru dia sadari dia sangat takut kehilangan a

  • Noda Dalam Semalam   Bab 113

    “Kamu baik-baik saja?” tanya Tita. Sejak tadi malam gadis itu punya keinginan kuat untuk datang ke rumah sahabatnya ini, tapi kesibukannya membuat Tita hanya bisa menghubungi Seruni lewat telepon dan sahabatnya itu mengatakan semua baik-baik saja. Beberapa kali Seruni memang menawari Tita untuk tinggal di rumah ini bersama dirinya, karena sang suami juga jarang datang dan rumah ini memang sudah diberikan pada wanita itu, tapi tetap saja Tita tak enak hati, dia merasa seperti pelakor kalau harus tinggal di rumah ini juga. Apalagi jika Jagat datang ke sini, bukan karena dia ingin merebut suami sahabatnya itu, tapi dia tidak sabar untuk mencekik Jagat karena sudah membuat sahabatnya menderita. Tapi tetap saja Tita tak bisa tenang, dan hari ini dia datang disambut wajah menyedihkan Seruni. Sahabatnya itu bukan lagi wanita ceria dengan mata bersinar penuh tekad, tapi wanita dengan sorot mata kosong dan kepala yang berusaha keras untuk tetap tegak. Pernikahan macam apa yang dijalani s

  • Noda Dalam Semalam   Bab 112

    Tadinya dia tidak peduli bagaimana kisah cinta suaminya dan Rira, Seruni tidak ingin tahu karena tidak ada gunanya juga hanya akan menimbulkan sakit hati. Dalam hidup suaminya memang hanya Rira yang nomer satu, untunglah dia tidak terlalu percaya dengan janji manis suaminya, Seruni sudah menyiapkan diri jika harus tersisih dan bahkan terbuang. "Aku tidak mau," kata Seruni tanpa berpikir. "Kamu tidak akan kehilangan uang itu atau memberikannya pada orang lain kamu hanya berinvestasi justru uangmu akan bertambah tanpa harus bekerja." Seruni menatap suaminya tajam. "Aku tahu apa arti investasi mas apa kamu kira aku sebodoh itu," kesalnya. "Bukan begitu, Run. Aku hanya ingin menolong perusahaan ayah Rira saja." "Kalau mas mau nolong ya tolong saja ngapain libatkan aku. Jangan-jangan sejak awal mas Arsen memang sudah tahu kalau perusahaan keluarga Rira akan kolaps jadi dia ngasih semua sahamnya sama aku buka sama mas." Jagat menghela napas panjang, kalau sudah berbicara tentang w

  • Noda Dalam Semalam   Bab 111

    Akhirnya mereka hanya pergi bertiga ke taman bermain bukan taman kota seperti yang dimaksud Rama. Padahal anak mereka baru berusia tujuh bulan dan tentu saja di taman bermain jarang ada permainan untuk anak sekecil itu, tapi bukan masalah Seruni tetap senang. Bukan karena dia bisa menghabiskan waktu dengan suaminya tapi karena setidaknya Jagat ada waktu untuk anak mereka. Bagi seorang ibu seperti dirinya tidak ada yang lebih penting dari pada anak untuk sekarang ini. “Kita makan siang di restoran tadi saja,” kata Jagat yang hanya diangguki oleh Seruni. Tumben sekali suaminya ini bisa bersamanya sampai hampir empat jam. Tak ingin pusing dengan semua itu, Seruni hanya menikmati semuanya, dia memesan makanan yang dia sukai dan juga untuk Jagat, sedangkan laki-laki itu sejak tadi menggendong anak mereka seolah ingin mengoptimalkan waktu bersama anak itu. “Biar aku pangku Baby Day, mas makan saja,” kata Seruni mengulurkan tangan untuk mengambil anaknya. “Biar aku saja,” katanya kera

  • Noda Dalam Semalam   Bab 110

    Bukan Seruni tak ingin peduli. Bukan dia tak mau membantu. Seruni hanya ingin hidup tenang tanpa bayang ketakutan. Berurusan dengan mereka memang tak mudah. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga kekuasaan dan koneksi. Seruni sekarang punya uang memang, banyak. Hingga dia bingung apa yang harus dia lakukan dengan uang itu, tapi koneksi dan kekuasaaan dia sama sekali tidak memiliki itu. Dalam hidupnya yang sederhana Seruni hanya ingin hidup nyaman bersama anaknya dan mencurahkan seluruh kasih sayangnya. Dia sudah berjanji pada sang anak untuk menjadi ayah sekaligus ibu untuk putra kecilnya. Enam bulan ini memang statusnya sebagai istri pertama Jagat, istri yang tersisih tentu saja, tapi hatinya justru merasa lega, paling tidak dia berhenti berharap pada sang suami. Janji memang hanya tinggal janji. Pembagian waktu yang adil yang laki-laki itu katakan nyatanya hanya isapan jempol. Bahkan dalam satu minggu Jagat hanya datang satu dua kali itupun hanya satu dua jam karena se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status