Share

Bab 10

Author: Ajeng padmi
last update Last Updated: 2025-05-08 17:52:51

Laki-laki itu sama sekali tak memberikan jawaban bahkan saat lampu lalu lintas menyala merah dan mobil berhenti.

Akan tetapi Seruni sama sekali tak bisa mendesak laki-laki itu untuk menjawab.

Baru setelah melewati tikungan laki-laki itu menoleh pada Seruni dan bertanya. “Kita makan dulu, anggap saja traktiran perminta maafan dariku? Atau kamu ngidam ingin makan sesuatu?”

“Saya ngidam ingin pulang saja dan istirahat,” kata Seruni tanpa berpikir lebih dulu.

“Wah kamu memang berbakat melucu, beruntung malam itu kamu yang datang ke kamar Jagat.”

Seruni ternganga oleh komentar lembut tapi tanpa perasaan itu dan dia lebih kaget lagi saat Arsen malah mengarahkan mobilnya untuk belok kanan bukan belok kiri seharusnya rumah keluarga besarnya.

“Turunlah, ini restoran jepang favoritku kamu pasti suka makan di sini,” kata laki-laki itu yang sudah membukakan pintu mobil untuk Seruni.

Tak ingin menarik pusat perhatian, Seruni akhirnya turun. Toh ini hanya makan. Lagi pula dia memang lapar.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Noda Dalam Semalam   Bab 11

    “Kenapa kakak pulang sendiri, di mana istriku?” Jagat sudah menunggu kakaknya dan sang istri sejak satu jam yang lalu, kedua orang tuanya juga menanyakan hal yang sama padanya, saat dia menjawab Seruni bersama Arsen mereka tidak bertanya lagi, tapi kedua orang yang seharusnya tiba lebih dulu darinya itu belum juga menampakkan batang hidungnya meski jam makan malam sudah berakhir, membuat Jagat diam-diam merasa khawatir. Apalagi saat dia ingat Seruni sedang hami anaknya. “Kenapa kamu bertanya padaku bukankah dia istrimu,” jawab laki-laki itu seenaknya lalu melanjutkan langkahnya. “Kak! Jangan bercanda istriku sedang hamil, kemana kakak membawanya?” tanya Jagat yang untuk pertama kalinya meninggikan suara di depan sang kakak. “Memangnya kamu peduli padanya, bukannya kamu lebih memilih bersama Rira dari pada istrimu?” Jagat memejamkan matanya, dia tak bisa membantah hal itu. Jujur saja tadi dia berharap bahkan berdo’a sepenuh hati supaya Rira mau memutuskan pertunangannya dengan sa

    Last Updated : 2025-05-08
  • Noda Dalam Semalam   Bab 1. Noda Tak Kasat Mata

    Seruni si Pelakor tak tahu diri.“Maafkan aku Run, karena hubungan kami dulu yang sudah berjalan lama, kamu yang tiba-tiba datang disebut pelakor.” Kalimat itu diucapkan dengan penuh penyesalan oleh wanita cantik yang tiba-tiba saja duduk di depannya. Tidak terlalu keras memang tapi semua orang pasti bisa mendengar jelas ucapannya. Sebutan itu menempel pada diri Seruni sejak pernikahannya dengan Jagat Bimantara diketahui rekan kerjanya. Suasana kantin yang semula riuh menjadi hening. Seruni sendiri langsung membeku di tempatnya. Wajah-wajah sinis penuh penghakiman langsung tertuju pada Seruni.Orang memang tak ingin capek mengecek fakta yang sebenarnya, mereka hanya menikmati apa yang terlihat oleh matanya dan berkomentar sesukanya, tak peduli hal itu akan menyakiti orang lain. “Aku ikhlas melepas Jagat asal kalian bahagia.” “Kamu bicara apa sih, Jagat memang suami Seruni. Kalian bahkan tidak-“ “Aku hanya ingin mengucapkan selamat untuk pernikahan kalian dan kehamilanmu.”Sep

    Last Updated : 2025-04-29
  • Noda Dalam Semalam   Bab 2. Tak Mau Peduli

    “Kamu akan pulang naik taksi lagi?” Seruni mendongakkan wajah saat mendengar pertanyaan Tita. Pulang? Biasanya rumah kos yang sama dengan Tita adalah tempatnya pulang setelah bekerja, tapi sekarang mereka tak searah lagi. Pulang sekarang artinya adalah rumah keluarga besar Jagat. Bangunan megah yang seperti penjara untuknya. Pintu lift terbuka, Seruni terkejut saat melihat Jagat juga Rira berjalan bersama teman-temannya. Pandangan mereka sejenak bertemu, tapi seolah tak saling kenal mereka berjalan melewatinya begitu saja. “Apa kamu akan pulang bersama Seruni?” Seruni masih bisa mendengar Rira bertanya pada Jagat dengan suaranya yang lembut dan penuh perhatian. “Bagaimanapun dia istrimu sekarang, aku tidak mau dikatakan merebutmu darinya?” Jagat tak menjawab, dia menoleh sejenak pada Seruni di belakangnya, seperti berpikir. Tapi perkataan salah satu orang yang bersama mereka membuatnya kembali memalingkan wajah. “Kamu terlalu baik, Rira. Seruni harusnya malu berbuat jahat pad

    Last Updated : 2025-04-29
  • Noda Dalam Semalam   Bab 3. Tak akan Terjadi

    Suara tamparan itu mengubah ketakutan Seruni menjadi lebih pekat. Dia tak suka kekerasan, apalagi menyangkut dirinya. “Seharusnya kamu yang mengantar istrimu kemana-mana.” Ayah mertuanya memang sudah tak muda lagi tapi tamparan itu berhasil membuat bibir Jagat meneteskan darah. Seruni tidak menyangka Jagat dan orang tuanya ada di depan rumah saat Rama mengantarnya pulang, seharusnya dia bersikeras untuk minta diturunkan di luar pagar saja tadi. Akan tetapi Rama berpikir dia harus meminta maaf pada Jagat karena telah menabrak istrinya dan menyarankan agar Seruni diperiksa di rumah sakit. “Sa-saya tadi ada perlu dengan teman saya, Tita. Karena itu tidak pulang dengan mas Jagat.” Entah kenapa Seruni malah membela Jagat seharusnya dia mengatakan yang sebenarnya kalau Jagat yang sama sekali tidak ingin mengantarnya pulang. “Pa, sebaiknya kita duduk dulu. Ini harus dibicarakan dengan baik, Seruni harus tahu bagaimana menjadi bagian dari keluarga ini.” Wanita paruh baya yang menjadi

    Last Updated : 2025-04-29
  • Noda Dalam Semalam   Bab 4. Hanya Sendiri

    Seruni melewatkan makan malam hari ini. Seperti yang diprediksi Rama, tubuhnya akan demam.Di ruangan yang sepi ini dia menggigil kedinginan meski selimut tebal sudah membungkus tubuhnya. Untuk meminum obat penurun panas Seruni tidak berani dia sangat takut akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Janin ini memang terbentuk bukan dengan cinta, tapi tetap saja Seruni mencintai Janin yang ada dalam kandungannya. Jangan harap Jagat akan ada di sini, setelah perdebatan mereka tadi. Laki-laki itu seolah tak mau tahu lagi dengan keadaan Seruni dia pergi begitu saja tanpa menoleh.Seharusnya Seruni tidak masalah dengan hal itu, bukankah Jagat memang selalu seperti itu. Mereka suami istri tapi bahkan sekalipun Jagat tak pernah berbagi tempat tidur dengannya, kecuali malam itu.Sekilas Seruni ingin mengambil ponselnya, mencari tahu obat apa yang bisa membantunya saat seperti ini, tapi dia segera mengurungkan niatnya. Keluarga ini pasti akan menilainya manja dan cari perhatian saja. Seru

    Last Updated : 2025-04-29
  • Noda Dalam Semalam   Bab 5. Yang Tersisih

    “Kenapa tuan Jagat selalu tidur di ruang kerjanya, padahal kamarnya sangat nyaman?” “Stt! Sudah sana bersihkan kamar mandinya.” “Baiklah.” “Pastikan air panas dan semua kran berfungsi dengan baik, dan letakkan aroma terapi dekat bathtub.” “Tapi tuan Jagat kelihatannya jarang mandi di sini, peralatan mandinya banyak di kamar mandi ruang kerjanya.” “Diam. Itu bukan urusan kita, Nyonya Seruni yang akan menggunakannya.” “Dia bukan nyonya kita, dia cuma wanita yang menjebak tuan Jagat.” “Hust! Belajarlah tutup mulut jika kamu ingin bekerja lebih lama di sini.”Kedua pelayan itu terus berdebat. Seruni hanya diam membisu. Dia lebih memilih berpura-pura sibuk membaca buku di tangannya. Hari memang masih pagi, tapi dia sudah siap dengan baju kerjanya. Biasanya dia memang memilih bersiap lebih pagi dan memasak sarapan bersama Tita di kontrakan mereka, tapi sekarang paginya diisi hanya duduk diam menatap matahari pagi yang baru bersinar. Bukan Seruni tak mau membantu, menyiapkan sara

    Last Updated : 2025-04-29
  • Noda Dalam Semalam   Bab 6

    Seruni hampir saja jatuh terjerembab jika saja tidak ada tangan kokoh yang memegang pinggangnya. “Apa yang kamu lakukan di sini, bukankah aku sudah bilang kita akan pulang bersama.” Suara decakan itu membuat Seruni sadar dimana dirinya berada sekarang. “Harusnya kamu tidak membuatku repot dengan mencarimu kemana-mana.” “Kamu mencariku?” tanya Seruni setelah dia sudah bisa berdiri dengan tegak dan melangkah mundur. Dia masih belum terbiasa berdekatan dengan Jagat Bimantara, meski sekarang mereka adalah suami istri yang sebentar lagi akan memiliki anak. Dari cara Jagat menatapnya, Seruni tahu kalau suaminya itu sangat kesal. “Aku bisa pulang naik taksi, jangan khawatir. Lagi pula aku bukan anak kecil.” “Aku tidak sedang mengkhawatirkanmu, kamu tentu tahu alasannya.” Seruni berusaha tersenyum, meski dia yakin senyumnya sangat tidak manis sama sekali terbukti Jagat bukannya terpesona tapi malah menatapnya sebal. Seruni tentu saja tahu apa alasan sang suami mengajaknya pulang bers

    Last Updated : 2025-05-07
  • Noda Dalam Semalam   Bab 7

    "Minumlah, kamu baik-baik saja?"Seruni memejamkan matanya sejenak, tangan kanannya memegang perutnya yang masih datar dengan khawatir. Perlahan tangannya mengusap dengan pelan, seolah ingin mengatakan pada janin dalam kandungannya kalau semua akan baik-baik saja. "Kandunganmu baik-baik saja kan?" Tubuh Seruni serasa dialiri listrik saat sebuah tangan menyentuh perutnya dengan lembut. Perlahan kakinya mundur ke belakang. "Maaf, aku pasti memperlambat mas bertemu Rira." Sepertinya Jagat sejenak tadi lupa dengan Rira yang sedang menunggunya. Seruni meringis, harusnya tadi dia menutup mulutnya saja, supaya Rira menunggu lebih lama. Terkesan jahat memang tapi Rira perlu sedikit diberi pelajaran. "Kamu sudah baik-baik saja kan, lekas masuk mobil." Jagat langsung membalikkan badan dan bersiap membuka pintu mobil saat Seruni kembali berkata. "Aku naik taksi saja." Laki-laki itu membalikkan badannya dan menatap Seruni dengan wajah datar. "Jangan membuat masalah, wajahmu pucat seper

    Last Updated : 2025-05-07

Latest chapter

  • Noda Dalam Semalam   Bab 11

    “Kenapa kakak pulang sendiri, di mana istriku?” Jagat sudah menunggu kakaknya dan sang istri sejak satu jam yang lalu, kedua orang tuanya juga menanyakan hal yang sama padanya, saat dia menjawab Seruni bersama Arsen mereka tidak bertanya lagi, tapi kedua orang yang seharusnya tiba lebih dulu darinya itu belum juga menampakkan batang hidungnya meski jam makan malam sudah berakhir, membuat Jagat diam-diam merasa khawatir. Apalagi saat dia ingat Seruni sedang hami anaknya. “Kenapa kamu bertanya padaku bukankah dia istrimu,” jawab laki-laki itu seenaknya lalu melanjutkan langkahnya. “Kak! Jangan bercanda istriku sedang hamil, kemana kakak membawanya?” tanya Jagat yang untuk pertama kalinya meninggikan suara di depan sang kakak. “Memangnya kamu peduli padanya, bukannya kamu lebih memilih bersama Rira dari pada istrimu?” Jagat memejamkan matanya, dia tak bisa membantah hal itu. Jujur saja tadi dia berharap bahkan berdo’a sepenuh hati supaya Rira mau memutuskan pertunangannya dengan sa

  • Noda Dalam Semalam   Bab 10

    Laki-laki itu sama sekali tak memberikan jawaban bahkan saat lampu lalu lintas menyala merah dan mobil berhenti. Akan tetapi Seruni sama sekali tak bisa mendesak laki-laki itu untuk menjawab. Baru setelah melewati tikungan laki-laki itu menoleh pada Seruni dan bertanya. “Kita makan dulu, anggap saja traktiran perminta maafan dariku? Atau kamu ngidam ingin makan sesuatu?” “Saya ngidam ingin pulang saja dan istirahat,” kata Seruni tanpa berpikir lebih dulu. “Wah kamu memang berbakat melucu, beruntung malam itu kamu yang datang ke kamar Jagat.” Seruni ternganga oleh komentar lembut tapi tanpa perasaan itu dan dia lebih kaget lagi saat Arsen malah mengarahkan mobilnya untuk belok kanan bukan belok kiri seharusnya rumah keluarga besarnya. “Turunlah, ini restoran jepang favoritku kamu pasti suka makan di sini,” kata laki-laki itu yang sudah membukakan pintu mobil untuk Seruni. Tak ingin menarik pusat perhatian, Seruni akhirnya turun. Toh ini hanya makan. Lagi pula dia memang lapar.

  • Noda Dalam Semalam   Bab 9

    “Mereka sudah bersahabat sejak kecil, Nak. Apalagi sebentar lagi akan jadi ipar.” Seruni tak menduga kalau suaminya akan sepengecut ini, bahkan dia sama sekali tidak bersuara memprotes keputusan kakaknya. Malah ayah Rira yang protes. “Jadi om setuju jika setelah menikah nanti saya akan lebih memprioritaskan orang lain dari pada Rira?” Pertanyaan itu seperti jebakan maut yang membuat ayah Rira langsung bungkam. “Sayang, bukan begitu maksud ayah.  Tentu saja aku tidak mau, hanya saja ini Jagat adikmu sendiri.” “Baiklah aku mengerti, sekarang semuanya sudah jelas. Saya akan bilang pada papa dan mama kalau pertunangan kami batal.” Arsen mengatakannya dengan sangat tenang, cenderung tanpa perasaan.  Apa laki-laki ini tidak pernah mencintai Rira? Kenapa dia terlihat sangat siap melepas Rira? Lalu kenapa mereka harus bertunangan dan melakukan hal yang menyeret Seruni di dalamnya?Arsen memang murah senyum dan ramah tapi cenderung t

  • Noda Dalam Semalam   Bab 8

    Bagi Jagat, Arsen seperti malaikat dan iblis yang bergabung jadi satu. Laki-laki itu kadang terlihat sangat menyayanginya dan membelanya saat sang mama bersikap dingin padanya, atau saat dia butuh perhatian dan kasih sayang saat sakit, tapi dia juga bisa menjadi moster menakutkan saat marah, pernikahannya ini salah satu contohnya. Dan saat ini laki-laki itu sudah berdiri dengan tangan bersidekap di depan dada bersama ayah Rira di depan rumah wanita itu. Jagat tahu dia sedang dalam masalah besar kali ini, tapi setidaknya dia masih bersyukur ada Seruni bersama mereka. “Aku tidak tahu kalau adikku sekarang jadi sopir.” Seruni yang sejak tadi memejamkan mata pura-pura tidur langsung membuka matanya. Dia memang jarang bertemu dengan laki-laki yang baru saja bicara itu, tapi dia tidak akan lupa. Laki-laki yang menjadi aktor utama kekacauan yang dia alami saat ini, laki-laki yang harusnya mendekam di penjara karena perbuatannya, tapi sekarang dia masih melenggang bebas kesana-

  • Noda Dalam Semalam   Bab 7

    "Minumlah, kamu baik-baik saja?"Seruni memejamkan matanya sejenak, tangan kanannya memegang perutnya yang masih datar dengan khawatir. Perlahan tangannya mengusap dengan pelan, seolah ingin mengatakan pada janin dalam kandungannya kalau semua akan baik-baik saja. "Kandunganmu baik-baik saja kan?" Tubuh Seruni serasa dialiri listrik saat sebuah tangan menyentuh perutnya dengan lembut. Perlahan kakinya mundur ke belakang. "Maaf, aku pasti memperlambat mas bertemu Rira." Sepertinya Jagat sejenak tadi lupa dengan Rira yang sedang menunggunya. Seruni meringis, harusnya tadi dia menutup mulutnya saja, supaya Rira menunggu lebih lama. Terkesan jahat memang tapi Rira perlu sedikit diberi pelajaran. "Kamu sudah baik-baik saja kan, lekas masuk mobil." Jagat langsung membalikkan badan dan bersiap membuka pintu mobil saat Seruni kembali berkata. "Aku naik taksi saja." Laki-laki itu membalikkan badannya dan menatap Seruni dengan wajah datar. "Jangan membuat masalah, wajahmu pucat seper

  • Noda Dalam Semalam   Bab 6

    Seruni hampir saja jatuh terjerembab jika saja tidak ada tangan kokoh yang memegang pinggangnya. “Apa yang kamu lakukan di sini, bukankah aku sudah bilang kita akan pulang bersama.” Suara decakan itu membuat Seruni sadar dimana dirinya berada sekarang. “Harusnya kamu tidak membuatku repot dengan mencarimu kemana-mana.” “Kamu mencariku?” tanya Seruni setelah dia sudah bisa berdiri dengan tegak dan melangkah mundur. Dia masih belum terbiasa berdekatan dengan Jagat Bimantara, meski sekarang mereka adalah suami istri yang sebentar lagi akan memiliki anak. Dari cara Jagat menatapnya, Seruni tahu kalau suaminya itu sangat kesal. “Aku bisa pulang naik taksi, jangan khawatir. Lagi pula aku bukan anak kecil.” “Aku tidak sedang mengkhawatirkanmu, kamu tentu tahu alasannya.” Seruni berusaha tersenyum, meski dia yakin senyumnya sangat tidak manis sama sekali terbukti Jagat bukannya terpesona tapi malah menatapnya sebal. Seruni tentu saja tahu apa alasan sang suami mengajaknya pulang bers

  • Noda Dalam Semalam   Bab 5. Yang Tersisih

    “Kenapa tuan Jagat selalu tidur di ruang kerjanya, padahal kamarnya sangat nyaman?” “Stt! Sudah sana bersihkan kamar mandinya.” “Baiklah.” “Pastikan air panas dan semua kran berfungsi dengan baik, dan letakkan aroma terapi dekat bathtub.” “Tapi tuan Jagat kelihatannya jarang mandi di sini, peralatan mandinya banyak di kamar mandi ruang kerjanya.” “Diam. Itu bukan urusan kita, Nyonya Seruni yang akan menggunakannya.” “Dia bukan nyonya kita, dia cuma wanita yang menjebak tuan Jagat.” “Hust! Belajarlah tutup mulut jika kamu ingin bekerja lebih lama di sini.”Kedua pelayan itu terus berdebat. Seruni hanya diam membisu. Dia lebih memilih berpura-pura sibuk membaca buku di tangannya. Hari memang masih pagi, tapi dia sudah siap dengan baju kerjanya. Biasanya dia memang memilih bersiap lebih pagi dan memasak sarapan bersama Tita di kontrakan mereka, tapi sekarang paginya diisi hanya duduk diam menatap matahari pagi yang baru bersinar. Bukan Seruni tak mau membantu, menyiapkan sara

  • Noda Dalam Semalam   Bab 4. Hanya Sendiri

    Seruni melewatkan makan malam hari ini. Seperti yang diprediksi Rama, tubuhnya akan demam.Di ruangan yang sepi ini dia menggigil kedinginan meski selimut tebal sudah membungkus tubuhnya. Untuk meminum obat penurun panas Seruni tidak berani dia sangat takut akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Janin ini memang terbentuk bukan dengan cinta, tapi tetap saja Seruni mencintai Janin yang ada dalam kandungannya. Jangan harap Jagat akan ada di sini, setelah perdebatan mereka tadi. Laki-laki itu seolah tak mau tahu lagi dengan keadaan Seruni dia pergi begitu saja tanpa menoleh.Seharusnya Seruni tidak masalah dengan hal itu, bukankah Jagat memang selalu seperti itu. Mereka suami istri tapi bahkan sekalipun Jagat tak pernah berbagi tempat tidur dengannya, kecuali malam itu.Sekilas Seruni ingin mengambil ponselnya, mencari tahu obat apa yang bisa membantunya saat seperti ini, tapi dia segera mengurungkan niatnya. Keluarga ini pasti akan menilainya manja dan cari perhatian saja. Seru

  • Noda Dalam Semalam   Bab 3. Tak akan Terjadi

    Suara tamparan itu mengubah ketakutan Seruni menjadi lebih pekat. Dia tak suka kekerasan, apalagi menyangkut dirinya. “Seharusnya kamu yang mengantar istrimu kemana-mana.” Ayah mertuanya memang sudah tak muda lagi tapi tamparan itu berhasil membuat bibir Jagat meneteskan darah. Seruni tidak menyangka Jagat dan orang tuanya ada di depan rumah saat Rama mengantarnya pulang, seharusnya dia bersikeras untuk minta diturunkan di luar pagar saja tadi. Akan tetapi Rama berpikir dia harus meminta maaf pada Jagat karena telah menabrak istrinya dan menyarankan agar Seruni diperiksa di rumah sakit. “Sa-saya tadi ada perlu dengan teman saya, Tita. Karena itu tidak pulang dengan mas Jagat.” Entah kenapa Seruni malah membela Jagat seharusnya dia mengatakan yang sebenarnya kalau Jagat yang sama sekali tidak ingin mengantarnya pulang. “Pa, sebaiknya kita duduk dulu. Ini harus dibicarakan dengan baik, Seruni harus tahu bagaimana menjadi bagian dari keluarga ini.” Wanita paruh baya yang menjadi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status