Share

Bab 72

Author: Ajeng padmi
last update Last Updated: 2025-06-14 11:15:06

“Kamu bisa? Apa perlu aku menggendongmu?”

“Aku bukan bayi.”

“Tapi baru saja melahirkan bayi.”

Seruni menatap Jagat sambil menghela napas kesal. Dia jadi bingung sendiri pada dirinya. Saat sang suami mengabaikannya dan lebih memilih Rira dia merasa sakit hati, tapi saat sang suami perhatian padanya entah mengapa dia merasa perhatian itu tak tulus dan akan membuatnya sakit hati nantinya.

Kenapa Jagat tidak bersikap biasa saja.

"Aku tidak selemah itu, tolong bawa saja barang-barangku."

Seruni menunjuk pada dua tas yang telah dia  kemas, tentu saja isinya barang-barang  yang baru saja dia minta Tita untuk belikan, dia bahkan melupakan tas yang sudah dia persiapkan di rumah.

"Kamu yakin? Memangnya aku kuat berjalan jauh?"

"Suster menawarkan kursi roda," kata Seruni dengan santai membuat Jagat hanya bisa melongo lalu mengangguk  paham.

Tak lama, dua orang suster datang yang satu membawa kursi roda da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Haura sanjaya
next thor selalu nunggu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Noda Dalam Semalam   Bab 73

    “Apa kamu butuh sesuatu?” Seruni mengernyit menatap suaminya bingung. “Perlengkapan bayi bukankah kita belum membelinya?” tanya Jagat. Bahkan sampai sekarang bayi mungil itu belum mempunyai nama. Kelahirannya yang lebih cepat membuat Seruni bahkan belum memikirkan nama untuk bayinya. “Tita dan ayah sudah melakukannya untukku.”“Mereka akan mengirimnya ke rumah?” tanya Jagat lagi karena selain dua tas yang tadi dia bawa, Jagat tidak menemukan hal lain lagi. “Mungkin.” “Apa maksudmu dengan mungkin?” Seruni memalingkan wajahnya enggan untuk bicara lebih lanjut dengan sang suami. “Aku akan berbelanja kebutuhan bayimu, apa kamu ingin memesan sesuatu?” tanya Jagat akhirnya karena Seruni hanya diam tak bersuara. “Tidak ada Rira pasti bisa memilihkan yang terbaik untuk bayiku, bukankah kalian akan pergi bersama.” Jagat langsung menelan ludahnya pahit mendengar ucapan penuh sindirian sang istri. “Kamu marah karena aku tidak segera membawamu ke rumah sakit waktu itu dan malah-“ “Tida

  • Noda Dalam Semalam   Bab 72

    “Kamu bisa? Apa perlu aku menggendongmu?” “Aku bukan bayi.” “Tapi baru saja melahirkan bayi.” Seruni menatap Jagat sambil menghela napas kesal. Dia jadi bingung sendiri pada dirinya. Saat sang suami mengabaikannya dan lebih memilih Rira dia merasa sakit hati, tapi saat sang suami perhatian padanya entah mengapa dia merasa perhatian itu tak tulus dan akan membuatnya sakit hati nantinya. Kenapa Jagat tidak bersikap biasa saja. "Aku tidak selemah itu, tolong bawa saja barang-barangku." Seruni menunjuk pada dua tas yang telah dia  kemas, tentu saja isinya barang-barang  yang baru saja dia minta Tita untuk belikan, dia bahkan melupakan tas yang sudah dia persiapkan di rumah. "Kamu yakin? Memangnya aku kuat berjalan jauh?" "Suster menawarkan kursi roda," kata Seruni dengan santai membuat Jagat hanya bisa melongo lalu mengangguk  paham. Tak lama, dua orang suster datang yang satu membawa kursi roda da

  • Noda Dalam Semalam   Bab 71

    “Dia beruntung bisa hamil anak Jagat, malah berbuat ulah. Papa juga kenapa mengajak mama keluar harusnya kita memberi pelajaran pada Seruni. Dia harus ingat sekarang menantu keluarga terhormat.” “Kita belum tahu apa yang sebenarnya terjadi semuanya hanya dari keterangan Rira.” Wanita paruh baya itu langsung melotot. “Jadi papa tidak percaya pada Rira, dia sudah lama kita kenal sedangkan Seruni baru beberapa bulan-“ “Bahkan orang yang seumur hidup bersama kita belum tentu kita kenal baik,” kata laki-laki paruh baya itu sambil membuang pandangan ke tempat lain. “Papa bukannya tidak percaya pada Rira, tapi kita tidak bisa berat sebelah. Apalagi sekarang Rira bukan siapa-siapa bagi keluarga kita. Jika suatu saat dia menemukan pengganti Arsen dia akan pergi.” Laki-laki paruh baya itu menghela napas panjang mengingat anak laki-laki kebanggaannya yang telah berpulangdengan tragis, hatinya terasa sangat sesak. Bohong jika dia baik-baik saja setelah kehilangan Arsen. Rasa bersalah pada a

  • Noda Dalam Semalam   Bab 70

    “Sudah mama duga kamu pasti akan melahirkan anak yang tidak sempurna.” Ucapan selamat dari ibu mertuanya saat pertama kali bertemu setelah dia melahirkan sungguh tak terduga, wajah Seruni langsug pias. Sebagai seorang ibu dia sedih saat sang anak diprediksi tak akan bisa mendengar oleh dokter, meski mereka bilang belum bisa memastikan seratus persen. Keluarga suaminya mungkin sudah memiliki koneksi langsung dengan Tuhan makanya mereka langsung tahu apa yang terjadi di masa depan, mereka sekeluarga bahkan selalu punya cara untuk menyakitinya. “Ma, jangan bicara sembarangan,” tegur sang suami halus. “Lho memang siapa yang harus disalahkan, dia sedang hami tapi hatinya busuk dan mendorong Rira hingga-“ “Saya tidak pernah mendorong perempuan itu. Anda boleh percaya atau tidak tapi saya tidak pernah melakukannya.” Luka bekas operasinya bahkan belum kering dan terasa sakit saat dia bicara sedikit keras seperti ini. Seruni menatap tiga orang dewasa yang ada di depannya, seharusnya deng

  • Noda Dalam Semalam   Bab 69

    “Apa salahnya menunggu aku pasti datang.” Seruni menghela napas lelah, lalu menatap suaminya dengan lelah. “Kalau begitu kenapa mas tidak mengadzaninya lagi, tidak dilarang bukan, kenapa masalah itu harus diperbesar.” Jagat memang tidak mencintainya, tapi pada saat-saat tertentu laki-laki itu bisa bersikap sangat baik padanya, tapi hal yang membuat Seruni tak tahan adalah sikap otoriter dan pencemburunya,kalau marah-marah setiap Seruni dekat dengan laki-laki lain dianggap seperti itu. Seruni tahu cinta memang tak bisa dipaksakan, tapi logika dan kemanusiaan tetap harus berjalan. “Sudahlah mas pergi saja aku ingin sendiri.” “Malam ini aku akan menemanimu di sini lagi pula aku tidak ingin papa dan mama memarahimu tentang kondisi bayimu.” Seruni terdiam mendengar hal itu, ini tidak akan mudah. Tadi Rama sudah menjelaskan semua padanya kemungkinan buruk yang dapat terjadi pada bayinya meski laki-laki itu belum bisa memastikan s

  • Noda Dalam Semalam   Bab 68

    “Aku baru tahu kamu melahirkan hari ini.” Keheningan langsung menyelimuti ruangan itu. Seruni menghela napas panjang tak ingin terbawa emosi dengan ucapan suaminya, kondisinya masih lemah setelah melahirkan dia tidak ingin menyakiti dirinya sendiri yang berujung juga akan menyakiti anaknya lebih jauh lagi. “Mas sibuk dengan Rira,” kata Seruni berusaha keras terdengar baik-baik saja. “Ckk bukankah dokter pasti akan bilang kapan perkiraan kamu akan melahirkan, apa kamu sengaja membuat masalah dengan Rira dan menempatkan aku pada posisi sulit.” Mata Seruni langsung terbelalak mendengar tuduhan sang suami. Apa laki-laki ini benar-benar tahu apa yang dia katakan? Atau dia hanya mencari cara untuk melarikan diri dari rasa bersalah karena tidak menemaninya saat melahirkan? Seruni percaya Jagat orang yang baik, hanya saja laki-laki itu dibutakan oleh cinta dan trauma sehingga tidak bisa melihat kebenaran yang terpampang di depannya. “Apa Rira baik-baik saja?” tanya Seruni memilih tak me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status