Home / Romansa / Noda Pernikahan Sang Selebritis / Bab 6. Aku Ayana Birdie

Share

Bab 6. Aku Ayana Birdie

Author: Dandelion
last update Last Updated: 2024-04-16 13:18:25

Ayana tidak mau difitnah begitu saja oleh artis baru terkenal tersebut, dia harus menunjukan siapa dia sebenarnya kepada artis baru itu. Kebetulan dan sepertinya dewi fortuna baru saja berpihak kepadanya, Ayana harus beradegan dengan Briana secara langsung, di adegan tersebut menceritakan Ayana harus menunjukan rasa marahnya kepada Briana dan katanya amarah itu harus terlihat natural dan memuncak.

"Camera! Rol! Action!" teriak Pak Sutradara menandakan Ayana harus memulai keahliannya untuk berakting.

Ayana menatap kedua mata Briana dengan sangat tajam, dengan luka yang ada di wajah dan sekujur tubuhnya dia mulai menampar wajah Briana. Bepura-pura melayangkan tamparan keras tidak dilakukan oleh Ayana, dia melakukan tampan keras itu secara nyata dan membuat Briana benar-benar merasakan sakit dan perih di pipinya.

"Awh sakit," rintih Briana membuat pengambilan gambar kali ini gagal.

"Briana, seharusnya kamu jangan merintih kesakitan seperti itu. Tidak ada dialog 'awh sakit' di naskah!" komplain Sutradara.

"Tapi, Ayana menampar aku sangat keras, Pak."

"Mana mungkin, Ayana pasti paham perbedaan akting dan tidak. Kamu tidak mungkin menamparnya betulan kan, Ay?" tanya Pak Sutradara.

"Tentu saja itu tidak benar. Aku tidak mungkin melukai Artis baru yang katanya pandai berakting ini," jawab Ayana meledek.

"Ya sudah, ayo lanjutkan lagi!"

Ayana menghampiri Briana dan kemudian berbisik, "Kamu harus menerima pembalasan dariku, Bri. Kamu pikir aku akan diam saja ketika kamu memfitnahku, jangan mimpi. Kamu harus paham kalau dunia yang sedang kamu pijak ini sangat keras dan jahat, kamu tidak mungkin bisa mengambil simpati orang-orang dengan sikap murahanmu dan satu lagi aku Ayana Birdie tidak akan bisa kamu geser begitu saja."

"Apa?" kedua mata Briana membelalak kaget, dia tidak menyangka kalau Ayana yang selama ini dia kenal baik hati dan juga lemah lembut tidak jauh dari seekor singa buas yang haus akan darah.

Ayana menampar Briana dengan sangat keras membuat Briana kembali merintih kesakitan dan gambar yang harus di ambil kembali gagal. Adegan itu dilakukan secara berulang dan terilihat pipi Briana memerah, bukan di obati atau dihentikan adegan tersebut akan tetapi luka yang ada adi pipi Briana harus ditutup oleh make up untuk kembali melanjutkan adegan tersebut sampai mendapatkan gambar yang bagus.

"Ok good! Adegan ini selesai dan kami telah mendapatkan gambar yang bagus, tapi untuk Briana tolong berikan penampilan yang bagus untuk kami agar kami tidak mengulang secara terus-menerus adegan tersebut kamu harus ingat waktu yang telah kamu buang barusan. Katanya kamu pintar akting, tapi adegan seperti ini saja tidak becus! Tolong, ya," pinta Pak Sutradara, "sekarang kira beralih ke adegan selanjutnya. Siapkan dirimu Ay, ini akan menguras tenaga."

"Baik, Pak," jawab Ayana, "bagaimana tamparan dariku? Aku melakukannya pelan-pelan, bukan?" tanya Ayana meledek dan kemudian berlalu pergi.

"Sialan!" geram Briana kesal.

Di adegan kali ini semakin menyenangkan bagi Ayana karena dia harus melakukan penyiksaan kepada Briana dengan cara memukul, menendang atau mendorong tubuhnya dengan sangat keras. Ayana melampiaskan amarahnya kepada Briana di adegan tersebut secara natural dan nyata, semua orang banyak memuji akting Ayana di adegan kali ini karena terlihat amarah yang dia tunjukan terlihat nyata, padahal hanya Ayana yang tahu kalau yang dia lakukan di adegan kali ini bukanlah akting melainkan sedang menunjukan sosok dirinya yang sebenarnya.

"Sudah aku katakan, aku Ayana Birdie dan ini diriku," bisik Ayana kepada Briana dan kembali melakukan penyiksaan kepada artis menyebalkan itu di adegan tersebut.

"Ampun, ampun...," teriak Briana.

"Ok bagus! Ayana kamu boleh pulang, syuting hari ini cukup sampai disini dan tolong bersihkan wajah Briana," perintah Sutradara.

Ayana duduk di kursinya dan beristirahat sebentar, dia melihat ke arah Briana yang sedang terbaring kelelahan. Dia menyeringai puas atas apa yang telah dia lakukan kepada Briana kali ini, dia juga berharap Briana menyesal karena sudah mempermainkanya dan jangan sampai ada artis-artis baru menyebalkan seperti Briana kedepannhya.

"Kerja bagus, Ay," puji Septha sambil memberikan sebotol minuman kepada Ayana.

Ayana hanya tersenyum mendengar pujian itu, meskipun begitu Ayana merasa kasihan kepada Briana. Ayana tidak mungkin memulai semua itu jika Briana tidak memulainya duluan.

"Ayana melakukannya semua ini dengan sengaja?" tanya Asisten Briana sambil membersihkan luka yang ada di wajah Briana.

"Iya, dia melakukannya dengan sengaja dan bukan berakting."

"Aku akan melaporkannya kalau begitu."

"Tidak jangan, Ayana itu menyeramkan. Ternyata, dia tidak semudah yang kita kira," tahan Briana, "sekarang lebih baik obati luka ini."

***

Setelah menjalani adegan yang sangat melelahkan dan juga berbahaya, malam ini Ayana yang tahu kalau dia tengah mengandung harus memeriksaan keadaan bayinya ke Dokter Lingga, meskipun bayi tersebut adalah bayi yang tidak diinginkan tetapi Ayana takut ada hal buruk yang menimpa kepada bayi tersebut.

"Dok, bagaimana keadaan bayi itu, Dok?" tanya Ayana yang sedang berbaring di atas ranjang pemeriksaan.

"Bayinya tidak apa-apa, tapi aku sarankan demi kebaikanmu dan juga bayimu agar kamu bisa menjaga kesehatanmu dan jangan terlalu lelah apalagi stress," pesan Dokter Lingga.

"Tapi, aku tidak bisa begitu. Orang akan curiga jika aku diharuskan beradegan kasar dan berbahaya, tapi tiba-tiba aku menolaknya," jawab Ayana.

"Iya aku mengerti, susah juga. Bagaimana kamu sudah menemukan ayah dari bayi ini atau kamu sudah mengingat siapa pria itu?" tanya Dokter Lingga yang terlihat begitu mencemaskan Ayana.

Ayana menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Belum, aku tidak ingat sama sekali pria yang meniduriku."

"Lantas apa rencanamu sekarang?" tanya Dokter Lingga, "jangan bilang kamu akan menggugurkan kandunganmu ini?"

"Tidak akan, Dok. Aku tidak mungkin berbuat dosa untuk yang ke beberapa ribu kalinya," jawab Ayana sambil turun dari ranjang, "ya sudah, aku pulang dulu," pamit Ayana.

Dua Minggu Berlalu

Hari ini tepat usia Ayana menginjak 29 tahun dan di tahun ini Ayana tidak ingin mengadakan acara ulang tahun yang mewah dan heboh seperti biasanya, kali ini dia tidak memiliki gairah untuk melakukan kegiatan apapun termasuk merayakan hari ulang tahunnya yang biasa diadakan di hotel mewah terkenal dengan mengundang artis papan atas lainnya.

Ayana terlihat sedang berbaring di atas ranjang dengan rambut yang tidak teratur, wajah yang pucat dan pakaian yang lusuh. Ayana memilih beberapa film yang ingin dia tonton, terlihat dari salah satu tangannya yang sedang memegang remote televisi dan menekan beberapa tombol. Ayana terlihat nyaman dengan kondisinya seperti itu, seakan bebas dengan make up tebal dan pakaian yang membuatnya gerah.

"Serius kamu enggak akan mengadakan acara ulah tahun, Ay?" tanya Hanna selaku Manager yang tiba-tiba datang dan duduk di samping Ayana.

"Enggak ah, Mbak. Aku tidak akan merayakan ulang tahun, bagiku usia 29 tahun ini adalah usia yang paling sial. Jadi, untuk apa aku merayakan hari sial."

"Sial kenapa?"

"Mbak tahu kalau ibu meminta aku bertemu dengan seorang pria yang belum pernah aku lihat sama sekali dan akan menjadikannya suamiku?"

"Iya, Mbak tahu. Terus apa yang akan kamu lakukan?"

"Menuruti permintaan ibu. Apa lagi?"

"Serius? Kamu akan menikah dengannya dan meninggalkan semua pencapaian yang telah kamu raih selama ini, Ay?" tanya Mbak Hanna kaget dan sepertinya dia masih belum bisa kehilangan anak asuh menguntungkan seperti Ayana.

"Aku akan menikah dan bukan berhenti menjadi seorang selebritis," jawab Ayana singkat.

"Oh begitu. Ya sudah menikah saja, lagian aku dengar pria itu kaya raya."

"Iya sih, tapi jika tidak ada cinta diantara kami mau bagaimana?"

"Halah, zaman sekarang cinta itu tidak penting, yang penting duit, Ay," sahut Mbak Hanna, "ya sudah kalau begitu aku pergi dulu, aku akan memberitahu Wartawan alasan kamu tidak merayakan ulang tahun karena sedang sibuk."

"Ok terserah, atur saja sesuai yang Mbak inginkan."

Tepat pukul tiga sore ponsel Ayana berdering menandakan ada panggilan masuk, Ayana yang sedang tertidur tampak terganggu dan terbangun mendengar suara ponselnya itu. Dia langsung mengangkat telepon dari ibunya tersebut dengan mata yang masih terpejam.

"Iya Bu, ada apa?" tanya Ayana.

"Ayana, ibu harap kamu tidak melupakan persyaratan yang ibu berikan kepadamu beberapa hari yang lalu, dan sepertinya kamu masih belum bisa menggandeng pria manapun. Jadi, tepat pukul delapan nanti kamu harus mendatangi tempat yang ibu sebutkan dan kamu harus bertemu dengan pria yang telah ibu siapkan untuk menjadi suamimu," jelas ibu di balik sambungan telepon.

Ayana langsung membuka matanya kaget dan bertanya, "Apa? secepat ini, Bu? Padahal baru hari ini Ayana berusia 29 tahun lho, Bu."

"Ibu tidak mau tahu, pokoknya kamu harus datang dan dandan dengan cantik tanpa kurang sedikit pun!" ucap tegas Laras dan langsung mematikan ponselnya.

"Ya ampun, bisa gila aku! Apa yang harus aku lakukan agar perjodohan ini batal?" tanya Ayana bergumam.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Noda Pernikahan Sang Selebritis   Bab 10. Rumah Baru

    Semua mata tertuju kepada Ayana, tidak sedikit pengunjung Mall secara diam-diam mengambil foto dan video Ayana yang tengah berbelanja dengan ibu mertuanya. Ada yang senang melihat Ayana seorang selebriti terkenal secara langsung, ada juga yang iri melihat Ayana yang hidupnya dirasa sempurna. Namun, kekaguman mereka tiba-tiba berubah ketika ada sebuah artikel yang mengatakan kalau hubungannya dengan suaminya hanya sebatas bisnis dan tidak ada cinta di antara mereka. Sontak hal tersebut pun membuat kaget Hanna dan Septha selaku orang yang selama ini kenal kepada Hanna. "Mbak, kenapa orang-orang usil seperti ini sangat cepat membuat opini yang buruk?" tanya Septha."Aku juga enggak tahu, mungkin mereka iri karena setelah menikah dengan keluarga Chandana karir Ayana akan semakin melejit," jawab Hanna yang masih membaca dengan teliti artikel tersebut, "apa yang harus aku lakukan dan bagaimana caraku memberitahu Ayana mengenai berita ini?""Sulit Mbak, lihat saja penjagaan yang dilakukan

  • Noda Pernikahan Sang Selebritis   Bab 9. Pewaris Tunggal

    Entah apa yang sudah Diptha lakukan semalam yang jelas dia tidak pulang kembali ke Hotel setelah dia mengetahui hal yang mengejutkan semalam. Ayana yang baru saja selesai mandi tampak sedang duduk di kursi dengan hidangan sarapan tepat di hadapannya, kedua matanya tertuju kepada sebuah pantai yang menghampar luas di luar jendela besar sana. Pikiranya di penuhi dengan ke khawatiran dan juga kegelisahan tentang Diptha yang akan menerimanya atau justru malah melepaskannya setelah Diptha tahu kalau Ayana tidak sesuai dengan apa yang suaminya itu bayangkan. Apa yang akan di katakan orang jika baru satu malam saja menikah Ayana bercerai? Dan bagaimana bayi yang ada dalam kandungannya? Lamunan Ayana buyar ketika dia mendengar seseorang masuk dan membuka pintu, Ayana menoleh dan melihat ternyata yang datang itu suaminya. "Kamu pulang, Mas?" tanya Ayana disertai dengan senyumanya yang hangat. Diptha tidak menjawab sama sekali, dia malah masuk ke dalam kamar dengan raut wajahnya yang dingin

  • Noda Pernikahan Sang Selebritis   Bab 8. Pernikahan Mewah

    Ayana menyetuji perjodohan yang direncanakan oleh ibunya, dia bersedia menikah dan menjadi istri dari seorang pengusaha muda yang bernama Diptha Candhana berusia 32 tahun. Setelah menyiapkan beberapa persiapan pernikahan mulai dari gaun pernikahan, undangan, cincin kawin, hari ini Ayana Birdie akan dipersunting oleh seorang pria yang sangat dia sukai yaitu Diptha Candhana. Pernikahan mereka berdua digadang-gadang akan menjadi sebuah pernikahan termewah tahun ini, hotel mewah bintang lima milik keluarga Candhana akan menjadi saksi terikatnya cinta kasih Ayana dan Diptha. Banyak orang yang mendukung pernikahan mereka, ada pula yang iri dan cemburu melihat dua insan cantik dan tampan dipersatukan menjadi satu. Banyak pria dan wanita yang ingin berada di posisi mereka saat ini. "Ya ampun, Anda sangat cantik Nona," puji merias wajah dan rambut ketika melihat Ayana sudah siap menemui pangerannya yang sudah menunggu di depan sana. "Terima kasih," jawab Ayana sambil tersenyum ramah. Dengan

  • Noda Pernikahan Sang Selebritis   Bab 7. Seorang Pengusaha Sukses

    Sesuai dengan permintaan sang ibu malam ini Ayana bertemu dengan seorang pria pilihan ibunya yang akan dijodohkan dengannya. Pria tersebut tampaknya tahu kalau wanita yang akan di kunjungi adalah seorang selebritis terkenal, sehingga dia memesan tempat makan malam di sebuah ruangan VIP yang tertutup dan dijaga ketat oleh para petugas keamanan, tidak sembarangan orang bisa masuk di tempat makan tersebut yang tempatnya di hotel bintang lima yang berada di tengah kota Bandung.Ayana terlihat berpakaian rapih, cantik dan anggun. Dia memakai midi dress berwarna hitam, sepatu high heels hitam dan tas merah tua yang elegan, tidak hanya itu dia juga memakai riasan wajah yang terlihat sexy terlihat dari warna lipstik yang dia gunakan berwarna merah darah."Nona Ayana Birdie?" tanya salah seorang pria berpakaian rapi berdasi seorang Manager Hotel."Iya, saya.""Mari ikut saya, Nona," ajaknya dengan sangat ramah.Tidak lama Ayana berhenti di depan sebuah pintu tinggi yang sudah ada dua penjaga d

  • Noda Pernikahan Sang Selebritis   Bab 6. Aku Ayana Birdie

    Ayana tidak mau difitnah begitu saja oleh artis baru terkenal tersebut, dia harus menunjukan siapa dia sebenarnya kepada artis baru itu. Kebetulan dan sepertinya dewi fortuna baru saja berpihak kepadanya, Ayana harus beradegan dengan Briana secara langsung, di adegan tersebut menceritakan Ayana harus menunjukan rasa marahnya kepada Briana dan katanya amarah itu harus terlihat natural dan memuncak."Camera! Rol! Action!" teriak Pak Sutradara menandakan Ayana harus memulai keahliannya untuk berakting.Ayana menatap kedua mata Briana dengan sangat tajam, dengan luka yang ada di wajah dan sekujur tubuhnya dia mulai menampar wajah Briana. Bepura-pura melayangkan tamparan keras tidak dilakukan oleh Ayana, dia melakukan tampan keras itu secara nyata dan membuat Briana benar-benar merasakan sakit dan perih di pipinya."Awh sakit," rintih Briana membuat pengambilan gambar kali ini gagal."Briana, seharusnya kamu jangan merintih kesakitan seperti itu. Tidak ada dialog 'awh sakit' di naskah!" ko

  • Noda Pernikahan Sang Selebritis   Bab 5. Artis Baru Menyebalkan

    Satu minggu sudah Ayana berada di Rumah Sakit dan hari ini Ayana sudah bisa pulang dengan kondisi tubuh yang terasa sehat. Atas bantuan dari Dokter Lingga, Ayana berhasil mengatasi berita mengenai kesehatannya yang simpang siur yang ada di luar sana dan atas bantuan dari Dokter Lingga juga Ayana hanya mengonsumsi obat-obat khusus Ibu hamil selama berada di Rumah Sakit. Setelah hampir satu minggu ini dan selama berada di rumah sakit, Ayana sudah memutuskan dan bertekad dengan sangat yakin kalau dia akan mempertahankan bayi yang ada dalam kandungannya. Ayana tidak mau menambah dosa dengan menggugurkan janin tersebut. Ayana sangat yakin pasti dia memiliki jalan keluar untuk mengatasi masalah yang akan terjadi kepada dirinya di kemudian hari. “Hari ini kamu istirahat saja. Jika kesehatanmu sudah mulai pulih, kamu bisa melanjutkan syuting yang sempat tertunda,” kata Hanna. “Iya Mbak, mungkin besok aku sudah siap untuk kembali syuting.”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status