Share

Reaksi Aris

"Apa kalau aku jujur Kakak akan membelaku?" tanya Laila terbata. Suaranya serak. Ia memiliki pengharapan besar pada Aris.

"Ya, katakan." Aris berusaha meyakinkan.

Kini tatapan itu beradu. Lama, selama Laila berpikir, harus jujur atau kah tidak pada Aris. Keduanya berada dalam hening, hanya detak jam dinding yang mengiringi detak jantung Laila yang terasa semakin keras berdebar.

Gadis itu akhirnya menggeleng. "Tidak! Tapi ... aku tak bisa mengatakan pria jahanam itu."

Tatapan elang Aris belum berpindah target. Masuh lurus ke kedalaman dua mata Laila. Dengan begitu dia bisa melihat ketakutan besar di sana, entah takut jujur karena ancaman pelaku atau takut jujur dan menyebabkan kemarahannya sendiri.

'Sial! Tentu saja dua-duanya tak ada yang menguntungkan bagi Laila!' batin Aris, meremas sprai di mana dia duduk kuat-kuat. Seolah ada emosi yang ingin ia gambarkan di sana.

Laila menatap wajah tampan yang rahangnya mengeras di depan mata takut-tak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status