Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 267. Semuanya Akan Terbongkar!

Share

Bab 267. Semuanya Akan Terbongkar!

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-07-04 15:43:03

Gerald mendatangi kantor polisi. Laki-laki itu bertemu dan berbicara empat mata dengan pemuda yang tertangkap meneror Giselle kapan hari.

Pemuda bernama Juan itu tampak biasa saja saat melihat Gerald di hadapannya saat ini. Padahal wajah Gerald sudah jelas ingin menerkam dan menghabisinya hidup-hidup.

"Untuk apa lagi Tuan meminta bertemu dengan saya di dalam ruangan privat seperti ini, heh?" Juan tersenyum miring dan ia menyandarkan punggungnya. "Apa yang ingin Tuan tanyakan? Berharap saya mengaku?"

Gerald memasang wajah dingin menatap pemuda yang tak kenal takut di depannya ini.

Ia mengakui ketenangan yang dimiliki oleh Juan. Gerald tahu itu, tak hanya sampai di sini. Gerald juga menyelidiki tentang ibu pemuda dua puluh empat tahun ini yang tengah sakit kanker darah dan tengah dirawat di rumah sakit. Bahkan, Gerald memberikan biaya untuk pengobatan wanita tua itu, sebagai wujud rasa kemanusiaannya, karana anak wanita tua itu, rela dipenjara demi mendapatkan uang dengan menjadi or
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Ratna
lanjut thor.....up yg banyak....
goodnovel comment avatar
Bintang Yana
ditunggu bab selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 346. S2. Pergi Bersamamu

    "Kai, kau yakin akan kembali ke Krasterberg malam ini?" Chen mendatangi apartemen Kai setelah Kai menelfonnya. Laki-laki itu tampak mengomelinya dan melihat Kai merapikan barang-barangnya yang akan ia bawa ke Krasterberg. "Kai! Oh ayolah kawan! Bagaimana dengan pekerjaanmu di sini?!" seru Chen menahan kangen Kai. Kai menatapnya tajam. "Kau mau membantuku atau tidak?! Aku ke Krasterberg aku juga punya tujuan, Chen! Ada hal yang jauh lebih penting dari pekerjaanku yang harus aku utamakan!" Kai menjawabnya dengan kesal. Chen terdiam, laki-laki itu mendengkus pelan dan ia tidak mau kaget lagi dengan Kai yang sudah berkeras kepala. "Ya ... maaf, aku pikir karena hal apa kau pulang ke Krasterberg lagi. Sayang karirmu," lirih Chen menatapnya. "Apalagi, pagi tadi ... ramai sekali berita tentang Elodie dan video yang tersebar itu. Aku sangat syok! Gadis sependiam itu..." "Pergilah, Chen!" seru Kai tiba-tiba. Chen sontak menoleh menatapnya. "Ke-kenapa kau main usir-usir saja, hah?! Tadi

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 345. S2. Kai Membawa Elodie Pergi

    Hari sudah malam. Elodie sendirian di dalam apartemen milik Kai. Sore tadi, Amara pulang dijemput oleh sopir, hingga kini Elodie sendirian dan menunggu Kai pulang kerja. Gadis itu duduk diam di dalam kamar Kai. Wajahnya terlihat sendu. "Kenapa Mama dan Papa tidak ke sini? Mereka bilang akan ke sini lagi. Apa Mama dan Papa pergi ke Krasterberg?" gumamnya lirih menoleh ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. Elodie menatap gelapnya malam dari balik dinding kaca di kamar itu. Ia mengembuskan napasnya panjang dan merasakan kesepian di sana. Namun, sekuat mungkin Elodie berusaha memastikan kalau ia sangat aman berada di sini dibandingkan di tempat lain. Ia hanya ingin ditemani. Elodie berjalan ke arah nakas kamar. "Mungkin aku harus menelfon Mama," gumam gadis itu. Elodie membuka laci dan ia meraih ponselnya di sana. Gadis itu menyalakan kembali ponselnya yang mati. Saat ponsel itu menyala dan koneksi internet terhubung. Ekspresi wajah Elodie berubah memucat dan te

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 344. S2. Elodie Masih Tidak Tahu

    "Sayang, jangan memegang ponsel dulu untuk beberapa hari ini supaya kau tenang. Kau mengerti?"Kai mengusap pucuk kepala Elodie dengan lembut. Gadis yang hampir kembali ke alam mimpi itu pun terbangun lagi. Elodie membalikkan badannya beralih menatap Kai yang duduk di sampingnya. "Kenapa, Kak?" tanyanya. "Aku memang tidak akan ke sekolah lagi," jawab gadis itu. Kai mengangguk. "Ya, di sini saja dan jangan ke mana-mana. Aku akan menemanimu seharian ini." "Heem." Elodie mengangguk patuh. Kai mengusap pucuk kepala Elodie dan laki-laki itu beranjak dari kamarnya. Ponsel milik Kai terus bergetar. Pesan-pesan masuk dari nomor Elodie yang terhubung ke ponselnya sangat ramai. Kai berdiri di depan kamarnya, ia melihat semua pesan masuk di grup sekolah dan semua teman Elodie melontarkan kata-kata yang tidak pantas, hingga setidaknya ada yang merasa kasihan pada Elodie. Helaan napas panjang terdengar dari bibir Kai. Laki-laki itu menyugar rambut hitamnya dan mendongakkan kepalanya. "Om

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 343. S2. Memelukmu Semalaman

    Gerald dan Kai telah sampai di apartemen milik Kai. Saat mereka tiba di sana, Gerald mendapati istrinya duduk di tepi ranjang menemani Elodie yang telah tertidur pulas. Gerald berjalan masuk ke dalam kamar itu. Ia menatap hangat wajah Elodie dan istrinya menatapnya dengan mata sembab. "Elodie tidak pulang, Sayang," ujar Giselle pada sang suami. Gerald mengulurkan tangannya mengusap kepala Elodie. Ia mengelusnya dengan lembut dan mengecup kening anak semata wayangnya itu. Lalu, ia menoleh pada Kai. "Kai, semalam saat, boleh Elodie menginap di sini?" Kai mengangguk. "Jangan khawatir, Om. Aku akan menjaganya." Gerald dan Giselle mengangguk percaya. Mereka berdua segera beranjak dari duduknya dan bergegas untuk berpamitan pulang. Setelah itu, Kai kembali mengunci pintu apartemennya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam kamarnya. Ia menyelimuti Elodie dengan hangat. Kai mengelus pipi gadis itu. "Mimpi indah, Sayangku..." Kai berbisik lembut, ia meninggalkan kecupan lembut di pipi

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 342. S2. Kemarahan Gerald yang Begitu Hebat

    Gerald mendatangi kediaman Robin malam ini. Diikuti oleh Kal dan Kai yang mengejar mobil Gerald di depan sana melaju dengan kecepatan tinggi. Sampai akhirnya mobil hitam milik Gerald berhenti di depan rumah Robin. Gerald turun dari dalam mobil dan ia berjalan menaiki anak tangga teras. Gerald mengetuk pintu rumah itu berulang kali. "Robin...! Buka pintunya!" pekik Gerald, ia sudah diselimuti emosi yang tidak terbendung. Pintu rumah itu terbuka, dari dalam rumah tampak Alissa dan Robin berdiri membuka pintu. "Gerald, tumben sekali kau ke sini malam-malam?" tanya Robin, tersenyum ramah seperti biasa. "Giselle mana?" Alissa tersenyum manis seperti biasa. Gerald tidak menjawabnya. Wajahnya yang kaku dan dingin membuat Alissa menatap suaminya bingung. Dari belakang Gerald, tiba-tiba muncul Kai dan Kai dengan wajah tegang mereka. "Di mana Rafael?!" tanya Gerald dengan nada membentak. "Ra-Rafael..." "Kenapa kau mencari Rafael, Rald?" Robin bingung. "Panggil anak bajinganmu itu, R

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 341. S2. Terungkaplah Segalanya

    "Elodie..." Gerald dan Giselle menoleh ke arah pintu kamar Kai. Gadis itu menatap Kai dengan tatapan yang sulit diartikan. Giselle beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Elodie. Elodie tidak bergerak sedikitpun, rasanya enggan menatap wajah orang tuanya yang sedih seperti ini. "Kenapa tidak pernah bercerita pada Mama dan Papa? Kenapa selama ini kau hanya diam saja, Elodie!" Giselle meremas pundak Elodie dan menangis. Gerald hanya menatap putrinya yang tertunduk menangis. Gadis itu meremas jemari tangannya. "Siapa? Dan temanmu yang mana yang berani melakukan hal itu padamu, Elodie?" Gerald mendekati anaknya. Elodie merasa seperti disudutkan, kedua matanya berkaca-kaca dan gadis itu menangis menggeleng-gelengkan kepalanya.Giselle memeluknya erat, mengelus kepala Elodie. "Jangan takut, Sayang, katakan pada Mama dan Papa. Supaya kami tahu!" seru Giselle menangkup kedua pipinya. Elodie bungkam dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Mama dan Papa pasti marah," lirih gadis itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status