Share

16. Hari Pertama Bekerja

Tangan Sean bergerak menyentuh dahi Jihan namun Jihan segera menepisnya. Perempuan itu menolehkan kepalanya ke samping, membuat Sean gagal mendaratkan tangannya dengan sempurna di dahi Jihan.

Tiba-tiba Sean berteriak saat punggung kakinya diinjak oleh Jihan, bukan karena sakit tapi karena kaget.

Sean masih bertahan dengan wajah polosnya saat Jihan melewatinya begitu saja. Jihan pergi dengan wajah memerah.

"Kau tak jadi membuatkanku kopi?!" teriak Sean lagi karena Jihan sama sekali tidak berhenti.

"Kau buat saja kopimu sendiri!" balas Jihan lantang. Jihan terus berjalan dan menghilang dibalik pintu kamarnya.

Sean melepas tawanya saat mendengar suara pintu kamar tertutup. Jihan lucu sekali saat sedang malu. Ntah sejak kapan, melihat wajah Jihan memerah menjadi pemandangan favorit bagi Sean.

Sean bergerak membereskan kekacauan yang Jihan buat. Mengembalikan gelas yang tidak jadi dipakai dan menuang gula pada toplesnya, agar besok Jihan tidak kesulitan lagi.

Sean bukannya tidak tahu menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status