Share

Rahasia Keluarga Bailey

Penulis: QuinzeeQ
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-30 17:10:22

“Sial. Kita gagal,” bisik Flora pada Suaminya.

Keesokan harinya.

“Glen, apa sebaiknya kita tidak kembali ke Mansionmu saja?” ucap Ashley sembari menyisir rambutnya didepan cermin.

“Baiklah kalau itu maumu. Bersiap dan kita akan kembali sekarang,” ujar Glen.

Ashley mengangguk. Ia lalu mengganti bajunya dan bersiap untuk pulang ke Mansion Glen.

Keduanya kemudian berpamitan pada Ayah dan Saudara mereka.

“Semoga cepat mendapat momongan ya Ashley,” ucap Tuan Besar.

Ashley tersenyum. “Doakan saja Ayah,” ucap Ashley.

Sementara itu Flora dan Rensca hanya menatap tajam kearah Ashley.

“Kami pergi dulu. Sampai jumpa,” ujar Ashley kemudian melenggang pergi bersama Glen dan masuk kedalam mobil mereka.

“Aku merasa ada yang aneh dengan kedua Istri Kakakmu itu,” ucap Ashley pada Glen.

“Kau menyadarinya? Aku kira kau terjebak dengan wajah palsu mereka,” ujar Glen.

Ashley tak membalas perkataan Glen. Ia tenggelam dalam pikirannya itu. “Benar kata Ibu. Keluarga seperti ini sangatlah rumit. Tidak ada cinta dan kasih sayang diantara mereka. Hanya ada persaingan dan kebencian,” batin Ashley.

Gadis itu tanpa sadar terlelap. “Tuan, kelihatannya Tuan muda pertama dan Tuan muda kedua sudah bergerak untuk memperebutkan pulau Xiera,” ujar Henry.

“Biarlah. Semakin mereka bekerjasama untuk menghancurkanku semakin mereka akan terjebak dalam rencana mereka sendiri,” ucap Glen sembari mengelus lembut surai Ashley.

“Masalah tadi malam, aku ingin mereka terkena imbasnya!” ucap Glen dengan nada penuh penekanan.

Henry mengangguk tanda mengerti. Itu berarti dia mempunyai misi untuk balas dendam atas apa yang sudah diperbuat pada Istri majikannya itu. Pria itu kemudian menyuruh orang mereka yang menjadi mata-mata dimansion itu untuk melepas tikus beracun itu di kamar tidur Flora dan kamar tidur Rensca.

~

“Nona, ujian akhir semakin dekat. Saya sudah meminta pada Tuan agar jam belajar ditambah,” ucap Mr. Alfredo pada Ashley.

“Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” kesal Ashley.

“Maaf Nona ini demi kebaikan anda,” ujar Mr.Alfredo.

“Tidak! 6 jam saja sudah terlalu lama! kau mau menambahnya lagi? Aku tidak setuju!” kesal Ashley.

“Aku akan pergi mencari suamiku!”

Ashley kemudian pergi meninggalkan Gurunya itu dipaviliun belakang untuk mencari Suaminya.

Brakk~

Glen dan Henry terkejut saat pintu dibuka dengan kasar oleh Ashley. Melihat wajah Ashley yang suram, Henry langsung keluar dan meninggalkan kedua pasangan itu.

“Glen kenapa kau tidak konfirmasi padaku soal jam belajarku?” tanya Ashley to the point.

“Kenapa? Gurumu yang mengusulkan. Aku kira dia sudah berbicara denganmu,” ucap Glen.

Ashley mempoutkan bibirnya kesal. “Pokoknya aku tidak mau kalau jam belajarku ditambah!” kesal Ashley sembari menghentakkan kakinya kelantai.

Glen kemudian menarik tubuh Ashley untuk duduk dipangkuannya. “Kau mulai nakal ya,” bisik Glen sembari mengecup tubuh Ashley yang menurutnya sangat candu.

Tanpa sengaja, Ashley melihat setumpuk berkas yang berceceran diatas meja kerja Glen. Ia mencoba memperhatikan dengan seksama tulisan di berkas itu. “Bailey”. Ya, nama keluarganya tertulis dengan jelas disana.

“Apa itu?” tanya Ashley sembari menunjuk berkas dengan dagunya.

Glen menoleh. “Ini?” Pria itu kemudian mengambil salah satu kertas dan memberinya pada Ashley.

“Harta keluarga Bailey,” bisik Glen.

“Kalau Ayahmu tidak serakah maka hidupmu tidak akan seperti ini Ashley,” ucap Glen.

Tubuh Ashley bergetar. Tak disangka, keluarga nya memiliki banyak harta yang jika dijumlahkan sanggup untuk menghidupi hingga 7 turunan keluarga mereka.

“Lalu kenapa bisa habis dalam waktu sesingkat ini?” batin Ashley.

“Kau tahu, kau memang anak tunggal dari Ayah dan Ibumu. Tapi sebenarnya Ayahmu memiliki 1 anak lagi dari selingkuhannya,” jelas Glen.

Mendengar itu, Ashley semakin terkejut. Matanya membulat karena tak percaya. “Apa maksudmu?” tanya Ashley cepat.

“Kau jangan naif hingga berfikir bahwa Ayahmu adalah seorang Suami yang baik. Dia memang baik padamu, tapi pada Ibumu?”

Glen kemudian mengambil secarik foto berisikan laki-laki tampan didalamnya. “Siapa ini?” tanya Ashley.

“Zike Bailey,” ucap Glen cepat.

“D-dia adalah Saudaraku?” tanya Ashley dengan terbata-bata.

Ia menutup mulutnya tak percaya. Air matanya mulai mengalir dari pelupuk matanya. “K-kenapa ayah setega ini,” gumam Ashley.

Wanita itu langsung mengobrak-abrik berkas diatas meja kerja Glen dan mencari lebih dalam lagi tentang keluarganya. “Pantas saja dulu ia jarang sekali pulang untuk menemuiku,” batin Ashley.

Ia terus membaca satu demi satu berkas berisikan keluarganya hingga ia mendapat beberapa bukti pembelian Mansion mewah atas nama seorang Wanita. Kylie Fernandez. Ia juga mendapat kartu pengenal dari wanita bernama Kylie itu. Wanita itu adalah Istri simpanan Ayahnya yang memiliki darah inggris dan spanyol.

“Ayah berkata ia berbisnis diluar negeri. Ternyata ini bisnis yang selama ini disembunyikan!” geram Ashley.

Tangis gadis itu pecah. Ia kehilangan kendali. Ia menangis sejadi jadinya saat mengetahui kebenaran tentang Mendiang Ayahnya. Ia terduduk lemas dilantai dan mengacak kepalanya frustasi. Glen tak berkutik. Ia membiarkan Istrinya itu melampiaskan semua kemarahan dan kekesalannya.

“Kau harus selalu ingat bahwa tidak ada yang bisa dipercaya didunia ini kecuali diri sendiri,” ucap Glen.

Ashley menoleh. Ia menatap Glen dengan matanya yang sembab. “Termasuk kamu?” tanya Ashley.

Glen mengeluarkan smirk tajamnya. Ia kemudian membantu Ashley berdiri dan membawanya duduk di sofa.

“Kau hanya perlu patuh denganku dan mendengarkan semua perkataanku. Maka hidupmu akan aman,” jelas Glen sembari menatap dalam wajah Ashley dengan penuh keyakinan.

Ashley mengangguk. “Bantu aku mencari mereka,” ucapnya tiba-tiba.

Glen terdiam.

“Bantu aku mencari selingkuhan Ayahku.”

“Sekaligus Saudara tiriku,” lanjut Ashley.

“Aku ingin merebut kembali semua hakku dan hak Ibuku!” geram Ashley.

Glen mengangguk. Ia kemudian memanggil Henry untuk masuk. “Cari tahu dimana keberadaan Kylie dan Putranya. Saya tunggu hasilnya besok,” ujar Glen.

Henry mengangguk kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.

Suasana hening. Ashley memilih untuk tenggelam didalam pikirannya sembari sesekali membaca dokumen yang membuatnya membenci Ayahnya. Sementara Glen, ia sedang menyelesaikan pekerjaannya.

Hari mulai larut, Glen mengajak Ashley untuk kembali kekamar.

“Apa kau benar-benar akan melindungiku, Glen?” tanya Ashley.

“Ya. Maka dari itu kau harus patuh padaku,” ujar Glen.

Ashley kemudian mengecup bibir tebal Suaminya itu dan mengalungkan tangannya dileher suaminya. Dengan cepat, Glen mengangkat tubuh Ashley dan menggendongnya keranjang.

“Aku menginginkanmu,” bisik Glen.

Jantung Ashley berdebar cepat. Ini sudah lewat sebulan sejak pernikahannya dan mereka belum pernah melakukan itu layaknya suami istri. Setiap Glen mengajak, Ashley selalu menolak karena masih takut dengan hal itu.

Ashley tak bergeming. Ia langsung mencium Glen dengan ganas. Glen yang melihat itu tersenyum kecil dan langsung mengambil kendali tubuh Ashley.

“Kuharap kau tidak menyesalinya Gadis kecil.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Deep talk

    “Jangan menyiksa dirimu. Kau juga manusia yang butuh seorang pendamping.” “Tidak Tuan. Saya sudah memikirkannya dengan baik. Inilah akhir tujuan saya,” ucap Alfredo. George pun menghela nafasnya dan kembali mengingat saat Alfredo mengajarnya dulu. “Saat kau datang untuk mengajariku, kau masih sangat muda. Siapa sangka kita akan bertemu lagi karena gadis itu,” ucap George. George pun tersenyum kecil sembari menepuk pundak Alfredo kemudian pergi dan masuk kedalam mobilnya. Alfredo pun membungkukkan tubuhnya guna memberi hormat pada George. Pria itu kemudian masuk dan berjaga didepan kamar Ashley. Sekitar pukul 2 tengah malam, Glen akhirnya kembali. “Alfredo? Kau belum tidur?” tanya Glen saat melihat Alfredo masih berjaga didepan kamar Ashley. “Belum Tuan. Saya menunggu anda pulang karena takut terjadi sesuatu pada Nona,” ucap Alfredo. Glen kemudian membuka pintu kamarnya dan melihat Ashley yang sudah tertidur pulas diatas ranjangnya dengan tubuh yang tertutup selimit. “Kerja bagu

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Antara George dan Ashley

    Pria itu mencium bibir Ashley untuk kedua kalinya dan membuat Gadis itu membulatkan matanya. Ashley pun mematung. Ia benar benar tak bisa mengontrol dirinya untuk melawan George. Sedangkan George, Pria itu malah menekan tengkuk Ashley dan menggigit bibir bawah Ashley hingga gadis itu terpaksa membuka mulutnya. “Eungh!” lenguh Ashley sembari mencoba mendorong tubuh Pria itu. “Kendalikan dirimu George! Aku sudah memiliki Suami!” ujar Ashley sembari menjauh dari tubuh Pria itu. George pun menghela nafas kasarnya. “Kau baru pulang kerja?” tanya George sembari beranjak dari kursi kerjanya dan berjalan menuju sofa. “Iya. Kenapa kau ingin bertemu denganku?” tanya Ashley sembari ikut menjatuhkan pantatnya di sofa empuk itu. “Aku sedang mengerjakan proyek Ayahku. Dan aku ingin meminta bantuanmu,” ucap George. “Bantuan apa?” “Kudengar kau kemarin mengunjungi temanmu di Paris,” ucap George. “Lalu?” “Dia pewaris Zetian Group kan?” “Kau tahu darimana George?” “Tidak perlu tahu. Aku i

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Sisi lain George

    “Apa kalian bisu? Kenapa kalian diam saja?” seru Tuan Besar kepada ketiga anak laki/lakinya. “Kami tidak memiliki tenaga untuk basa basi seperti mereka, Ayah,” celetuk Zico. “Kau terlalu jujur Kak,” sahut Ashley dengan senyum paksanya. Zico pun hanya menyunggingkan smirk tajamnya kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih berkumpul disana. “Kami harus pergi Ayah,” ucap Glen kemudian beranjak dari duduknya sembari membenahi jasnya. “Iya Ayah. Kami harus kembali bekerja,” ucap Ashley. Mereka kemudian berpamitan dan langsung pergi meninggalkan Mansion itu. “Hari ini aku akan pulang larut. Tidurlah duluan dan jangan menungguku,” ucap Glen. “Hm,” balas Ashley yang tengah sibuk bekerja menggunakan Ipad yang berada dipangkuannya. Tak berselang lama, mereka tiba di Cath Company. Ashley pun berpamitan pada Suaminya kemudian turun bersama Alfredo dan langsung menuju ruangannya. “Apa kau sudah mengirim uang dan surat tanahnya?” tanya Ashley pada Alfredo. “Sudah Nona. Tuan Zike

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Berkumpul kembali

    Malam itu, adalah malam yang cukup mencengkam. Dengan petir yang menyambar dari segalar arah, angin yang bertiup kencang hingga membuat beberapa pohon tumbang, serta air hujan yang turun dengan sangat deras hingga membuat atap rumah setiap masyarakat seperti akan roboh dalam sekejap. “Kau sudah berhasil,” bisik Glen sembari memeluk Istrinya dari belakang. Ashley yang sedang melamun dibalkon sembari menikmati hujan pun sedikit terkejut dengan kedatangan Glen yang begitu tiba-tiba. “Kau sudah pulang?” ucap Ashley. Glen tak menggubris. Pria itu hanya mengendus wangi tubuh Ashley yang menjadi candu baginya. Pria itu juga mengecupi bahu Ashley yang tak tertutup kain. “Aku merindukanmu,” bisik Glen. Sudah lama sejak kejadian Ashley tertembak, mereka bahkan belum pernah melakukan hubungan intim lagi layaknya suami istri. Glen terlalu takut ia akan melukai Ashley. Bahkan untuk tidur tenang saja ia tidak bisa karena harus terlalu takut ada yang melukai istrinya saat ia tidur. “Aku jadi

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Perang Dingin

    Sekitar pukul 10 malam, Alex tiba di Mansion nya. Ia kemudian langsung masuk kedalam dan mencari istrinya. Ia kemudian mendapati Sang Istri tengah berbincang dengan seorang Wanita yang ia yakini itu adalah Ashley. “Kau sudah pulang?” ujar Yi Ze saat melihat Alex tengah berjalan kearahnya. “Sudah. Pekerjaanku sudah selesai,” ucap Alex. Yi Ze kemudian mengambil tas kerja Alex dan jas yang digunakan oleh Pria itu. “Oh ya, aku lupa bilang, ini teman sekolahku dulu. Ashley, kau pasti tahu dia kan?” ucap Yi Ze. Ashley kemudian berdiri dan tersenyum licik kearah Alex yang juga tengah menatapnya dengan tatapan tajam. “Ashley,” ucap Ashley sembari menyodorkan tangannya. “Alex,” ucap Alex membalas jabatan tangan Ashley. “Kalian berbincanglah dulu. Aku akan menyiapkan air untuk kau mandi,” ucap Yi Ze dengan senyuman manisnya. Melihat ekspresi Yi Ze, Alex pun menghela nafasnya lega. Berarti, Ashley belum memberitahu apapun pada Istrinya. “Kau takut?” celetuk Ashley sembari melipat kedua

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Menjenguk Baby Zishu

    “Tuan, Nona meminta izin untuk terbang ke Paris,” ucap Alfredo.Glen pun langsung mengernyitkan dahinya. “Mau apa dia kesana?”“Dia ingin menjenguk sahabat nya, Nyonya Huang yang baru saja melahirkan anak kedua nya,” ucap Alfredo.“Oh baiklah. Kapan dia akan pergi? Katakan padanya aku masih ada pekerjaan yang harus kuselesaikan. Aku akan menyusul jika semua sudah beres,” ucap Glen.“Sore ini Tuan. Baik Tuan, akan saya sampaikan,” ucap Alfredo.Pria itu kemudian pergi meninggalkan ruangan kerja Glen dan menghampiri Ashley di kamarnya.“Tuan mengizinkan, Nona,” ucap Alfredo.“Baguslah. Aku sudah siap. Kita pergi sekarang,” ucap Ashley.Gadis itu kemudian menghampiri Suaminya yang tengah sibuk diruang kerjanya ditemani oleh Henry.“Aku pergi dulu. Aku akan mengabarimu jika sudah sampai,” ucap Ashley.Glen pun mengecup pucuk kepala serta bibir Sang Istri. “Kabari aku,” ucap Glen.Ashley mengangguk mengerti kemudian pergi menuju bandara bersama Alfredo.“Sebarkan kabar ini di media. Alex p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status