Share

Bab 2

Penulis: Fathinah
Pada saat ini, pria itu sepertinya merasakan ada yang tidak beres denganku. Dia pun berkata, "Terlalu banyak orang di sini, nggak nyaman bagi kita untuk melakukan perawatan. Nona Renata, kamu bisa menunggu di luar."

"Baiklah. Nggak apa-apa, aku akan menunggu di luar. Aku bisa menunggu selama yang dibutuhkan." Tanpa diduga, begitu Renata mendengar ini, dia dengan cepat menganggukkan kepalanya. Dia juga mendorongku ke arah pria itu dengan senyuman di wajahnya.

"Kamu …." Aku tersandung, tidak sengaja jatuh ke pelukan Sony.

"Hati-hati." Sony menopangku tepat pada waktunya. Dia mengangkat pinggangku, lalu berjalan ke sebuah ruangan kecil di sebelahnya.

Seketika itu juga, semua indraku dipenuhi oleh aroma bunga menyegarkan yang menyelimuti tubuh Sony. Aku tidak bisa menahan diri untuk menikmati aromanya.

Dengan bunyi keras, pintu ruangan pun ditutup.

Sony berjalan ke sofa. Setelah menempatkanku di sofa dengan lembut, dia berjongkok di depanku tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu dengan hati-hati memeriksa pergelangan kakiku.

"Aku … aku baik-baik saja." Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saat tangannya menyentuh pergelangan kakiku, jantungku berdetak kencang, wajahku pun memerah.

"Seorang wanita perlu diperlakukan dengan baik." Sony mendongak menatapku seolah-olah sedang mengisyaratkan sesuatu.

"Suamiku selalu memperlakukanku dengan baik." Aku mengangguk pelan.

"Nggak, nggak, aku rasa kamu nggak pernah diperlakukan dengan baik." Sony menggelengkan kepalanya, lalu menambahkan, "Wanita yang diperlakukan dengan baik nggak sepertimu."

Aku sedikit tertegun. Dalam sekejap, sifat kompetitifku terpacu oleh kata-katanya.

"Suamiku memperlakukanku dengan sangat baik, ini nggak bisa disangkal." Aku duduk di sofa, menatapnya dengan wajah muram, lalu menambahkan, "Dia biasanya selalu membelikan apa pun yang aku inginkan."

"Nona, tenanglah dulu. Apa yang aku maksud … bukanlah apa yang kamu pikirkan." Sony menjelaskan dengan perlahan-lahan.

Namun, pada detik berikutnya, dia duduk di pangkuanku secara langsung, meraih pergelangan tanganku dengan kedua tangannya, lalu menahanku di sisi sofa.

"Karena kamu datang ke sini untuk disembuhkan, itu berarti ada beberapa hal dalam hubungan kalian sebagai pasangan yang nggak berjalan dengan baik." Pada saat yang sama, Sony berbisik di dekat telingaku. Embusan udara panas langsung menerjang telingaku. "Kamu nggak perlu khawatir aku akan menertawakanmu. Ada banyak wanita yang sudah menikah di sini yang sama sepertimu. Mereka nggak merasa tertarik pada suami mereka."

Aku tidak menyangka Sony akan mengatakannya secara langsung. Kata-katanya itu seolah menghapuskan keraguan terakhirku.

"Jadi … apa yang akan kamu lakukan untuk menyembuhkanku?" Aku ragu sejenak, menggertakkan gigi, tetapi masih menyuarakan pertanyaanku.

"Apa pun yang membuatmu bahagia, aku akan melakukannya." Sony mengeluarkan tawa kecil sebelum perlahan-lahan mengangkat pandangannya untuk menatapku dengan emosi yang tidak bisa aku baca. "Aku bisa melihat kalau kamu sangat bahagia tadi."

Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, tangan Sony melepaskan pergelangan tanganku, mulai meluncur ke bawah pinggangku sampai ke perut bagian bawahku, lalu dia menyelipkan tangannya ke bawah rokku.

"Ah …." Aku tidak bisa menahan eranganku saat menghadapi benda asing yang tiba-tiba menyentuhku.

"Tenang saja. Percayalah padaku, aku akan memberimu kenikmatan." Sony menundukkan kepalanya, menghujaniku dengan ciuman-ciuman liar tanpa henti.

Jari-jarinya begitu lincah. Dengan sedikit permainan dari tangannya, kewarasanku mulai menghilang sedikit demi sedikit.

'Sayang, maafkan aku,' pikirku.

'Aku harus melakukan ini demi masa depan kita,' pikirku lagi.

"Apa kamu merasa nyaman?" Sony bergerak dengan sangat cepat. Begitu cepat hingga aku tidak bisa menahannya.

Aku hanya bisa memegang bahunya dengan kedua tanganku, lalu berteriak sekeras yang aku bisa.

Aku tidak tahu berapa lama waktu berlalu, sebelum akhirnya gerakannya perlahan-lahan melambat. Sepasang matanya yang dalam dan menawan menatap tajam ke arahku. "Kamu sungguh menawan," ujar Sony.

"Kamu … benar-benar nakal!" Aku terkesiap pelan sambil menatapnya.

"Kalau begitu, sepertinya kamu menyukai orang yang nakal." Sony mengangkat sudut mulutnya sedikit, menarik tangannya keluar, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam mulutnya di depanku.

"Kamu …." Aku ingin menghentikannya, tetapi pada detik berikutnya, dia langsung menarikku dari sofa, memaksaku untuk melihat wajahku yang merona di cermin.

Melalui cermin, aku bisa melihat cahaya yang telah lama hilang dari wajahku. Mataku bahkan menunjukkan sedikit cahaya cemerlang.

Dalam dua tahun ini, suamiku tidak pernah memuaskanku di tempat tidur. Bahkan dengan mainan sekali pun, itu tidak membantu.

Namun, hari ini, pria di depanku ini berhasil membangkitkan hasratku yang sudah terpendam jauh di dalam lubuk hatiku.

"Apakah kamu menyukai dirimu yang seperti ini?" Suaranya yang rendah sekali lagi terngiang di telingaku dengan getaran menggoda.

Namun, sebelum aku bisa mengatakan apa-apa, dia perlahan-lahan menyelipkan tangannya di antara puncak payudaraku, lalu merabanya dengan penuh nafsu.

"Ada kalanya pasangan membutuhkan sedikit kegembiraan dan kesegaran." Napasnya menerjang sisi leherku dengan kehangatan yang bergulir, menyebabkan bulu kudukku meremang.

Pada saat itu, suasana terasa ambigu. Bagiku, setiap tarikan napas Sony penuh dengan godaan.

"Apakah ini cara yang kamu lakukan untuk menyembuhkan Renata?" Aku memiringkan kepalaku sedikit untuk melihat sisi wajahnya.

"Nggak, kamu berbeda." Sony menggelengkan kepala, mengangkat pandangannya untuk menatapku. Cahaya berkilauan di matanya diwarnai dengan sedikit godaan. "Kamu adalah bahaya yang menawan."

"Pandai sekali bicaramu." Aku tersenyum ketika mendengar pujiannya. Aku berbalik, melompat ke dalam pelukannya, lalu mengaitkan kakiku di pinggangnya.

"Aku berkata jujur. Aku sudah memperhatikanmu sejak kamu masuk." Sony memegang pinggulku, mendudukkanku di atas meja di sampingnya.

"Bukankah kamu menolongku karena Renata?" Aku mengangkat alis, tidak ragu-ragu untuk membongkar kebohongannya.

"Aku nggak menerima bisnis dari setiap wanita …." Sony mendengus, matanya terpaku pada puncak payudaraku, sama sekali tidak menyembunyikan nafsunya yang membara.

Melihat Sony dalam kondisi seperti ini, sebuah ide yang berani muncul di benakku.

"Aku ingin tahu bagaimana kamu menyembuhkannya. Bisakah kamu menceritakannya padaku?" Aku bergerak lebih dekat ke wajahnya, lalu mengangkat tanganku ke titik sensitif di dadanya, meremasnya dengan keras.

"Itu rahasia. Selanjutnya … aku akan memberikanmu pengalaman yang berbeda." Sony melepaskan tanganku, berjongkok di depanku, lalu menyelinap masuk ke dalam rokku. Dia berkata, "Hanya kamu yang bisa mengalaminya."

Segera, sensasi rasa geli menjalar ke seluruh tubuhku.

Kedua tanganku mencengkeram sisi meja dengan erat, sementara erangan parau keluar dari mulutku tanpa bisa dikendalikan.

'Oh, sial …. Aku benar-benar ditaklukkan oleh pria ini hari ini,' pikirku.

"Namaku Sony. Aku akan menjadi terapismu mulai sekarang."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • OMG! Lebih Hebat dari Suamiku   Bab 7

    Dengan indra keenam seorang wanita, aku makin merasa ada sesuatu yang tidak beres. Jadi, aku menyewa detektif swasta untuk menyelidiki Renata."Ini ada uang 100 juta. Dalam waktu dua hari, aku harus mengetahui semuanya," kataku."Nona Amel, kamu tenang saja. Aku akan melakukan pekerjaan ini dengan baik," balas detektif yang aku sewa.Segera, detektif swasta itu sudah berhasil mengetahui semuanya hanya dalam waktu dua hari.Ternyata ketika aku menikah dengan suamiku, Renata sudah memiliki pemikiran lain di dalam hatinya. Dia sudah lama menginginkan semua yang aku miliki.Renata berpikir bahwa dia lebih baik dariku.Oleh karena itu, dia menghabiskan banyak uang untuk menemukan Sony, meminta pria itu merayuku untuk berselingkuh. Kemudian, Renata akan menanamkan pemikiran buruk kepada suamiku sambil mengobarkan api permusuhan.Asal aku bercerai, Renata tentu saja bisa menggantikan posisiku."Renata, aku akan memastikan reputasimu hancur!" Pada saat ini, kemarahan di hatiku seperti banjir y

  • OMG! Lebih Hebat dari Suamiku   Bab 6

    "Amel, kamu harus bercerai meskipun kamu nggak mau!" Ketika melihat hal ini, sikap suamiku sangat tegas. Dia mengeluarkan USB dari sakunya, lalu melemparkannya ke depanku sambil berkata, "Ini semua adalah bukti perselingkuhanmu. Aku nggak keberatan menuntutmu.""Apa?" Setelah mendengar kata-katanya, tubuhku langsung menggigil hebat."Heh, kamu terkejut, ya? Apa kamu benar-benar berpikir aku adalah orang bodoh yang bisa dibodohi olehmu?" Suamiku tertawa, lalu mengangkat tangannya untuk menepuk pipiku dengan lembut. Dia melanjutkan, "Semalam, aku sudah meletakkan kamera mini di sudut ruangan ini saat kamu tidur.""Nggak, Sayang, dengarkan penjelasanku. Aku nggak berhubungan intim dengan Sony secara sukarela. Dia yang memaksaku melakukan semua itu." Tenggorokanku tercekat. Air mataku tidak bisa lagi aku kendalikan, langsung meluncur ke bawah.Segala sesuatu yang pernah aku perjuangkan dengan susah payah, sekarang terbang menjauh.Ketika memikirkan hal ini, aku tidak peduli lagi dengan ket

  • OMG! Lebih Hebat dari Suamiku   Bab 5

    Namun, yang tidak pernah aku duga adalah, keesokan harinya Sony datang ke rumahku ketika suamiku sedang pergi bekerja."Kenapa kamu ada di sini?" Aku buru-buru menariknya masuk, lalu dengan cepat menutup pintu setelah melihat tidak ada orang di sekitar."Kenapa? Apa kamu nggak mau bertemu denganku sekarang?" Sony meraih lenganku, menarikku ke dalam pelukannya dengan kasar."Apa kamu sudah gila? Bagaimana kamu bisa mendapatkan alamat rumahku?" Aku menggunakan seluruh kekuatanku untuk mendorongnya keluar.Jika aku tidak salah ingat, aku tidak pernah menuliskan alamat rumahku ketika mendaftar di resepsionis klinik."Hehe, apa sulitnya mengetahui alamat rumahmu? Aku hanya perlu bertanya, lalu Renata akan memberikannya padaku." Sudut mulutnya menunjukkan senyuman, sementara ujung alisnya terangkat dengan lembut, memperlihatkan sedikit kelicikan.Begitu mendengarnya mengatakan itu, ketegangan di dalam diriku menjadi makin kuat."Aku …. Nggak baik bagi kita untuk bertemu pada saat ini. Lebih

  • OMG! Lebih Hebat dari Suamiku   Bab 4

    "Ah …. Ya, demi kebahagiaan hubungan intim kita, aku datang ke sini untuk mencari terapis." Tanpa mengubah ekspresiku, aku berlari menghampiri suamiku. Aku melingkarkan lenganku di pinggangnya dengan erat."Apa itu berhasil?" Mata suamiku tampak berbinar."Dasar! Bagaimana bisa kamu menanyakan hal itu di depan orang luar? Kamu akan mengetahuinya malam ini." Aku menundukkan pandanganku, menekan ketidakpuasan di hatiku, lalu berkata dengan nada lembut."Baiklah, kita akan mengetahuinya malam ini." Suamiku mendongak sambil tertawa, melingkarkan tangannya di pinggangku, lalu berbalik untuk pergi.Seperti yang aku duga, dia merasa puas dengan jawabanku.Namun, pada malam harinya.Terlepas dari usaha terbaikku, aku selalu merasa ada sesuatu yang kurang di antara aku dan suamiku."Sayang, aku sedikit lelah." Aku bersandar tanpa daya di kepala tempat tidur, memejamkan mata sambil mengusap pelipisku."Kenapa? Apakah kamu terlalu sering pergi ke klinik akhir-akhir ini?" Suamiku membuka matanya u

  • OMG! Lebih Hebat dari Suamiku   Bab 3

    Sejak hari itu, aku seperti orang yang kerasukan. Aku mulai pergi ke klinik setiap beberapa hari sekali.Aku tidak tahu apakah itu karena sifat posesifku, tetapi setiap kali aku melihat Renata dan Sony keluar dari ruangan, dadaku dipenuhi dengan rasa jengkel yang tak terlukiskan."Amel, kenapa kamu datang ke sini lagi? Jangan salahkan aku karena nggak mengingatkanmu. Kamu harus berhati-hati supaya nggak ketahuan oleh suamimu." Begitu Renata berbalik dan melihatku, dia menarikku ke samping, mengingatkanku dengan suara pelan."Hubunganku dengan Pak Sony berbeda, nggak seperti kamu." Aku memaksakan sebuah senyuman.Meskipun benar ada sesuatu di antara kami, Renata tidak berhak mengatakan apa pun.Tanpa diduga, begitu aku selesai berbicara, Sony yang berdiri tidak jauh melambaikan tangan padaku, memintaku untuk mendekat, "Nona Amel, sekarang giliranmu."Begitu mendengar ini, aku segera berjalan ke arahnya, langsung menutup pintu tanpa menoleh ke belakang.Sony adalah seorang pria yang cerd

  • OMG! Lebih Hebat dari Suamiku   Bab 2

    Pada saat ini, pria itu sepertinya merasakan ada yang tidak beres denganku. Dia pun berkata, "Terlalu banyak orang di sini, nggak nyaman bagi kita untuk melakukan perawatan. Nona Renata, kamu bisa menunggu di luar.""Baiklah. Nggak apa-apa, aku akan menunggu di luar. Aku bisa menunggu selama yang dibutuhkan." Tanpa diduga, begitu Renata mendengar ini, dia dengan cepat menganggukkan kepalanya. Dia juga mendorongku ke arah pria itu dengan senyuman di wajahnya."Kamu …." Aku tersandung, tidak sengaja jatuh ke pelukan Sony."Hati-hati." Sony menopangku tepat pada waktunya. Dia mengangkat pinggangku, lalu berjalan ke sebuah ruangan kecil di sebelahnya.Seketika itu juga, semua indraku dipenuhi oleh aroma bunga menyegarkan yang menyelimuti tubuh Sony. Aku tidak bisa menahan diri untuk menikmati aromanya.Dengan bunyi keras, pintu ruangan pun ditutup.Sony berjalan ke sofa. Setelah menempatkanku di sofa dengan lembut, dia berjongkok di depanku tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu dengan h

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status