Home / Rumah Tangga / ONE DAY IN MY LIFE / Bab 3 Kesepakatan Sepihak

Share

Bab 3 Kesepakatan Sepihak

Author: Idry2ni
last update Last Updated: 2024-05-26 13:52:49

Aku tahu singkat ceritanya dan siapa wanita cantik di hadapanku ini, dia adalah Elisa mantan kekasih pria bernama Max. Dari yang aku dengar dari Max, Elisa adalah mantan kekasih yang selalu mengusik kehidupannya, lebih tepatnya obsesi terhadap Max. Seperti perkataan Max sebelumnya, aku hanya perlu membantunya berpura-pura menjadi calon istri untuknya. Tentu tidak ada pilihan untuk ku menolak karena aku telah mendengar perbincangan mereka sebelumnya.

"Berhentilah tidak menerima kenyataan Elisa. Kau benar-benar terlihat sangat menyedihkan."

"Apa kau pikir aku akan percaya semudah itu? Mungkin saja saat ini Wanita yang kau bawa itu bukanlah calon Istrimu, mainkan seseorang yang baru kau kenal. Jangan meremehkan ku Max, aku lebih mengenalmu dari siapa pun di dunia ini," jelas Elisa. Tidak ada satu pun yang luput dari ingatan Elisa tentang beberapa kebiasaan Max. Tidak ada.

Max mencoba mencari jalan keluar. Jika ia tidak bisa melepaskan ikatan yang di bentuk Elisa maka hidupnya tidak akan kembali normal seperti biasa. "Baiklah... Seminggu. Biarkan aku membuktikan kebenarannya di depan matamu. Karena hari itu..." Max merangkul Shella dengan santai. "Aku akan mengantarkan kartu undangan pernikahanku kepadamu. Benarkan sayang?"

Seketika kedua bola mataku melebar. Sejujurnya aku tidak tahu jika persetujuanku untuk membantu Max berakhir seperti ini. Tetapi apakah ini hanya ancaman untuk wanita itu agar lepas dari obsesi? Jika itu benar maka aku harus ikut bersandiwara bukan?

Aku tersenyum lebar. "Sejak tadi aku hanya mendengar perkataan aneh Wanita ini. Apa kau berniat merebut calon Suamiku?" Sebuah pelukan balasan aku berikan untuk Max.

Sedangkan Max yang tidak terbiasa dengan sentuhan sedekat ini merasa tidak nyaman. Ia benar-benar membenci situasi ini tetapi jika tiba-tiba Max mendorong Shella maka Elisa akan curiga. Oleh karena itu ia mencoba senyaman mungkin dengan tindakan Shella.

Elisa yang melihat keduakalinya ketidaknyamanan dari ekspresi wajah Max menaruh sedikit rasa curiga. Benarkah mereka sepasang kekasih yang berniat menikah? Atau hanya ide gila Max untuk menjauh dari dirinya? Tentu Elisa tidak bisa menyimpulkan hal itu sekarang. Elisa perlu bukti untuk mengungkap kebohongan Max. "Baiklah. Aku menunggu undangan pernikahan itu Max... Pastikan kau tidak sedang membual." Elisa tersenyum dan kemudian pergi.

Setelah kepergian Elisa, Max dengan cepat melepaskan diri dari rangkulan Shella. Ia merasa bulu-bulu halusnya berdiri seperti tengah melihat hantu. "Kau sengaja?" hardik Max.

Ketika Max mendorong tubuhku yang kecil ini dengan tenaga prianya hingga membuat ku terhempas. Aku terjatuh dengan tanganku lebih dahulu mendarat. Ketika aku mencoba bangkit ternyata kedua tanganku mengeluarkan sedikit darah. Air mataku pun jatuh karena rasa sakit ini.

Suara tangis Shella membuat Max menatap penuh keheranan. mengapa tiba-tiba menangis? Mungkinkah karena ia mendorongnya terlalu berlebihan? Max tidak menyangka jika wanita seperti Shella sangat sensitif. Ia mengulurkan tangannya berniat membantu. "Maaf aku tidak sengaja."

Aku berdiri dan membersihkan debu-debu kotor yang mungkin menempel di bajuku. "Terimakasih."

Max kembali menarik uluran tangannya yang tidak diterima oleh Shella. "Kita harus bertukar nomor bukan?"

"Untuk apa?"

"Bukankah kau tadi mengatakan, menikahlah denganku, saat di Restoran? Kau tidak melupakan itu bukan?"

Wajahku memerah karena malu. "Lalu mengapa? Bukankah Kau akhirnya menolak. Mengapa tiba-tiba membicarakannya lagi?"

"Mari membuat kesepakatan Shella. Kau akan membantuku lepas dari Elisa dan aku akan membantumu.

"Lupakanlah... Aku tidak ingin membuat kesepakatan apa pun dengan Pria sepertimu. Walaupun kau tipe yang sempurna untuk ku." Aku pun pergi menjauh.

"Apartemen Nissin lantai lima nomor 503. Datanglah ke sana jika kau berubah pikiran. Karena Elisa sudah mengenalmu maka dia juga akan mengikuti dirimu Shella."

"Aku tidak dengar... Tidak dengar..." ucapku sembari terus berjalan.

Di Kediaman Jia

Tibalah aku di rumah pukul 18:45. Di sana keluargaku seperti biasa telah berkumpul di ruang tamu menunggu kepulangan ku. Dapat aku lihat wajah baru seorang pria ikut bergabung bersama mereka. Aku yakin itu adalah kandidat pria untuk hari ini. Aku berusaha mengabaikan tatapan mereka dan masuk.

"Shella. Sambut tamu kita hari ini," ucap Jia, ibu tiri Shella.

"Aku lelah hari ini. Dari jauh pun dia tidak terlihat menarik, lebih baik kau kembalikan Pria itu pada Ibunya-"

"Shella! Ibu minta kepadamu untuk kemari. Jadi patuhilah perintah Ibu." Kepribadian Shella sangat mirip dengan Teddy, mendiang suaminya dan ayah kandung dari Shella. Itulah mengapa Jia menginginkan pernikahan Shella segera di laksanakan agar Jia bisa bernapas lega.

Rose menghampiri Shella dengan riang gembira, lalu merangkul tangan Shella dengan lembut. "Ayolah Kakak... Tidak ada salahnya untuk menyapa tamu kita." Rose kemudian berbisik di telinga Shella. "Bicaralah seperti biasa Kakak, dengan begitu dia akan segera pergi dari rumah kita."

Aku tersenyum. "Baiklah."

Jia beralih ke tempat duduk lain sementara Shella menempati tempat duduk awalnya. "Bicaralah dan buat Shella menyukaimu Vio," ucap Jia.

Tatapanku menyiratkan ketidaksukaan dari pria di dekatku melebihi siapa pun. Akan tetapi aku mencoba tersenyum. "Tanya apa pun yang kau inginkan."

Vio membenarkan kacamata bulatnya dan dasi kotak-kotaknya serapi mungkin. "Begini Shella... Ibuku mempunyai kebun dan kami juga mengelola peternakan yang besar. Jadi... Karena aku menyukaimu... Apakah kau bersedia menjadi Ibu dari anak-anak kita?"

Mulutku sedikit terbuka dengan gaya perkataannya, dan caranya membesar-besarkan harta yang bukan dari hasil kerja kerasnya sendiri, dan aku sangat membenci pria seperti ini.

"Menjijikkan!" ucapku.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ONE DAY IN MY LIFE    Bab 70 Kebahagiaan

    Pertemuan yang tidak terduga itu membawa Alex berkahir duduk bersama mereka yang mengelilingi Allen."Jadi dia Shema?" Melihat Shema yang ternyata anak dari Shella dan Max membuat Alex senang. Ia bahkan tidak dapat mengalihkan pandangannya darinya.Max tersenyum, walaupun ia sedikit kesal karena beberapa hal tentang Alex di masa lalu. "Dia sangat mirip denganku bukan?" Wajah Max begitu ceria saat menayangkannya, namun Alex hanya menatap datar padanya. "Menurutku... Tidak! Shema benar-benar sangat mirip dengan Shella!" jawab Alex menyunggingkan senyumnya pada Shella."Tidak! Shema cucuku sangat mirip dengan diriku, benarkan cucu ku?" Tidak mau di bandingkan, Thomas akhirnya memilih jalan yang mungkin terdengar tidak masuk akal ini.Wajah Alex mengungkapkan semuanya dan aku hanya tersenyum seraya menangapi perkataan ayah."Apakah kau memiliki perlu Alex sehingga datang ketempat Gael?" tanyaku yang sejak tadi ingin mengatakannya.Wajah Alex seperti akan terbakar karena rasa malu, bagaim

  • ONE DAY IN MY LIFE    Bab 69 Kembali Pulang

    Veny, Oky dan Jordi akhirnya masuk ke rumah tua tempat peristirahatan terakhir Elisa, di tempat ini juga Elisa dimakamkan. Veny pun memulai acara pemakaman.Beberapa menit kemudian pemakaman akhirnya telah selesai, seperti kebiasaan mereka Veny selalu tinggal dan Oky, Jordi pergi lebih dahulu.Sebuah kotak yang berukuran cukup besar itu akhirnya Veny buka, terlihatlah dua cangkir yang malam itu ia dan Elisa gunakan.Dengan perasaan yang berat Veny menyusun cangkir tersebut di atas meja lalu menuangkan teh yang ia telah siapkan sebelumnya."Selamat minum..." Veny menikmati teh tersebut dengan berat hati, lalu kembali menaruhnya kala tehnya telah habis.Ingatan Veny kembali ke beberapa bulan yang lalu saat Elisa masih berada di sampingnya. "Kau merasa senang? Bagaimana rasanya hidup disana? Aku juga ingin pergi dan merasakannya!" Akhirnya airmata mata Veny mengalir.Dadanya sesak dan terasa begitu sempit, ia sangat tidak menginginkan semuanya terjadi seper

  • ONE DAY IN MY LIFE    Bab 68 Surat Untuk Shella

    Thomas menikmati makan malam bersama dengan keluarganya, yang kini bertambah satu orang. Sejak tadi Thomas melihat Max yang begitu perhatian terhadap Shella kebersamaan keduanya membuat ia teringat seseorang yang kini telah pergi.Untuk pertama kalinya setelah sekian lama Viano dapat duduk kembali di meja makan yang begitu sepi kehangatan ini. Thomas mencoba membuang pikirannya sejenak dan menatap Viano, ia lupa menanyakan keadaan Martin dan Daniel padanya. "Viano? Bagaimana dengan Martin dan Daniel?" "Mereka telah di sana, aku akan bertanggung jawab hingga mereka akhirnya menyadari perbuatan mereka, tetapi butuh waktu yang cukup lama untuk itu!" jelas Viano.Tentu pembicaraan keduanya dapat kudengar dengan jelas. Mendengar nama Martin kembali di sebutkan sebuah ingatan di hari itu muncul di benakku.Max pun mendengar apa yang dikatakan ayahnya dan Viano, hanya saja ia merasa sedih melihat Shella yang tiba-tiba berekspresi tegang. Ia pun memandang ayah dan

  • ONE DAY IN MY LIFE    Bab 67 Hukuman Untuk Daniel dan Martin

    Wajah Martin kala ini sungguh jauh dari kata baik begitupun dengan Daniel. Akibat perkelahian yang mereka lakukan.Daniel lebih dulu bangkit untuk duduk, senyumnya mengembang kala melihat Martin. "Akhirnya aku dapat memukulmu!" "Sial! Kau pikir siapa yang lebih parah di antara kita?" Martin bangkit dan berdiri. "Ayo kita buat rencana, pasti saat ini Thomas telah sembuh dan berniat mencari kita. Jika kita tertangkap maka aku pastikan dia akan benar-benar memasukkan kita ke penjara."Cara jalan Martin yang begitu berat membuat Daniel kembali tersenyum. "Setidaknya aku berhasil membalaskan pukulan hari itu!"Tibalah saatnya dimana Thomas akan membawa kedua adiknya tersebut kembali, terlebih Viano telah mengetahui keberadaan mereka.Kedua bola mata Thomas melirik kearah Viano yang tengah berdiri di sampingnya. "Siapkan semuanya! Kali ini kita akan menangkap Martin dan Daniel."Viano memahami perasaan Thomas, ia bahkan dengan sengaja menceritakan beberapa ke

  • ONE DAY IN MY LIFE    Bab 66 Kecemasan Yang Terbayar

    Viano yang awalnya berada di luar area rumah sakit memutuskan untuk masuk kedalam dan menemui Max untuk menyampaikan beberapa informasi yang ia dapatkan. Sebenarnya ia tidak ingin membuang waktu lagi dan ingin segera menangkap Martin dan Daniel akan tetapi mengingat janjinya pada Max ia memutuskan untuk kembali dan memberikan kabar ini.Max yang tengah sibuk di ruangan ayahnya akhirnya berhasil keluar setelah Dokter datang lalu membius ayahnya. Ia pun keluar dan mendapati Viano duduk di kursi. Viano mendongak. "Bagaimana keadaan Thomas?""Ayah benar-benar tidak berubah sedikitpun, dia masih tetap keras kepala seperti dulu. Bagaimana denganmu? Kau tidak mengejar mereka berdua bukan?""Martin dan Daniel? Tidak! Aku telah berjanji pada seseorang untuk kembali?"Max tertawa. "Hahaha... Aku senang kau berbicara seperti ini denganku, Viano?""Benarkah? Sepertinya aku harus berbicara seperti ini sampai seterusnya?""Itu tidak buruk dan terdengar jauh lebih

  • ONE DAY IN MY LIFE    Bab 65 Kabar Buruk

    Karena Elisa penasaran dengan kota yang ia tinggali seperti apa, ia pun memutuskan untuk mengelilingi kota tersebut beberapa hari setelah kedatangannya kemari dan begitupun dengan hari ini.Elisa pergi seorang diri tanpa penjaga atau pengawas siapapun, kedua orang tuannya pun tidak mempermasalahkan hal tersebut dan membiarkan Elisa bebas. Melihat sebuah danau yang indah, Elisa mengentikan mobilnya dan turun. Angin yang menerpa wajahnya dan cuaca yang cerah membuat suasana terlihat indah. Begitupun dengan pemandangan danau dan beberapa keluarga yang berujung untuk menikmati waktu santai bersama dengan keluarga mereka."Tidak buruk jika aku pergi kemari bersama Ayah dan Ibu." Elisa duduk untuk menikmati keindahan seperti orang-orang.Beberapa menit kemudian setelah menikmati momen tenang tersebut, ia memutuskan untuk pergi namun tiba-tiba seseorang duduk disampingnya. Dari penampilannya yang serba tertutup tentunya ia tidak mengenali siapa orang itu."Lama ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status