Home / Romansa / OTW Janda! / 51. Nasib Penis Andrew

Share

51. Nasib Penis Andrew

Author: Nadia Styn
last update Last Updated: 2025-10-23 18:26:11

Begitu keluar dari area perumahan dan menyusuri jalan besar, mobil yang Andrew kendarai langsung masuk ke jalur menuju Manhattan.

Emma sibuk bercermin dengan kamera depan ponselnya, melihat alisnya yang ia rasa tidak ia rias dengan benar.

“Sudah canitk,” kata Andrew tiba-tiba.

“Hm?” Emma bergumam heran tanpa memindahkan pandangannya pada layar ponsel.

“Wajahmu sudah cantik. Tidak perlu bercermin terus.”

“Kau harus tahu bahwa wanita bercermin karena memang ingin dan butuh bercermin,” ucap Emma. Setelah beralih menatap Andrew yang menyetir di sampingnya, ia melanjutkan, “Bukan karena mencari validasi, mendapat pujian, atau mendengar pendapat seorang pria.”

Andrew melirik ke atas sejenak untuk berpikir. Begitu kembali fokus pada jalanan di depan, dia melanjutkan, “Begitukah?”

“Ya. Kenapa pria selalu berpikir bahwa wanita melakukan sesuatu demi mendapatkan pujian dari pria? Payah. Bumi ini tidak berputar dengan pria sebagai pusat.”

Bibir Andrew mengulas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
baru berapa hari yg lalu mimpi basah dengan emma sekarang malah sekarat kena tendangan emma
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • OTW Janda!   51. Nasib Penis Andrew

    Begitu keluar dari area perumahan dan menyusuri jalan besar, mobil yang Andrew kendarai langsung masuk ke jalur menuju Manhattan. Emma sibuk bercermin dengan kamera depan ponselnya, melihat alisnya yang ia rasa tidak ia rias dengan benar. “Sudah canitk,” kata Andrew tiba-tiba. “Hm?” Emma bergumam heran tanpa memindahkan pandangannya pada layar ponsel. “Wajahmu sudah cantik. Tidak perlu bercermin terus.” “Kau harus tahu bahwa wanita bercermin karena memang ingin dan butuh bercermin,” ucap Emma. Setelah beralih menatap Andrew yang menyetir di sampingnya, ia melanjutkan, “Bukan karena mencari validasi, mendapat pujian, atau mendengar pendapat seorang pria.” Andrew melirik ke atas sejenak untuk berpikir. Begitu kembali fokus pada jalanan di depan, dia melanjutkan, “Begitukah?” “Ya. Kenapa pria selalu berpikir bahwa wanita melakukan sesuatu demi mendapatkan pujian dari pria? Payah. Bumi ini tidak berputar dengan pria sebagai pusat.” Bibir Andrew mengulas

  • OTW Janda!   50. Orang Aneh

    Emma mengernyit mendengar pertanyaan Andrew tentang menyukai janda. “Apa pun alasanmu menanyakan pertanyaan seperti itu, tapi kau memang aneh. Kau orang aneh,” ucap Emma. Emma melihat bibir Andrew menyunggingkan senyum. Padahal ia pikir, pria berambut pirang yang malam ini rambutnya tak serapi biasanya—mungkin karena sudah malam dan dia baru bangkit dari kasur—akan merasa jengkel disebut aneh. “Orang aneh biasanya genius. Terima kasih karena sudah mengakui itu,” ucap Andrew. Emma mengernyit bingung. Ia masih kebingungan pada ucapan Andrew saat pria itu makin membuatnya bingung dengan mendadak mencium dahinya seraya berkata, “Aku pulang dulu.” Andrew juga beranjak ke ranjang bayi tempat Nancy berada, lantas memakai pensanitasi tangan yang memang selalu Emma sediakan di samping ranjang Nancy agar ia tetap steril saat ingin menyentuh putrinya tersebut. Dilihatnya Andrew membelai kepala Nancy dan berujar pula pada putrinya itu, “Paman pulang dulu. Maaf karena s

  • OTW Janda!   49. Mendatangi Emma

    Begitu tiba di rumah Julia, Andrew langsung berjalan ke lorong di samping bangunan rumah, di mana lorong kecil itu dijadikan tempat menaruh tanaman hias oleh Julia Sparks. Seperti taman kecil. Dan jendela kamar tamu yang ditempati oleh Emma ada di sekitar lorong itu. Andrew tidak ingin membunyikan bel atau mengetuk pintu depan, sebab sudah pasti itu akan membangunkan Julia. Kasihan wanita tua itu. Andrew tak ingin mengganggu waktu istirahatnya. Tapi untungnya, ketika Andrew tiba di jendela kamar Emma, ia mendapati lampu kamar sedang menyala dan Emma tidak tidur. Dapat ia dengar suara Nancy yang menangis, lalu ada pula suara lembut Emma yang seolah mengajak Nancy mengobrol untuk menenangkan Nancy. Ketika Andrew mengetuk jendela, tentu saja Emma agak panik. Pikirnya ada orang jahat yang ingin macam-macam di rumah ini. Namun, Emma juga penasaran dan merasa perlu memeriksa. Begitu sedikit menyingkap tirai yang sudah ia tutup sejak pukul sembilan malam, ia sangat terkej

  • OTW Janda!   48. Mimpi Basah

    Kulit wanita itu sangat bersih dan lembut. Selembut sutra. Andrew tidak pernah membayangkan kalau jemarinya akan terasa senyaman ini saat menyentuh paha mulus seorang dokter bedah yang baru saja resmi menjadi janda dengan buntut anak satu. Ia tidak bisa berkedip melihat bagaimana Emma menggeliat sambil mendesah kenikmatan di bawah belenggunya. Tiap kali ia mencium bibir Emma, di sela ciuman mereka, desahan Emma yang tertahan membuatnya berpikir kalau Emma sangat menikmatinya dan memuji betapa mahirnya ia dalam berciuman. Tiap kali Emma menjerit kenikmatan sambil menyebut, “Andrew ...,” hasrat Andrew semakin menanjak sampai menembus langit. Ia menyukai suara seksi itu. Tiap kali jari-jemari lentik Emma mencoba menyentuh bahu berototnya, ia tidak bisa berhenti tersenyum karena terbuai pada betapa lembut dan menggodanya sentuhan ujung jari wanita itu. Tubuhnya terus bergerak memacu liang kewanitaan Emma, mata cokelatnya yang tajam tak mau kehilangan sedetik pun ke

  • OTW Janda!   47. Ciuman Pertama

    Emma sudah terang-terangan mengabaikan Chris, tetapi Chris tak jengah. Kala Emma menuruni tangga di depan Gedung Pengadilan Wilayah, Chris mencengkeram lengan kiri Emma dan membuat langkahnya langsung tertahan. Pria yang sudah resmi menjadi mantan suaminya itu kemudian berdiri tepat di hadapannya sembari tetap memegang lengannya kuat-kuat. “Bagaimanapun, mari tetap buat kesepakatan untuk sama-sama mengurus Nancy supaya Nancy tetap dapat peran ayah kandungnya meski kita sudah tidak bersama,” ucap Chris. “Aku tidak akan membiarkan putriku merasakan peran dari seorang pria tukang selingkuh sepertimu. Aku bisa mencarikan ayah baru untuk Nancy yang jauh lebih berguna dan lebih baik daripada dirimu. Jadi, tidak perlu repot-repot ingin menunjukkan peranmu,” tutur Emma. “Jangan egois! Kau tidak dengar apa yang dikatakan hakim tadi? Aku pun tetap harus memberikan nafkah untuk Nancy. Dengan begitu, aku juga tetap punya hak terhadap anakku.” “Menafkahi adalah tanggung

  • OTW Janda!   46. Resmi Bercerai

    Emma baru keluar dari gedung apartemen tempat tinggal Max setelah mengunjungi Jenna dan Landon di sana, sekalian mengantarkan kukis buatan Julia Sparks yang Julia minta diberikan kepada Jenna dan Landon. Saat ini waktu menunjukkan pukul delapan pagi lewat beberapa menit. Emma akan langsung pergi ke gedung pengadilan untuk menghadiri sidang perceraiannya dengan Chris yang akan dimulai tepat pukul sembilan. Mediasi pertama telah dilakukan pekan lalu. Dan karena kompleksitas kasus gugatan perceraiannya cukup tinggi, mediasi gagal dan proses dilanjutkan ke persidangan sesuai estimasi yang sudah dijadwalkan. Emma benar-benar berharap ini adalah sidang pertama dan terakhir kali, di mana dalam sidang hari ini ia dan Chris akan diputuskan resmi bercerai. Beberapa waktu yang lalu, Andrew memintanya memberitahu lokasi dan tanggal untuk sidangnya. Ia sudah memberitahu kemarin lusa lewat pesan singkat ke nomor Andrew, tetapi sampai sekarang pesannya tak dibaca, apalagi dibalas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status