Share

Makan Siang Bersama

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2025-08-28 21:02:59

“Kamu takkan melakukan hal buruk pada mereka, kan?” Letta sedikit merasa khawatir.

“Tenang saja. Kamu tak perlu tahu bagaimana. Karena yang akan mengotori tangan itu bukan kita, Darling,” ucap Nathan yang masih berusaha menenangkan Letta.

Terlihat dari sorot matanya sangat meyakinkan bagi Letta. Meski sempat merasa was-was, Letta mencoba untuk mempercayai apa yang dikatakan Nathan padanya.

Letta percaya, selama ini Nathan selalu memegang omongannya, dan membuat Letta selalu mendapatkan kepercayaan sepenuhnya atas keraguan yang Letta rasakan sendiri.

“Baiklah!” seru Letta.

Ia kembali bekerja setelah sekian lama. Letta cukup terkejut karena ternyata pekerjaan Nathan sudah sampai pada klien luar negeri. Jika dulu hanya ada satu atau dua dalam satu minggu, sekarang setiap hari selalu ada jadwalnya.

Letta tersenyum tipis dengan perasaan yang berbunga setelah membaca semua jadwalnya. Ia lirik Nathan yang masih sibuk di depan laptop. Letta merasa semakin terpesona dan terus tersenyum memanda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   You Can Feel It

    Setelah mengatakannya, Bob dengan lembut mulai memijat buah dada Jenna sambil beberapa kali memberikan kecupan manis. Tom yang sudah memainkan lidahnya di dalam li-yangnya membuat Jenna menahan badan.“Feel it, Baby. Melawan itu takkan ada gunanya, jadi, nikmati saja,” ucap Bob yang kembali berbisik.Jenna mengepalkan tangannya dengan kuat. Ia takkan bisa mendorong dua pria yang sudah berada di atasnya. Sambil menggigit bibir, Jenna beberapa kali menahan diri sebelum akhirnya lepas kendali.“Ahhh…..”Bob langsung menarik wajahnya, melum-at bibirnya dengan ganas dan membuat Jenna kehabisan napas beberapa kali. Ditambah dengan Tom yang semakin liar membuat Jenna semakin tak karuan.“Eunggh…. Ughh….” Jenna tak bisa lagi menahan dirinya.Dua pria itu sudah melepaskan pakaian mereka, dan bersiap menyerang Jenna yang juga sudah mulai larut dalam permainannya.Tom langsung masuk ke dalam mahkota Jenna sambil dengan perlahan menggerakkan miliknya agar Jenna bisa merasakan terlebih dahulu. Sem

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Turuti Perintahku

    Jenna memandangi Rosie dengan wajah yang masam. Ia tampak tak senang dengan cara Rosie yang daritadi sengaja mengulur.“Kamu mau menjebakku, kan?!” Jenna sudah langsung menuduh.“Oh, tentu. Aku takkan berbohong seperti apa yang kamu lakukan bersama Andy. Jadi, aku langsung jujur saja,” sahut Rosie.Jenna yang sudah kesal itu ingin sekali mendorong Rosie keluar dan menutup pintu sambil membantingnya di depan wajah Rosie. Sayangnya, rasa marahnya sekarang lebih dominan kepada Nathan.“Apa omonganmu soal Nathan bisa kupercaya?” tanya Jenna.“Tentu. Aku mendengar langsung dari orangnya. Dan aku 100% yakin kalau dia benar-benar melakukan lebih dengan wanita itu,” jelas Rosie dengan yakin.“Tck! Oke!” Jenna menyetujui.Kali ini, Jenna diajak pergi ke tempat di mana Rosie tinggal. Wanita itu hanya tinggal sendirian, terpisah dari orang tuanya. Jenna agak terpukau dengan tempat tinggal Rosie.Sangat bersih dan juga rapi dibandingkan dengan tempat tinggal Andy. Saat melepaskan sepatunya, Jenna

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Makan Siang Bersama

    “Kamu takkan melakukan hal buruk pada mereka, kan?” Letta sedikit merasa khawatir.“Tenang saja. Kamu tak perlu tahu bagaimana. Karena yang akan mengotori tangan itu bukan kita, Darling,” ucap Nathan yang masih berusaha menenangkan Letta.Terlihat dari sorot matanya sangat meyakinkan bagi Letta. Meski sempat merasa was-was, Letta mencoba untuk mempercayai apa yang dikatakan Nathan padanya.Letta percaya, selama ini Nathan selalu memegang omongannya, dan membuat Letta selalu mendapatkan kepercayaan sepenuhnya atas keraguan yang Letta rasakan sendiri.“Baiklah!” seru Letta.Ia kembali bekerja setelah sekian lama. Letta cukup terkejut karena ternyata pekerjaan Nathan sudah sampai pada klien luar negeri. Jika dulu hanya ada satu atau dua dalam satu minggu, sekarang setiap hari selalu ada jadwalnya.Letta tersenyum tipis dengan perasaan yang berbunga setelah membaca semua jadwalnya. Ia lirik Nathan yang masih sibuk di depan laptop. Letta merasa semakin terpesona dan terus tersenyum memanda

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Merasa Cemburu

    “Tidak akan, Darling. Aku percaya, itu takkan terjadi. Kalaupun itu terjadi, aku takkan biarkan orang yang melakukan itu menyesal seumur hidupnya,” Nathan berusaha meyakinkannya.“Hmmm? Terima kasih.”“Kamu terlalu banyak berterima kasih, Darling. Sudah seharusnya aku melakukan ini untukmu,” ucap Nathan.Mereka membersihkan dapur bersama setelahnya. Letta yang sebelumnya hanya melihat Nathan makan di atas meja, kini melihatnya mengambil piring kotor untuk dicuci.Ia tersenyum tipis melihat tangan Nathan mencuci piring. Terlihat masih belajar, tapi dia mau berusaha untuk bisa melakukannya.“Apa kamu melakukannya sendiri saat di rumah?” tanya Letta.“Apanya?”“Mencuci piring. Kelihatannya kamu belajar,” ucap Letta.“Oh, ya. Aku tahu kamu masih dalam kondisi sulit, dan aku tidak mau menyewa ART lagi. Yah, sebenarnya aku tak ingin ada wanita lain di rumah. Jadi, aku belajar. Aku baru-baru ini belajar menggunakan mesin cuci, ternyata sulit ya?” Nathan menceritakan pengalamannya.“Hahaha, t

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Menghibur Letta

    Nathan dengan senang hati terus memberikan pelukan hangatnya kepada Letta. Ia juga mengacak-acak rambut Letta, dan memberikan kecupan hangat di sana.“Maaf, belakangan aku sibuk karena membereskan para serangga. Aku usahakan lebih banyak meluangkan waktu bersamamu,” ucap Nathan.“Tapi, kamu yang sebarkan soal Andy, kan?” Letta bertanya.Mereka saling tatap. Nathan memberikan senyuman yang lebar, menunjukkan bahwa memang dia adalah orang yang melakukannya. Letta sempat hendak mengerutkan dahinya, tetapi segera ia tahan sebelum terjadi.“Aku tak suka milikku disentuh orang lain. Dia salah mengusikmu. Dia salah karena berurusan denganku. Jadi, aku ingin memberikan bayaran yang setimpal atas apa yang sudah ia perbuat,” balas Nathan.Letta melepaskan pelukan sambil tetap tak melepaskan pandangan dari pria yang bicara dengan tenang itu.“Tapi, bukankah itu salah?” Letta merasa khawatir.“Sudah, jangan dpikirkan. Sudah kubilang padamu, kalau aku akan melindungimu bagaimanapun caranya,” ucap

  • Obsesi Gila Suami Sahabatku   Berusaha Dengan Tegar

    Andy tampak kaget setelah mendengar ucapan Letta. Mulutnya hendak bicara tetapi terus tak jadi karena ia merasa bingung bagaimana harus merangkai kata.Melihat Letta yang bisa bicara padanya dengan tenang membuat Andy marah. Ia segera mencoba menggertak Letta yang masih bisa menatap matanya.“Diam! Kamu tidak tahu apa-apa soal itu!” tegas Andy.“Ahh, mungkin aku tidak tahu soal itu, tapi, aku tahu soal kamu yang memang mau menjebakku bersama Rosie. Kalian padahal kelihatan baik padaku,” ucap Letta.“Baik?! Hahaha! Buat apa aku baik padamu! Wanita murahan sepertimu bisa aku temukan dengan mudah! Bahkan bisa aku pakai dengan mudah!” Andy merasa begitu lebih baik dengan merendahkan Letta.Letta yang tadinya bisa tenang menghadapi Andy, kini merasa gemetar sekujur tubuh. Ia benci direndahkan mengenai harga dirinya. Terlebih, setelah kejadian itu ia sebenarnya masih merasa trauma dengan apa yang dilakukan padanya.“Mudah? Kamu berpikir bahwa aku begitu murahan? Kalau kamu?” tanya Letta.And

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status