Share

Bab 9

***

Aku memejamkan mata untuk menetralisir degup jantungku. Baru saja aku dan mas Rama saling melepaskan hasrat. Yah, kami memang baru selesai menyelami indahnya surga dunia setelah kepergian mas Rama untuk merantau selama kurang lebih dua minggu.

"Mas," panggilku pada mas Rama.

Saat ini kami masih sama-sama merebahkan diri di atas kasur king size di kamarku dan masih sama-sama belum memakai apa pun, hanya memakai selimut saja.

"Ya, Sayang? Ada apa?" tanya mas Ramaa. Kini wajahnya sudah menatapku. Aku pun kini menghadap ke arahnya dan juga menatapnya.

"Aku boleh bertanya sesuatu? Mungkin ini agak sensitif tapi ini juga hal yang penting menurutku."

"Ada apa memangnya?"

"Tolong jawab dengan jujur. Apa kamu sudah melakukan hubungan seperti kita ini dengan Zea?"

"Kok kamu tiba-tiba tanya begitu? Kenapa memangnya?"

"Jawab saja dulu, sudah ataukah belum. Nanti akan aku jelaskan."

"Belum."

Degh.

Belum? Itu artinya selama tiga bulan ini mereka ngapain aja kalau saat satu rumah?

"Bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status