Share

BAB 34 I Berjalan Bersisian

Mata Camellia menatap ke luar jendela kamar dengan pandang datar. Meskipun secangkir cokelat hangat berada dalam genggamannya, dia masih merasa kedinginan.

Pandangan gadis delapan belas itu terfokus pada butiran air hujan yang menempel pada kaca jendela. Matanya mengikuti pergerakan tetesan-tetesan hujan yang jatuh perlahan ke bawah.

Dia menghela napas berat dan menyesap cokelat panas tersebut setelah beberapa saat. Namun, suara dering ponsel memecah fokusnya seketika.

Kepala gadis itu menoleh ke sumber suara, pada benda pipih yang tergeletak di atas meja.

Awalnya dia enggan untuk melihat, tapi mengingat ayahnya di rumah sakit, dengan cepat Camellia berjalan ke sana.

Tapi, dia merasa kecewa saat mendapati nomor Brandonlah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status