Share

Bab 25

***

"Ayah pernah bertemu Tuan Besar Roosevelt sebelumnya?" tanya Yerinsa sebelum memasukkan bagian kecil makan malam di sendok ke mulut.

Tatapan terarah pada Abrady yang duduk di kursi tunggal, sambil mengunyah. Makan malam tengah berlangsung disertai obrolan ringan, entah sejak kapan topik sedikit condong ke keluarga Roosevelt saat membicarakan acara di sekolah hari ini.

Abrady menggeleng menjawab pertanyaan Yerinsa. "Tidak. Sejauh ini hanya beberapa putra dan cucu Tuan Besar Roosevelt yang pernah Ayah temui. Itu pun sangat sulit," katanya.

"Sebenarnya sebesar apa bisnis mereka?" tanya Gabriella ikut penasaran.

"Sangat besar, itu bahkan tidak sebanding dengan milik kita. Tuan Besar Roosevelt bahkan sudah pensiun tapi semua aset dan sahamnya dikelola oleh tiga putra dan beberapa orang cucunya," jelas Abrady santai.

"Ibu sempat dengar ada isu bahwa Tuan Besar Roosevelt bermain di bisnis bawah, tapi itu sudah bertahun-tahun lalu, dan semua dianggap tidak benar karena tidak ada bukt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status