Share

Bab 61

***

Yerinsa mengerang pelan merasa pegal kesemutan di sekujur tubuh akibat tidak bergerak di satu posisi tidur dalam waktu lama. Kesadaran mengawang-awang berusaha dikumpulkan sekuat tenaga untuk bisa membuka mata.

Buram ...

Hanya siluet langit-langit yang berhasil Yerinsa tangkap dengan susah payah, itupun tidak jelas apa warna dan motif bentuknya. Apakah masih ruangan medis seperti terakhir kali Yerinsa lihat, atau sudah di rumah sendiri.

"Bu," lirih Yerinsa serak, tidak terlalu jelas, sama seperti penglihatan sekarang yang seakan tertutupi kabut tebal.

Tangan sekecil batang anak bambu itu terangkat menggenggam udara dengan gelisah, tapi sesaat kemudian sebuah tangan besar menyambut dan membalas genggaman itu.

Yerinsa mendesah lega tanpa sadar dalam tidurnya, perasaan hangat yang masih menyelimuti sekujur tubuh membuat sulit membuat diri tersadar.

Gue udah di rumah, kan?

Masih sempat membatin sebelum benar-benar tertidur kembali karena tidak sanggup bertahan memperjuangkan kesadaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status