Share

All day with him

Matahari sudah mulai menunjukan sinarnya dari celah celah tirai yang menerobos masuk kedalam kamar axton, quinza yang baru saja tersadar dari tidur mengerjapkan matanya, melihat keseliling kamar yang bukan kamar milik nya apa lagi di saat tangan kokoh sedang melingkar di perut ratanya, ia tersentak mendapatkan axton yang sedang berbaring di ranjang yang sama bersama dengan nya.

Quinza memperhatikan axton yang masih terlelap, menatap wajah axton begitu damai di saat axton tertidur, berbeda dengan axton yang selalu menatap dengan pandangan dingin, membuat quinza selalu takut padanya, tangan quinza mengelus permukaan wajah tampan axton menyentuh kening, alis, mata, hidung, dan terakhir menyentuh bibir lancang axton yang selalu menciumnya tanpa permisi, quinza mengusap bibir axton secara lembut menggunakan jari telunjuk nya, ia tidak tau jika axton sudah terbangun sejak tadi di saat quinza memandang wajah axton dan menyentuh wajahnya.

Axton menikmati setiap sentuhan quinza di wajah nya, apalagi di saat quinza menyentuh bibirnya, axton sangat menyukai itu, perlahan lahan axton membuka matanya, menatap quinza yang sedang mempehatikan bibirnya

"Sudah puas mengusap bibir ku nona manis" Tanya axton, mengejutkan quinza yang masih menyentuh bibir nya,

Mendengar suara axton yang sudah terbangun, membuat quinza menurunkan tangannya, hingga tatapan quinza beralih ke mata biru milik axton

"Axton.." Ucap quinza, melihat axton memandang nya lekat, sampai hidung mereka bersentuhan

Axton tak bergeming dari tempatnya, menatap quinza lekat, tangannya terulur merapikan anak rambut quinza yang sedikit menutupi bagian mata nya.

"Morning sugar"- sapa axton, yang masih merapihkan anak rambut quinza kebelakang telinganya

"Cup" Sekilas axton mengecup bibir quinza dan tersenyum kearahnya

Quinza sempat terpesona melihat axton yang jarang sekali menampilkan senyumnya bahkan axton tidak pernah tersenyum sama sekali di hadapan orang banyak atau pun di hadapan quinza

"Apa kau akan terus menatap ku seperti itu hemm, jangan salahkan aku jika aku berbuat sesuatu pada mu, apa lagi dengan posisi tangan mu yang berada di atas junior ku"-

Sontak, quinza terkejut dan melihat tangan nya yang berada di atas junior axton, pantas saja quinza merasa ada sesuatu yang keras di di telapak tangan nya.

Dengan cepat quinza menarik tangan nya dari atas junior axton dan memalingkan wajahnya yang memerah karena malu atas kecerobohan tangannya.

Axton melihat wajah quinza yang memerah hanya bisa terkekeh, dan gemas terhadap tingkah quinza

"Jangan melihat ku seperti itu"- kata quinza, tidak mau melihat wajah tampan axton

"Kenapa hmm, apa kau masih malu saat tangan mu memegang juniorku, aku tidak keberatan sama sekali jika tangan mu mengelus atau memegang junior ku"- ucap axton tanpa memfilter ucapannya

Wajah quinza semakin memerah karena ucapan axton, akhirnya quinza memutuskan untuk bangun dari ranjang milik axton dan bersiap untuk membersihkan diri

Quinza tidak tau jika axton yang berada di belakangnya sedang memperhatikan lekuk tubuhnya, quinza berjalan menuju kamar mandi di kamar itu, melenggak lenggokan bokong pandatnya seperti model yang berjalan di catwalk

Hal itu tak luput dari pandangan axton, axton menelan salivanya dengan kasar, melihat quinza memakai kemeja yang ia gantikan semalam, quinza begitu sexy dengan kemejanya, lekukan lekukan tubuh quinza membuat pikaran liar axton tertancap dalam otaknya

"Sial, apa dia sengaja menggoda ku, kalau begini terus aku tidak tahan untuk menerkamya"- batin axton yang masih memperhatikan quinza

Axton berusaha mengalihkan pandangannya ketempat lain, tapi sayang nya suara intrupsi dari quinza membuat pandangan axton kembali terfokus padanya

"Dimana letak kamar mandinya, dan kenapa aku memakai kemeja mu"- tanya quinza heran setalah ia tersadar baju yang ia kenakan bukan miliknya

"Di sebelah kanan, pintu warna hitam, baju mu kotor dan aku yang menggantikan nya denga kemaja ku"- jawab axton

"Ka.. Kauu.. Yang mengganti bajuku"- tanya quinza lagi pada axton

Axton menganggukan kepala nya sebagai jawaban, ia tidak ingin menatap quinza lebih lama lagi, ia pun segara memalingkan pandangan nya ke arah lain takut kalau ia tidak bisa mengontrol dirinya dan menerkam quinza saat itu juga

©©©©©©©©

Quinza yang baru saja keluar dari kamar mandi mencium aroma masakan yang sangat lezat.

Ia pun mencari sumber aroma masakan itu berasal dan mendapatkan Axton dengan lihai menggunakan pisau, memotong sayuran dan daging

Axton yang peka terhadap sekelilingnya tau jika quinza berada tidak jauh dari tempatnya

"Apa kau akan menatap ku seperti itu terus"- tanya axton tanpa menghentikan aktivitas memotongnya

Quinza yang masih bergeming, tak mendengarkan ucapan axton, ia masih sibuk menatap axton, axton terlihat sangat sexy dengan mengunakan apron hitam bermotif

"Apa kau masih ingin terus berada disana dan menatap ku seperti seorang pencuri"- tanya axton yang sudah selesai dari acara memotongnya

Tersadar dari lamunan nya, quinza hanya bisa tersenyum kikuj, melihat axton menatap balik kearahnya

"Da.. Dari mana kau tau jika aku berada disini"- gugup quinza seakan ucapan axton itu benar

Axton menghela nafasnya, ia tak penimpali ucapan quinza dan memilih untuk menelanjutkan aktivitasnya yang terhenti

Tidak mendapat jawaban darinya, quinza menghampiri axton mendekatinya dan berdiri tidak jauh dari tempat axton berdiri

"Hmm.. Apa aku bisa membantumu "- tanya quinza kikuk, yang berada di belakang axton

Axton membalikan tubuhnya menghadap quinza, matanya tak lepas memperhatikan quinza yang sedang menatapnya lekat

Lagi-lagi axton mengumpat kesal pada dirinya, melihat quinza memakai pakaian yang sempat quinza kenakan tadi

Kemeja yang quinza kenakan, memperlihatkan lekuk tubuhnya terutama bagian dada quinza, nipple milik quinza begitu menggiurkan, axton meneguk ludah kasar, bayangan-bayangan percintaan dalam diri axton tak lepas dari otaknya, sungguh axton ingin sekali merasakan nipple milik quinza yang merusak akal sehatnya

"Kenapa?"- tanya quinza, memincingkan matanya heran pada axton dan menyadarkan axton dari pikiran mesum nya

"Apa kau yakin ingin membantuku, "- tanya axton, yang sudah tersadar dari lamunan mesumnya

"Of course, apa yang bisa aku bantu"-

"Kau bisa menata piring-piring itu di meja"- axton memerintah quinza untuk meletakan dan menata piring di meja, ya secara tidak langsung axton mengusir quinza dari hadapannya, supaya pikiran axton kembali waras

Quinza mengangguk setuju, lagi pula quinza melihat kalau masakan yang axton masak sudah matang dan siap untuk di santap

Axton menghebuskan nafasnya secara kasar, ia kembali fokus pada masakannya yang sudah matang lalu mematikan tungku dan memindahkan makanannya kedalam wadah yang sudah ia sediakan, axton pun menyajikan makanan itu di meja meminta quinza untuk mencoba masakannya

Mata quinza berbinar setelah ia mencicipi satu-satu masakan yang axton buat, sampai quinza pun tersedak karena tidak ke hati-hatian nya dalam mengunyah makanan

"Berhati-hatilah"- ucap axton menyodorkan gelas berisi air putih pada quinza

Quinza mengambil gelas berisi air itu dari tangan axton dan menegaknya dengan cara sexy

Jakun axton naik turun melihat cara quinza menegak air begitu sexy dimatanya

Akal pikirannya pun sudah tak sejalan dengan hatinya, axton merampas gelas yang berada di tangan quinza dan membuangnya

Quinza tersentak mendengar suara pecahan gelas yang di buang axton, quinza pun melihat tatapan axton yang sudah berkabut terselimuti gairah dari kedua bola mata biru axton

Pandangan mereka bertemu, axton yang sudah tidak bisa mengotrol dirinya lagi, dengan begitu cepat axton membawa quinza ke atas meja makan, dan mencium quinza secara lembut

Quinza membiarkan axton menciumnya tanpa membalas pagutan axton

Tak ada respon dari quinza untuk membalas pagutannya, axton mencari cara agar quinza membalas, tangan axton meraba dan sesekali mengelus paha mulus quinza yang terekpos menaik turunkan tangannya, memberikan sensasi-sensasi memabukan untuk quinza

seketika otak cantik quinza merasa kosong, ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi, sensasi yang axton berikan bagaikan sengatan listrik untuknya membuat sistem kerja otaknya menghilang

quinza mengalungkan tangannya ke leher axton dan membalas ciumannya

Makanan yang berada di meja axton singkirkan tanpa melepaskan pagutan mereka, semua masakan yang axton buat berserakan di lantai

Axton membawa satu kaki quinza naik ke atas meja dengan posisi quinza yang masih terduduk di meja, supaya axton lebih leluasa untuk mengelus inti quinza

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status