Share

Mine

Quinza menatap lekat kedua bola mata biru milik Axton yang selalu sulit dibaca olehnya, entah apa yang di pikirkan Quinza hingga berani mengelus wajah tampan Axton dengan jemarinya begitu  lembut

Hingga membuat Axton pun menikmati setiap sentuhan lembut dari jemari lentiknya sampai ia memejamkan mata

Tersadar yang quinza lakukan, ia pun menghentikan pergerakan jemari nya dari wajah axton, tapi sayangnya axton mencekal tangan Quinza untuk tetap berada di permukaan wajah tampannya. 

"Biarkan seperti ini, aku sangat menyukai jemari tangan mu saat menyentuh wajah ku" Kata Axton, memegang tangan Quinza yang masih ia genggam di wajahnya

Quinza yang ingin memanggil axton di dahului suara dari seorang pria yang berada tak jauh dari tempatnya. 

Dom lah yang memanggil Axton yang berdiri tidak jauh dari sana, melihat teman brengseknya bersama seorang wanita cantik, sehingga Dom pun menghampiri axton. 

"Wow, apa yang baru saja aku lihat disini, kau bersama seorang wanita huh, apa wanita ini jalang baru mu" Ucap Dominic 

Axton malas jika ia sudah bertemu dengan Dom, pasti Dom akan menayakan yang tidak-tidak seperti ini. 

"Bukan urusan mu, lebih baik kau urus mayat itu" Ucap Axton, dingin tanpa memperdulikan dominic di dekatnya 

"Sikap mu selalu saja seperti itu dude, untung saja kau sahabat ku jika tidak sudah kumasukan peluru ini ketubuhmu"

Axton menajamkan matanya pada dominic, meminta dominic untuk tidak banyak bicara dan segera pergi dari sini. 

"Baiklah, baik aku akan menyuruh anak buah ku untuk membuang mayat itu"

Banyak pertanyaan hinggap di dalam otak cantik Quinza, pikaran pikaran negative selalu saja bertebaran di dalam benak nya, hingga ia tersadar saat axton menarik tangan nya untuk pergi dari sana. 

"Aku tau apa yang kau pikirkan sugar, ku harap kau tidak takut dengan ku nantinya" Kata axton  memberi  penjelasan pada Quinza

" Axton" Panggil Quinza, seketika Axton pun berhenti berjalan. Diam  menatap Quinza dalam

Quinza menatap lekat axton hingga ia berani menayakan apa yang axton ingin kan darinya "A.. Ku tidak mengerti apa yang sedang kau lakukan, kau menarik ku, membawa ku masuk kedalam dunia mu, kau mengklaim ku sebagai milikmu, dan apa yang kau ingin kan dari ku axton, aku sama sekali tidak mengenalmu" pertanyaan itu langsung keluar begitu saja dari bibir mungil Quinza.

Quinza pun tidak tahu, tak mengerti, keberanian dari mana ia dapatkan sehingga berani bertanya pada Axton yang selalu saja terlihat mengerikan dan membuat  Quinza takut padanya

Axton sedikit tersenyum  menimpali pertanyaan Quinza. Dan akhir ia pun hanya membalas  seadaanya. pertanyaan Quinza dengan santai "Hanya kau yang berani menentang ku"

Mendengar pernyataan axton, Quinza pun terdiam, mencerna setiap kata yang axton katakan padanya

Melihat quinza terdiam axton pun menarik pinggang quinza untuk merapatkan tubuhnya ke axton. 

"Cup"

"Cup"

"Cup" 

Tiga kali Axton mengecup bibir Quinza, menatap lekat kedua bola mata Quinza yang selalu mengunci pandangannya.

Tak memerlukan waktu lama, Axton pun membungkam bibir Quinza dengan penuh kelembutan, memberikan sengatan-sengatan halus di permukaan bibir bawah Quinza dengan lidahnya.

Sehingga Quinza pun membalas lumatan Axton, mengikuti gerakan dan lidah Axton yang berada di dalam rongga mulutnya

Desahan Quinza lolos begitu saja dari mulutunya, setelah tangan Axton berhasil masuk kedalam kaos yang Quinza kenakan. 

Tangan Axton mengelus punggung Quinza dengan jari jemarinya. Mengusap lemubut, hingga naik ke atas, tepat di penyangga kedua buah dada Quinza dan membukanya dalam sekali hentakan

Axton meremas kedua dada quinza yang terasa pas di tangan nya dan bibir axton masih setia melumat bibir quinza hingga bibir axton mulai menjalar kepermukaan leher jenjang quinza. 

"Akhhh"

"Akhhh"

"Axtonnnn... "  Desah Quinza. Menikmati  sentuhan Axton di  dadanya

Desahan demi desahan Quinza semakin menjadi, sampai Axton tersadar jika dirinya masih berada di depan jalan, Axton pun menghentikan kegiatannya dan melihat wajah Quinza yang sudah sangat kacau akibat  perbuatanya

"Kita tidak bisa melakukan nya di sini sugar, aku tidak ingin di saksikan orang lain di saat aku bercinta dengamu"- ucap axton, menghentikan kegiatan mereka dan menarik quinza untuk masuk ke mobilnya. 

©©©©©©

Axton pun mengajak quinza ke penthouse nya, di dalam perjalanan quinza pun terdiam, ia butuh mengistirahatkan tubuh dan otaknya sekarang. 

Quinza pun tertidur di dalam mobil sport milik Axton, setelah sampai di penthouse milik Axton, ia memakirkan mobilnya di depan penthouse miliknya, melirik kearah Quinza yang sudah tertidur pulas di mobilnya, Axton pun enggan membangun Quinza, sehingga ia membopong Quinza ala bridal style

Sesampainya axton di dalam loby, axton melihat banyak wanita yang meliriknya, axton pun tak peduli dengan meraka, yang dipikirkan axton hanya ingin cepat sampai di penthouse nya, membaringkan Quinza di ranjangnya, dan memeluk Quinza dalam dekapannya

Axton pun masuk kedalam tabung persegi khusus, menakan tombol yang berada di sisi kanan pintu, tidak berapa lama pintu lift terbuka dan axton keluar dari tabung persegi itu

Setelah berada didepan pintu penthousenya axton Memencet angka passkode untuk masuk kedalam penthouse nya dan menuju kamar pribadinya untuk membaringkan Quinza. 

Axton membaringkan quinza di ranjangnya, membuka seluruh baju yang melekat di tubuh quinza, axton tertegun melihat bentuk tubuh quinza yang begitu sempurna, dengan cepat axton memakaikan baju miliknya, ia tidak ingin pikiran pikiran kotor merusak otak nya yang masih sadar. 

Selesai memakaikan Quinza baju miliknya, Axton bergegas menuju kamar mandi, axton perlu menjernihkan otak nya dengan air dingin, berada dekat di dekat quinza membuat otak nya tak lagi waras

Hanya perlu waktu dua puluh lima menit untuk Axton membersihkan diri dan menjernihkan otaknya,

Tak lama, Axton keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang basah dan hanya menggunakan celana tidurnya dan bertelanjang dada, ia mendekatkan dirinya kearah Quinza yang sedang berbaring di ranjangnya. 

Axton tersenyum menatap dan mengelus wajah cantik quinza, mulai dari mata hidung dan terakhir bibir mungil Quinza, Axton mengelus bibir mungil Quinza dengan ibu jarinya, sesekali Axton mengecup bibirnya

"You're mine Quinza, aku akan terus mengejarmu walau pun kau selalu menolak keberadaan ku, dan aku pastikan tidak ada satupun pria lain yang bisa memiliki mu terkecuali aku, kau milik ku hanya milik ku"- ucap axton dalam hatinya, sambil mengelus rambut quin dan menyelipkan anak rambut quinza kebelakang telinganya. 

Axton pun mulai berbaring di samping Quinza, meletakan tangannya untuk menjadi batalan kepala Quinza

Axton memeluk Quinza dari depan dengan posisi saling menatap, dan yang terakhir Axton memberikan kecupan di kening Quinza sebelum Axton memejamkan matanya dan masuk ke alam mimpinya.

"Good night my sugar"   Ucap Axton setelah mengecup keninqg Quinza dengan begitu sayang. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status