Share

Part 12. Then and Now

International Senior HighSchool

Sudah dua minggu berlalu sejak terakhir kali Aeron bertemu Katya di taman sekolah, setelah itu Katya tidak pernah lagi memperlihatkan dirinya di sekolah. Aeron mendatangi kelas Katya setiap hari untuk bertemu dengan perempuan itu tapi selalu tidak menemukannya.

Lama kelamaan Aeron berubah menjadi anak pendiam dan murung, seakan ada sesuatu di dalam dirinya hilang bersamaan dengan kepergian Katya.

Sama seperti hari sebelumnya, Aeron selalu mencari Katya ke kelasnnya berharap perempuan itu tiba tiba muncul tanpa kabar sama seperti kepergiannya.

Hana yang mulai merasa kasihan pada Aeron mendekati laki laki itu di ambang pintu.

"Kak, cari Katya lagi?" tanya Hana.

Aeron mengangguk lemah.

Hana menghela nafas, "Sebenarnya aku tidak boleh membicarakan ini padamu  karena Katya melarangku. Tapi aku tidak bisa melihat kak Aeron begini terus."

"Ada apa sebenarnya?" tanya Aeron.

"Katya sudah pindah sekolah dari dua minggu yang lalu, tidak ada yang tahu alasan kenapa dia pindah. Tapi yang pasti sampai sekarang aku pun sulit berkomunikasi dengannya." ujar Hana.

"Kemana Katya pergi?" 

Hana menggeleng pelan, "Katya tidak memberitakuku kak, maaf." Sebelum Hana menyelesaikan kalimatnya Aeron bergegas pergi menuju parkiran dan masuk kedalam mobilnya dan melaju dengan cepat.

***

Aeron mendatangi kantor Kyle Martin, dengan langkah cepat dan emosinya yang sudah di kepala ia menerobos masuk ke dalam ruangan pemilik gedung perkantoran ini. Setelah pintu dibuka Aeron bisa melihat Kyle yang duduk di kursinya terlihat kaget dengan kedatangan Aeron ke kantornya.

"Dimana Katya!" tuntut Aeron sambil berjalan menuju meja Kyle di sudut ruangan

Kyle menatap Aeron dengan tatapan mencela, "Berani sekali kau masuk ke ruanganku tanpa pemberitahuan?!"

Aeron tidak memperdulikan wajah Kyle yang marah, "Katakan dimana Katya?! Dimana kalian menyembunyikannya?!" Teriak Aeron lagi sambil menggembrak meja.

"Menyembunyikan katamu?" Kyle tersenyum miring terlihat mencemooh. 

"Katya itu manusia, bukan barang yang bisa di sembunyikan sesuka hati kita. Dia punya perasaan Aeron." gumam Kyle dengan suara pelan.

Aeron menatap nyalang kearah Kyle," Kalau begitu dimana dia sekarang?!"

"Dia pergi atas keinginannya sendiri dan kau tidak berhak bertanya apapun tentangnya." desis Kyle, ia berdiri dan berjalan melewati Aeron.

Aeron menahan kepergian Kyle dengan merentangkan sebelah tangan, "Kyle beritahu aku di mana Katya, aku mohon!"

Kyle melirik pada laki laki itu, permohonannya yang terdengar putus asa sedikit mengusik hatinya. Hanya sedetik. 

"Pulanglah, Lupakan Katya demi kebaikanmu Aeron." saran Kyle.

Aeron mulai bertanya-tanya hubungan tidak baik keluarga Danadyaksa dan keluarga Martin.

"Sebenarnya ada apa dengan Keluarga Martin dan Danadyaksa? Kenapa kau begitu menentang kami?!"

Kyle menatap dalam pada Aeron. "Aku tidak menentangmu karena kau terlihat sangat menyayangi adikku. Tapi luka yang kau torehkan pada adikku tidak bisa ditolerir Aeron. Katya butuh waktu untuk menyembuhkannya dan kepergiannya itu atas keinginannya sendiri." jelas Kyle.

"Untuk masalah keluarga kita, aku tidak berhak menjelaskannya, kau tanyakan saja pada Ayahmu. Walau aku yakin dia tidak akan memberitahumu. " cibir Kyle.

"Sekarang pergilah, tidak ada gunanya kau mencari Katya karena dia tidak ingin di temukan olehmu Aeron."

***

Danadyaksa's Family Mansion

Aeron berjalan gontai menuju rumahnya. Pikirannya kalut bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

"Baru pulang nak?" Asher yang baru sampai rumah berbalik melihat putranya yang berjalan masuk dari pintu utama.

Aeron menaikan pandangannya, "Ayah ada yang ingin aku tanyakan." ujar Aeron pelan.

"Ada apa?" Asher melepas jasnya dan melonggarkan dasi yang mengikat lehernya.

"Ayah tahu keluarga Martin? Robert Martin adalah pemilik Martin Comp." lanjut Aeron.

Mendengar salah satu nama anggota keluarga Martin keluar dari mulut anaknya membuat Asher terdiam sejenak dengan sorot mata menajam.

"Ada urusan apa kau dengan keluarga Martin?" decak Asher.

"Aku menyukai Katya, anak dari Robert Martin. Tapi kakaknya selalu melarangku mendekati adiknya tanpa tahu alasannya. Sebenarnya ada masalah dengan Keluarga Martin yah?" sungut Aeron.

"Memangnya apa yang kau dengar?" Sekarang Asher mulai terlihat serius.

"Aku tidak dengar apapun! Aku tidak tahu apapun! Jelaskan padaku yah!" tuntut Aeron.

Asher menghela nafas. Mendekati Aeron dan menepuk pundaknya pelan.

"Apapun yang terjadi, kau jangan  berhubungan dengan keluarga Martin. Dan mulai sekarang jauhi putrinya." jawab Asher membuat Aeron tambah putus asa.

"Aku sangat mencintai Katya, tapi dia pergi meninggalkanku tanpa pamit dan aku tidak tahu dia pergi kemana." Aeron berkata dengan suara serak karena hatinya terluka  ditinggal wanita yang ia cintai.

Asher kemudian melihat iba pada putra semata wayangnya. Iapun memejamkan matanya  sejanak mencoba menggali ingatan di masa lalu, di mana dia pernah melakukan hal yang sama seperti Aeron.

"Lupakan perempuan itu, kau masih muda dan pasti banyak perempuan lain yang ingin bersamamu Aeron."

Setelah berkata Asher pergi dari hadapan Aeron menuju ruang kerjanya.

Ia mendudukan dirinya dikursi dan terdiam sesaat  sebelum kepalanya  memutar ingatan  masa lalu yang kelam. Cukup lama Asher terdiam kemudian membuka salah satu laci di meja kerjanya. 

Asher mengambil sebuah buku catatan lama dan membukanya. Didalamnya terselip sebuah foto lama yang tersimpan diantara lembaran-lembaran kertas dengan tulisan tangan. 

Asher memegang foto tersebut dan melihat dua orang yang saling berpelukan dengan raut wajah bahagia didalam foto itu.

Saat Asher melihat wajah wanita di dalam foto itu, tiba tiba rasa sesak datang padanya.

"Maafkan Aku Karen." gumamnya merasa bersalah.

8 Tahun kemudian at Katya's Penthouse in Paris

Seorang wanita cantik yang sudah berpakaian rapih ala kantoran meraih ponsel diatas meja dan menelpon seseorang yang dirindukannya.

"Katya bagaimana pekerjaanmu?" tanya Kyle di telpon.

"Aku sibuk sekarang, kapan Kakak bisa datang ke sini karena ada rapat yang harus kakak hadiri." tanya Katya.

"Oiya, bagaimana kabar ayah?" Katya menelpon Kyle sambil menyiapkan sarapan  di Kitchen island penthousenya yang berada di Paris.

"Aku akan menelpon Juna untuk melihat jadwalku, kalau Ayah baik-baik saja. Ia merindukanmu Katya." Kyle merebahkan dirinya dikasur karena di Indonesia sekarang tengah malam.

Katya tersenyum, Aku juga merindukan kalian berdua." Aku Katya.

"Bagaimana kabar tante Reva dan keluarganya? Apa kalian sering bertemu?" tanya Kyle.

"Tante Reva baik-baik saja, dia ingin sekali ke Indonesia untuk bertemu Ayah, mungkin beberapa bulan lagi akan kesana setelah pekerjaannya selesai." jeles Katya.

Kyle terdiam sejenak, "Apa kau juga akan kembali ke Indonesia?"

Katya menarik sebelah sudur bibirnya.

"Tentu saja aku akan pulang ke Indonesia, kakak sendiri yang terus menahanku disini dengan pekerjaan-pekerjaan. Cabang disini tanggung jawab kakak, kenapa jadi aku yang sibuk begini." Katya memberengut. Padahal sekarang umurnya sudah 24 tahun tapi sikapnya tidak berubah masih seperti anak kecil, apalagi di depan kakak kesayangannya itu.

"Hahahaha.." Kyle tertawa.

"Ada bagusnya juga kau tinggal dan bekerja di Perancis, jadi aku tidak perlu kesana untuk sekedar rapat dan mengawasi Hotel karena Kau bisa mewakiliku." ujar Kyle senang.

"Heyy.. kau itu pemiliknya, statusku hanya pegawai biasa di sini. Bagaimana bisa aku mengantikan rapat seorang CEO di pertemuan-pertemuan penting." Katya mulai sewot.

"Martin Comp adalah perusahaan keluarga kita, tentu saja kau bisa  menggantikanku sebagai salah satu pemilik perusahaan." Kyle menjelaskan dengan malas karena ngantuk mulai menyerangnya.

"Ya.. ya.. ya.. terserah padamu. Aku akan bersiap, nanti aku telpon kakak lagi. Love you." Katya mengakhiri telponnya dan mulai memakan sarapannya dengan memandang keluar jendela.

Menghela nafas ia mulai mengingat kejadian dulu saat di Indonesia. Dan dia sudah lama tidak pulang ke negara asalnya itu.

"Apa aku pulang juga ke Indonesia ya?" tanya Katya pada dirinya sendiri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status