Share

Part 8. First Night

Author: essa_88
last update Huling Na-update: 2021-08-21 05:44:04

Martin's Family Mansion.

Aeron merasakan panas menjalar ditubuhnya.

Katya mulai mendekatkan wajahnya dan menyentuhkan bibirnya pada bibir Aeron kemudian memagutnya pelan.

Aeron membolakan matanya kaget karena Katya  melakukan hal di luar dugaan.

Katya memang belum berpengalaman, bibirnya hanya bergerak dan menyesap bibir Aeron pelan.

 Aeron pun menggeram. "Hentikan Katya! Apa yang kau lakukan?" Cegah  Aeron menarik bibirnya.

Katya  menunjukan wajah sedih dengan bibir mengerucut karena kegiatannya terhenti.

"Mencium mu, bukankah kau menyukaiku kak?" cengir Katya dengan wajah merah, ia kembali menarik Aeron dan mencium bibir laki laki itu. Aeron bisa merasakan bau alkohol yang menguar dari mulut katya.

Aeron mulai panas karena Katya sedikit demi sedikit hampir meruntuhkan pertahanannnya.

"Aku memang menyukaimu, tapi tidak begini caranya!" Aeron kembali memundurkan wajahnya dengan suara mengeram.

"Kau tidak menyukainya kak? Biasanya laki-laki menyukai wanita yang agresif, bukan begitu?" Tanya Katya dengan tampang polos karena alkohol telah mempengaruhinya otaknya

Aeron tidak menjawab karena situasi sekarang benar-benar sulit untuknya. Dia harus berfikir jernih tapi hasrat mulai menguasainya.

"Katakan. Bagaimana. Kamu. Bisa. Menyukaiku?" Tanya Katya sensual di dekat telinga Aeron yang membuat laki laki itu bergidik.

Tangan katya tidak diam, dia mulai menelusuri tengkuk, leher, dan pipi Aeron dengan jari-jarinya. Aeron sendiri tidak bernafasnya seakan  menahan hasratnya yang mulai naik keatas kepala.

Katya kembali menelusuri tubuh Aeron mengagumi bentuk fisik laki laki yang menyukainya itu. 

Aeron tentu saja meremang hebat ketika jari jari kecil Katya menyentuh kulit tubuhnya seakan menggelitik.

"Aku sangat menyukaimu Katya." bisik  Aeron pelan.

Katya tersenyum, "Kalau begitu apa yang menahanmu lagi?" pertanyaan Katya meruntuhkan pertahanan Aeron.

Aeron tahu Katya sedang dalam pengaruh alkohol karena semua yang dia ucapkan adalah rancauan tidak berarti. Tapi perasaan Aeron pada Katya tidak bisa di bohongi, hati dan tubuhnya sangat menginginkan Katya.

Aeron sendiri adalah laki laki  yang baru beranjak dewasa, Sulit baginya untuk menahan diri di situasi seperti ini. Laki laki yang belum punya pengendalian diri sepertinya membuat satu rangsangan dari luar dapat berefek luar biasa.

Akhirnya iapun kalah dan mulai membalas ciuman Katya, melumatnya kasar, terkesan frustasi tapi ada gairah disana.

Katya menerimanya, iapun membalas Aeron tidak kalah bergairah. Darahnya bergejolak hebat ingin dipuaskan. Inikah yang namanya hasrat kaula muda.

Aeron mulai menindih Katya, dan mulai meraba dada Katya yang berisi, bulat dan kenyal dibalik pakaian yang dikenakannya. Desahan lolos dari mulut Katya.

"Ahh...."

Desahan Katya membangkitkan gairah Aeron membuatnya tidak tahan. Iapun mulai meloloskan kaosnya, kemudian membuka pakaian Katya serta bra yang menempel pada tubuh putihnya.

Terpampanglah bulatan indah didepan mata Aeron, dan ia mulai memainkannya membuat Katya kembali mendesah

Aeron melihat Katya sedikit tidak sadar terbaring dibawahnya dengan wajah merah serta mata yang terpejam . Mulutnya Katya sedikit terbuka dan terlihat seksi dimata Aeron. 

Sesuatu miliknya dibawah sana mulai mengeras. Aeron dengan gerakan cepat membuka celana dan  membebaskan miliknya yang sakit, ia juga mulai membuka celana Katya sekaligus dalamannya yang dikenakannya secara perlahan. 

Sekarang Katya sudah telanjang bulat, begitu pula dengan Aeron. Aeron yang sudah gelap mata mulai memegang miliknya dan mulai menggesekannya pada milik Katya, mencari celah masuk dibawah sana.

Katya mulai bergerak gelisah sesekali meringis, tapi hal itu tidak menyurutkan niat Aeron. Bahkan desehan Katya seperti lampu hijau ditelinganya untuk melanjutkan kegiatan mereka.

"Ah.."

Aeron bukan laki laki yang tidak atau tentang seks, malah remaja seumuran lebih penasaran dengan hal-hal berbau seks. bahkan dia pernah menonton film dewasa, pernah mabuk dan ke club seperti kebanyakan remaja lainnya di Jakarta.

Aeron yang sudah tidak tahan menekan pelan miliknya pada celah sempit milik Katya. Dengan nafas memburu karena di selimuti gairah, Aeron memejamkan matanya dan menghembuskan nafas kasar.

"Tunggu, ini sakit." rintih Katya menahan tubuh Aeron dengan tangannya.

"Sakitnya hanya sebentar, tahanlah." Aeron kembali menekan miliknya, berusaha menerobos celah sempit itu.

"Tidak.. ahh.."

Seketika itu juga ia menyentakan miliknya pada milik Katya dalam sekali hentak dengan cepat. 

Katya membolakan matanya kaget, seakan sesuatu yang besar memasuki tubuhnya dengan paksa, dan rasanya sangat sakit sekali. Katya langsung berteriak  dan mencengkram punggung Aeron erat dengan air mata mengalir disudut matanya.

Aeron meraup bibir Katya guna mengurangi sedikit rasa sakitnya. "Tahan Katya." bisik Aeron sambil mengusap air matanya.

Katya tidak membalas ia berusaha menetralkan rasa sakitnya.

Aeron belum menggerakan tubuhnya walaupun miliknya sudah dicengkram erat oleh otot bawah Katya dan berdenyut minta dipuasakan, ia menatap wajah Katya dibawahnya dengan seksama. mereka saling menatap dalam tanpa ada yang berbicara.

"Aku tidak akan melepaskan mu Katya Cessa Martin." bisik Aeron.

Setelah mengatakan itu, Aeron mulai menggerakan pinggulnya, awalnya ia bergerak perlahan tapi lama kelamaan hentakannya berubah lebih cepat dan lebih dalam.

Desahan demi desahan memenuhi kamar Katya, sampai mereka menggerang bersamaan karena mencapai puncaknya.

***

FlashBack 2 tahun lalu...

Aeron yang baru masuk kelas 1 SHS dengan nekat pergi ke sekolah membawa kendaraan sendiri. Bisa dibilang pada umurnya  17tahun ia sudah bisa mengendarai mobilnya sendiri, tapi tidak terlalu mahir.

Karena itu Ayah Aeron masih belum mengizinkannya membawa kendaraan sendiri ke sekolah.

Pagi itu ia berhati-hati membawa mobilnya untuk sampai ke sekolah, beberapa puluh meter lagi sampai di gerbang masuk sekolah, Aeron ,alah mengendurkan kewaspadaannya dan tidak sengaja menyerempet seorang bapak yang sedang berjalan dipinggir jalan hingga jatuh tersungkur.

Aeron yang panik hanya bisa diam, jantungnya berdebar kencang karena sadar telah mencelakai orang lain. Ia tidak berani keluar mobil karena takut

Tiba-tiba seorang anak perempuan datang menolong bapak itu dan melihat keadaanya. Anak itu berbalik dan mendekati mobil Aeron dengan wajah marah dan mengetuk kaca mobilnya.

"Turun, kau yang menyerempetnya, kau harus tanggung jawab!" Teriaknya dengan emosi meluap-luap anak itu memarahi Aeron dari luar mobilnya.

"A..aku tidak sengaja." jawab Aeron terbata dan sedikit bergetar.

Akhirnya Aeron keluar dari mobil dan mereka berdua mendekati bapak yang sekarang terduduk di atas trotoar dengan tangan terluka dan kaki terkilir.

"Sebaiknya kita bawa kerumah sakit saja." Anak itu menyarankan dengan wajahnya terlihat khawatir.

Aeron yang sedang tidak bisa berfikir hanya mangut-mangut mengiyakan.

"Ayo bantu bapaknya masuk ke mobilmu." ujar anak itu.

"Hah?" Aeron kaget.

"Ayo cepat bawa bapaknya pake mobilmu ke rumah sakit." perintah anak itu.

Aeron  mengangkat bapak tersebut dibantu anak perempuan tadi dan merekapun bergegas kerumah sakit.

Dirumah sakit bapak itu diperiksa dan hanya mengalami luka luar yang tidak terlalu serius. Setelah meminta maaf dan membayar administrasi serta memberi sedikit bantuan berupa uang akhirnya masalahpun selesai.

Sekarang hanya tinggal mereka berdua.

"Sebaiknya kita pulang, bisa tolong antar aku kesekolah." pinta anak perempuan itu.

"Sekolah dimana?"

"Aku sekolah di International School."

Setelah mendapat jawaban Aeron tidak bertanya lagi, ia masuk kemobil dan mengendarainya dengan hati-hati kali ini.

Di dalam mobil terkadang Aeron melirik anak perempaun itu karena terpesona dengan kebaikannya menolong orang lain.

Sesampainya di gerbang sekolah, anak perempuan tadi keluar dan berterimakasih.

"Tunggu, siapa namamu?" Aeron berteriak.

"Aku Katya Cessa Martin, aku kelas 2 di JHS sekolah ini. Kakak sekolah disini jugakan?"

Aeron mengangguk.

"Kak, lain kali kalau bawa mobil hati-hati ya, nanti nabrak orang lagi lho." ujar Katya tersenyum manis.

Aeron tertegun dengan senyuman perempuan itu.

Katya masuk tanpa menoleh lagi padanya.

Itu pertama kalinya Aeron melihat Katya. Semenjak itu, Aeron selalu memperhatikannya ketika tidak sengaja berpapasan di sekolah.

Walausepertinya Katya tidak mengingatnya dan tidak menanyakan namanya. Aeron tidak ambil pusing. Yang penting, Aeron selalu mengetahui tentang Katya disekolah.

Anak perempuan pertama yang memarahinya, sekaligus mengambil hatinya dengan kebaikan yang ia miliki.

Sampai pada akhirnya Katya masuk ke SHS dan  Aeron  bisa bertemu kembali secara langsung dengannya kemudian  menyatakan perasaannya yang sudah ia pendam selama dua tahun. Katya Cessa Martin, cinta pertamanya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 72. Beautiful Baby

    Dharmawangsa Ballroom Hotel. Katya yang hamil besar terpaksa ikut suaminya untuk menghadiri pesta tahunan kumpulan pengusaha se-Asia tenggara ini. Awalnya Katya menolak datang, karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya. tapi Aeron tidak ingin datang sendirian dan memutuskan tidak akan hadir apabila Katya tidak ikut hadir. Dan mau tidak mau Katya ikut karena ini acara tahunan yang sangat penting dikalangan pengusaha muda seperi Aeron. Dengan berbalut gaun putih yang cukup terbuka dibagian atas. Katya berjalan bergandengan dengan Aeron menuju tempat acara. Katya berjalan pelan karena perutnya yang cukup besar. "Siapa yang memilihkan baju ini?" Aeron melirik pada Katya yang menggandengnya. Aeron memegang Katya dengan erat seakan tidak mau terpisahkan. "Kak Dini, kenapa? Apa tidak bagus ya?" Katya melihat dirinya sendiri, pakaian yang dikenakannya cukup mewah dan elegan pikirnya. Kemudian ia melihat pada Aeron

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 71. My First and Last Love

    International Hospital Katya sudah masuk kedalam ruang perawatan, Dan beberapa saat lalu Dokter Dini sudah memeriksa keadaan Katya. Yang membuat lega Aeron adalah hasil pemeriksaan Katya dan Kandungannya. ternyata Katya hanya demam biasa dan Ia dianjurkan bedrest total dan tidak boleh stress. Aeron yang setia menunggui Katya dirumah sakit membuat Katya semakin merasa bersalah. Ia sendiri yang pergi meninggalkan suami dan anaknya. Malah ia yang sakit karena tertekan dan jadi stress ditempat persembunyiannya. Dan lagi, Aeron dengan lapang dada selalu memaafkannya, ia tidak menyalahkan Katya karena pergi begitu saja meninggalkan dirinya dan juga Axel. Bahkan ia tidak menggungkit kejadian itu lagi didepannya. I

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 70. Found You

    Aeron sedang dalam perjalanan menuju tempat Katya bersama Kyle dan mang Ujang, Sopir mereka. Axel sedari tadi menanyakan Aeron dan menanyakan apa sudah menemukan Mommynya juga. Keadaan Axel sangat memprihatinkan, setelah kepergian Katya yang mendadak sekarang Axel selalu menelponnya. Menjadi lebih cerewet menyuruhnya agar cepat pulang, menanyakan kabarnya dan lebih protektif. Menanyakan apakah ia akan pulang atau tidak setelah mencari ibunya. Mungkin didalam diri Axel sendiri ia tidak ingin ditinggal sendirian. Setelah Katya pergi, ia juga tidak mau ditinggal Aeron ayahnya. Ada rasa takut bahwa orang tuanya akan pergi meninggalkannya. Sudah satu jam mereka di perjalanan, akhirnya mereka sampai disebuah rumah besar minimalis. Kyle sedikit tertegun, dulu ia ingat sekali pernah tinggal dirumah ini. "Mang Ujang bukankah ini rumah kami yang dulu?" Tanya Kyle. "Ia den, ini rumah den Kyle dan non Katya yang dulu sebelum pindah kerumah yang sekarang."

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 69. Looking For You

    Danadyaksa Family Mansion. Sudah seminggu Aeron mencari Katya kemana-kemana, bahkan ia sudah menelpon orang-orang yang mungkin berhubungan dengan Katya di masa lalu dan juga sekembalinya ia dari Perancis beberapa bulan ini. Ia sudah mencari ditempat-tempat yang mungkin didatangi Katya. Beberapa hotel dan apartment di Jakarta yang bisa ia jadikan tempat tinggal. Aeron juga menyisir perumahan Katya Perumahan Aeron bahkan sekitaran Apartment tempat tinggal mereka. Aeron sampai menanyai orang kantor Katya, kalau-kalau Katya datang atau menemui seseorang di kantornya baru baru ini dan hasilnya nihil. Aeron bahkan menelpon tante Katya, Tante Reva, di Perancis. "Tante

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 68. Evidance

    Anandamaya Resident Apartment.Aeron pulang dengan cepat, setelah mendapat telpon dari Axel bahwa ibunya tidak ada di apartment."Axel.. Axel.."Aeron masuk kemudian memanggil Axel yang menghampirinya dengan cepat."Mommy tidak ada, Daddy.." ujar Axel Terlihat kecemasan di wajah anaknya.Aeron ikut cemas karena tidak biasanya Katya pergi tanpa memberitahunya. Setelah mengecek ponselnya tadi di dalam mobil yang ternyata Katya sempat menelponnya tapi Aeron menelpon balik sudah tidak aktif.Pelayan mendekat pelan pada Aeron. Dan ia langsung menatap tajam padanya."Bag

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 67. Missing

    ¤ Kamu ada waktu? Saya perlu bicara denganmu tentang perusahaan.• Ada Apa?¤ Bukankah kau mengincar aset Hartono? aku akan menawarkan semuanya padamu.• Dimana kita akan bertemu?¤ Hotel Hyatt.•Kenapa harus di Hotel?¤ Perusahaan Hartono sedang mengadakan rapat disana.• Baiklah, tunggu 1 jam lagi, saya kesana.Aeron yang sedang melihat laporannya terhenti karena ada sms masuk dari Biyan Hartono."Ria, apa Sore ini saya ada waktu kosong?""Apa bapak akan pergi?""Saya akan menemui seseorang sore ini dan ingin pulang kerumah tepat waktu." Jawabnya sambil melihat jam di pergelangan tanganya.Ria yang berdiri di samping Aeron langsung melihat jadwal atasannya di Ipadnya."Hari ini jadwal anda kebetulan kosong pak dimulai dari jam 4 sore nanti.""Kalau begitu saya akan pergi jam 4, nanti tolong siapkan mobilnya.""Baik pak," kem

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 66. Package

    Hartono Family Mansion.Sabina memegang beberapa majalah bisnis dengan sangat marah, bahkan ia telah lebih dulu melempar Ipadnya kelantai dan layar rusak seketika.Ayahnya Harry Hartono datang karena mendengar keributan diruang keluarga mereka."Ada apa ini?!" Teriaknya pada Sabina dan Biyan yang berada diruangan tersebut dengan wajah murung.Tidak lama Sabina melihat ayahnya dan meneteskan air mata."Kau kenapa sayang?" Harry mendekati Sabina dan mulai memeluk putrinya yang menangis.Sedangkan Biyan mengeluarkan ponsel dan membuka halaman berita disana.Tentang pernikahan Aeron Danadyaksa dan Katya Cessa Martin serta terlihat foto romantis mereka berciuaman saat acara ulang tahun perusahaan Diers Global."Semua berita hari ini tentang mereka berdua." Biyan mengeram kesal."Dan Sabina sakit hati melihat mereka di pesta malam itu berciuman dan terlihat mesra, padahal sebelumnya Sabinalah yang akan bertuna

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 65. Threat

    Dharmawangsa Ballroom Hotel.Setelah acara utama akhirnya mereka bisa menikmati pesta dan makan makanan yang telah disediakan.Katya yang sedari tadi hanya duduk dan mendengarkan sekarang sudah mulai pegal dan mengelus perutnya dengan refleks. Aeron sedikit melirik dan mendekatkan wajahnya. "Kenapa? Apa ada yang sakit?" Tanya Aeron berbisik ditelinga Katya. Ia terlihat sedikit khawatirKatya menggeleng pelan. "Aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar." Jawabnya kemudian berdiri."Mau kemana?""Aku ke Toilet.""Tunggu, aku temani!" Aeron sudah setengah berdiri tapi ditahan Katya, "tidak perlu, kau jaga saja Axel disini." Katyapun langsung pergi dari meja keluar ballroom.Katya berjalan melewati meja yang berisi orang orang dan melihatnya dengan tatapan kagum karena kecantikannya.Didalam toilet

  • One Night Stand (Indonesia)   Part 64. Party

    Dharmawangsa Ballroom Hotel Para tamu sudah mulai berdatangan ke sebuah Ballroom Hotel ternama di Jakarta. Mereka akan menghadiri Ulang tahun perusahaan Diers Global yang telah berdiri hampir 50 tahun lamanya semenjak kakek buyut Aeron Danadyaksa mendirikan Diers Global. Disalah satu meja bulat disana, sudah berkumpul para rekan bisnis dari Diers Global. Seperti perwakilan perusahaan ayah Katya yang diwakilkan oleh Kyle Martin dan Dokter Dini. Ada juga Nino Fernandez dari Harold Inc. Dan juga kakak beradik Hartono sebagai perwakilan perusahaan ayah mereka. Tepat di meja samping mereka, meja untuk para pemilik perusahaan Diers Global. Diatas meja sudah tertulis nama nama siapa saja yang akan menempati kursi tersebut. "Kakak, lihat nama diatas meja itu." Sabina menunjukan sesuatu pada Biyan dengan dagunya. Otoma

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status