Cleo mendapat kabar kalau rumahnya sudah ada yang menawar. Dia senang sekaligus sedih karena harus pergi dari rumah besar peninggalan papanya. Tapi apa boleh buat, rumah itu memang harus di jual untuk membayar biaya operasi mamanya yang sudah lama koma dan berada di rumah sakit.
Kini dia tinggal mengemasi barang-barangnya untuk tinggal di apartemen sederhana yang dia beli dengan uang tabungannya. Apartemen sederhana, hanya ada satu kamar kecil, dapur, kamar mandi dan juga ruang tamu saja. Memang kecil, tapi lumayan untuknya tinggal di sana.
"Nona, apa anda tidak keberatan saya tinggal di apartemen anda?" tanya Emily karena dia merasa tidak enak harus ikut dengan Cleo.
"Tidak apa, Emily. Aku tinggal sendirian rasanya sepi, jika ada kamu aku akan lebih baik. Nanti aku cari pekerjaan setelah operasi pembuluh darah mama minggu depan." kata Cleo.
"Kalau begitu, saya juga akan mencari pekerjaan juga. Mungkin nanti jadi pelayan toko bunga, saya akan melamar pekerjaan." kata Emily.
"Ya, terserah kamu saja. Oh ya, apa semuanya sudah di beresi? Karena dua hari kita di beri waktu untuk mengemasi barang-barang kita." kata Cleo.
"Iya nona, semuanya hampir selesai. Apakah barang perabot juga di bawa?" tanya Emily.
"Tidak, yang terlalu berat jangan di bawa. Semuanya sudah di hitung, aku membawa yang sesuai kebutuhan saja. Ranjangku dan lemari serta barang kecil lainnya, semuanya sudah di tawar oleh penjualnya." kata Cleo.
Mereka sedang asyik mengemas barang masing-masing, satpam rumah memberitahu pada Emily kalau ada tamu yang datang bertemu dengan Cleo.
"Nona, ada tamu di depan." kata Emily menyampaikan pesan dari satpam.
"Tamu? Siapa?" tanya Cleo.
"Saya tidak tahu nona, katanya laki-laki." jawab Emily.
Dahi Cleo mengerut, entah siapa laki-laki yang datang bertamu di rumahnya yang sebentar lagi sudah dia tinggalkan. Tapi kemudian dia ingat, mungkin pemilik rumah yang baru datang berkunjung. Cleo pun segera menemui tamu itu, berjalan menuju ruang tamu yang cukup lumayan jauh dari kamarnya di lantai dua.
Langkah pasti menuju ruang tamu, tapi kemudian langkah kakinya melambat ketika melihat sebuah punggung tegap membelakanginya berdiri sedang memandang foto besar kedua orang tua Cleo.
Perlahan Cleo mendekat, menatap punggung tegap itu dengan kedua tangan di masukkan ke dalam kantong celananya.
"Maaf, anda siapa?" tanya Cleo berdiri di belakang laki-laki itu.
Laki-laki itu berbalik perlahan. Menatap wajah Cleo dengan senyuman menawan, mata berwarna kecokelatan dan wajah tampan membuat Cleo takjub dan kagum. Laki-laki tampan itu masih tersenyum melihat keterpakuan Cleo memandanginya.
"Ehem! Apakah nona ini Cleopatra Simpson?" tanya laki-laki itu masih dengan senyumannya.
"Emm, ya. Itu nama saya." jawab Cleo sudah bisa menetralkan hatinya karena takjub pada wajah tampan laki-laki di depannya.
"Oh, syukurlah. Aku akhirnya menemukanmu, ayah angkat ternyata memiliki anak yang sangat cantik." ucap laki-laki itu.
"Ayah angkat?" ucap Cleo bingung.
Laki-laki itu mendekat menjabat tangannya pada Cleo, dan gadis itu pun menyambut jabatan tangannya.
"Kenalkan, saya Nick Carter." kata laki-laki bernama Nick.
"Ah ya, saya Cleopatra Simpson. Silakan duduk, Tuan Nick." kata Cleo.
"Terima kasih."
Nick pun duduk di sofa panjang, Cleo duduk di kursi sofa single. Dia masih heran dengan kedatangan Nick ke rumahnya, siapa laki-laki itu Cleo tidak tahu.
"Maaf kalau saya bertanya, apakah anda kenal dengan papaku? Atau papaku pernah memiliki sangkutan dengan anda?" tanya Cleo.
"Tepat sekali, saya kenal Tuan Simpson dulu sewaktu ada di Texas. Waktu itu Tuan Simpson tinggal di sana selama dua tahun, Tuan Simpson sangat menyayangiku dan menganggap diriku sebagai anak angkatnya. Aku sangat berterima kasih sekali pada Tuan Simpson telah membantuku waktu di Texas dulu." kata Nick bercerita tentang pertemuannya dengan papanya Cleo.
Cleo sendiri bingung, kenapa Nick menceritakan itu. Padahal dia baru datang dan baru kenal, apakah dia sedang menipunya dengan cerita-ceritanya itu?
"Maaf Tuan Nick, saya tidak tahu papaku itu punya anak angkat di Texas. Memang benar dulu papaku tinggal di Texas selama dua tahun lebih sebelas tahun silam, tapi papaku tidak pernah bercerita kalau beliau punya anak angkat di Texas." kata Cleo ragu akan cerita Nick itu.
"Hahah, benar. Nona meragukan cerita saya, tapi saya ada buktinya kalau saya ini adalah anak angkat dari Tuan Simpson. Beliau memberikan sebuah surat sebagai tanda kalau saya adalah anak angkat Tuan Simpson." kata Nick lagi.
Cleo diam, dia memperhatikan apa yang di lakukan Nick. Laki-laki itu membuka tasnya dan mengambi sebuah surat bertuliskan tangan dan sebuah tanda tangan di dalamnya.
"Ini suratnya, ini surat yang di tulis Tuan Simpson mengenai diri saya sebagai anak angkatnya. Di sana tertera nama dan tanda tangan Tuan Simpson." kata Nick menyerahkan surat itu pada Cleo.
Cleo menerimanya, melihat memang di dalam surat itu ada tanda tangan papanya yang tidak pernah berubah hingga akhir hidupnya. Cleo menghela napas panjang, tidak ada yang berarti surat itu karena papanya sendiri sudah tidak ada.
"Apa Nona percaya? Saya anak angkat Tuan Simpson?" tanya Nick.
"Aku tidak tahu, meski pun memang di surat itu ada tanda tangan papaku. Tapi aku tidak bisa menganggap kamu adalah kakak angkatku atau adik angkatku, karena papaku sudah tiada." kata Cleo.
"Aku pernah mendengar cerita dari Tuan Simpson, kalau beliau memang memiliki anak perempuan. Berarti nona, usiaku sekarang ini dua puluh tujuh tahun. Katanya anak Tuan Simpson nona Cleo lebih tua lima tahun dariku. Itu artinya nona adalah kakak angkatku dan aku adik angkat nona Cleo." kata Nick lagi.
Cleo menggeleng, dia sedikit pusing dengan penjelasan Nick itu. Dia hanya tidak ingin apa yang telah di miliki sisa-sisa harta dan kekayaan papanya tidak mau jatuh pada Nick yang mengaku sebagai adik angkatnya.
"Lalu, apa yang kamu inginkan? Apa kamu menginginkan kekayaan papaku?" tanya Cleo.
"Tidak."
"Lalu apa?" tanya Cleo heran.
"Hanya pengakuan darimu, kalau aku punya kakak angkat perempuan cantik sepertimu." jawab Nick.
"Setelah dapat pengakuan dariku? Apa lagi yang kamu inginkan? Kamu tahu papaku sudah tiada?" tanya Cleo.
"Saya tahu. Saya tahu dari beritanya yang sampai di Texas, kalau Tuan Simpson ayah angkatku itu sudah meninggal bunuh diri. Saya turut berduka cita dengan meninggalnya ayah angkat." kata Nick.
"Ya, terima kasih." jawab Cleo.
"Oh ya, apakah nona Cleo tetap tinggal di rumah ini? Sementara saya tinggal di New York selama satu bulan ini karena ada pekerjaan. Jadi saya bisa sering datang kesini menjenguk kakak angkatku." kata Nick.
"Tidak, rumah ini sudah saya jual. Dan dua hari lagi saya akan pindah ke apartemen baruku." jawab Cleo.
"Di jual? Apakah sudah ada pembelinya?" tanya Nick.
"Ya, makanya saya harus pindah dalam dua hari ini." jawab Cleo.
"Aah, sayang sekali. Lalu kakak angkat tinggal di apartemen? Di mana? Biar saya bisa mampir selama masih ada di New York ini." kata Nick.
Cleo diam, dia bingung sendiri antara percaya atau tidak. Tatapan Nick pada Cleo membuat gadis itu jadi malu dan menunduk.
"Di kota Queens." jawab Cleo.
"Waah, agak jauh dari New York City. Saya tinggal di sana sementara pekerjaan saya berada. Tapi tidak mengapa, nanti saya akan sering mampir di apartemen kakak angkat." kata Nick lagi.
"Terserah anda saja, Tuan Nick."
"Hahah, jangan panggil aku Tuan. Panggil saja Nick, aku adik angkatmu kakak angkat."
"Kalau begitu, kamu juga panggil namaku saja. Cleo." ucap Cleo.
"Baiklah Cleo, kita adalah saudara angkat?"
"Terserah."
Nick tersenyum, dia senang bisa bertemu dengan anak dari ayah angkatnya sekarang. Hanya sebentar Nick berada di rumah Cleo itu, dan dia pun pamit kembali lagi ke hotelnya.
"Apa bisa aku minta nomor teleponmu, Cleo?"
"Eh?"
_
_
*********
Satu minggu setelah operasi mamanya, Cleo bukannya lega karena operasi mamanya telah selesai. Tapi masalah baru datang lagi, ternyata operasinya harus dua kali untuk mengangkat darah yang sudah beku di dalam otak mamanya. Cleo benar-benar bingung dan pusing dengan keadaan itu."Nona Cleo, penyumbatan itu terlalu lama di otaknya. Seharusnya satu bulan lalu mama anda di operasi, tapi anda selalu mengulurnya. Jadi darahnya sudah membeku lebih dulu di dalam otak. Makanya, sekarang harus mengangkat sisa-sisa darah beku itu di dalam otak mama anda. Karena pembuluh darah pecah itu yang menyebabkan koma berkepanjangan." kata dokter memberitahu Cleo.Dia menjelaskan di bagian mana saja darah membeku sehingga menimbulkan penyumbatan pada otaknya. Hasil CT scan itu di tunjukkan pada Cleo dan di jelaskan oleh dokter bedah yang menangani mamanya."Lalu, kapan bisa di operasi lagi dokter?" tanya Cleo."Ya, dalam dua minggu paling cepat. Itu pun bekas operasi kemarin itu sudah kering dan penyumbatan
Cleo sudah bekerja di kantor Nick, dia di tempatkan sebagai direktur seperti dulu dirimya bekerja. Hanya saja, dia di tempatkan di bagian direktur yang membawahi beberapa manajer. Cleo bertanggung jawab pada setiap manajer di perusahaan besar yang di pimpin oleh Nick.Ternyata, Nick adalah direktur utama dari perusahaan besar yang dia kelola dengan beberapa dewan direksi pemegang saham. Cleo baru tahu, tentu saja Nick mau membiayai perawatan rumah sakit mamanya karena dia memang seorang direktur utama atau seorang CEO."Kamu di rekrut oleh tuan Nick ya?" tanya salah satu direktur personalia, Nancy."Ya, dia itu ...." Ucapan Cleo menggantung, ragu dia mau mengatakan kalau Nick adalah adik angkatnya. Karena baru beberapa minggu dia kenal Nick, jika dia mengaku sebagai saudara angkat Nick. Maka akan di tertawakan oleh para pegawai di kantor."Hemm, Tuan Nick memang baik. Dia selalu memasukkan pegawai baru dan di tempatkan sesuai kemampuannya. Dan kudengar kamu itu dulunya adalah seorang
Setiap hari Cleo dan Nick semakin dekat, bahkan sudah tidak ada kecanggungan di antara mereka karena orang asing.Malam pesta yang di janjikan antara teman-teman Nick itu sudah tiba saatnya. Nick dan empat teman rekan bisnisnya hanya berkumpul-kumpul di halaman belakang dengan pesta barbeqyu.Nelson, laki-laki berkulit hitam dan berambut cepak. David, dia berkulit putih rambut cokelat dan juga bertubuh atletis. Ramon, dia tampan dan juga menarik serta Nickolas sama halnya dengan Nick bermata cokelat dan rambut putih.Mereka berkumpul bersama di halaman belakang, sambil membicarakan pekerjaan dan juga kekasih mereka masing-masing."Nick, katamu ada gadis yang mau di kenalkan? Siapa dia? Cantikkah?" tanya Ramon."Hemm, ya. Dia kakak angkatku, namanya Cleo. Dia juga tinggal di rumah ini." jawab Nick menyesap minumannya."Oh ya? Waah, apa Shopia tidak keberatan?" tanya Nickolas."Tidak kurasa, dia sibuk bekerja di New Jersey." jawab Nick."Hei, kau mengambil kesempatan membawa dia ke ruma
Teman-teman Nick masih tidur, hari Minggu libur sehingga mereka bebas bangun kapan saja. Begitu juga dengan Nick, setelah dia selesai bercinta dengan Cleo laki-laki itu kembali ke halaman belakang bergabung dengan Ramon dan Nickolas yang masih kuat belum juga mabuk.Tapi dua jam kemudian Nick pun pergu juga ke kamarnya. Dia sangat mengantuk dan juga mabuk, tapi ingatannya akan malam itu bercinta dengan Cleo membuatnya bahagia seketika.Kini pagi menjelang, Cleo pun menggerakkan matanya. Membuka perlahan, kepalanya masih terasa sakit."Aah, semalam aku mabuk berat." ucap Cleo.Dia duduk masih memegangi kepalanya yang pening. Dia belum sadar jika tubuhnya tanpa sehelai benang pun, ketika membuka matanya dia melihat banyak sekali tanda merah di tubuhnya. Cleo pun kaget, dia memperhatikan seluruh tubuhnya yang banyak sekali tanda merah."Apa yang terjadi semalam?" guman Cleo.Dia mengingat dari awal sampai dia mabuk itu, dia ingat kalau dirinya mabuk berat tapi masih sadar. Dia di gendong
Sejak malam itu, Cleo merasa canggung jika berhadapan dengan Nick secara dekat. Hatinya semakin terpesona dengan laki-laki yang dia anggap saudara angkat itu. Dia sering menghindar jika berdekatan dengan Nick, ingatan malam itu membuatnya jadi jatuh hati pada pesona Nick.Pagi hari, Cleo sudah siap untuk pergi ke kantor seperti biasa dengan Nick. Dia merasa tidak enak hati, tapi Nick memaksanya untuk berangkat ke kantor bersama. Begitu juga dengan pulang kantor di sore hari, tapi Cleo menolak pulang bersama Nick."Ayo naik." kata Nick ketika mereka pulang kerja."Nick, maaf aku tidak pulang denganmu hari i ini. Aku ada janji dengan teman. Pulanglah sendiri, aku mungkin akan pulang malam." kata Cleo."Mau jalan dengan teman? Siapa?" tanya Nick penasaran sekaligus kaget."Ramon." jawab Cleo."Waah, kamu sudah dekat dengannya ternyata. Hahah!" ucap Nick tertawa canggung."Iya, dan terima kasih ya kamu mengenalkan aku dengan Ramon. Dia baik juga dan menghormatiku." kata Cleo."Waah, benar
Shopia Lawrance, gadis cantik yang bekerja sebagai model di internasional. Dia tinggal di New Jersey karena kantor agen modellingnya berada di sana. Bukan hanya sebagai model saja, dia juga mempunyai agensi modelling di kota itu juga. Jadi, kesibukannya sangat banyak di kota tersebut.Shopia adalah kekasih Nick, laki-laki yang bekerja di perusahaan besar se bagai CEO itu. Mereka jarang bertemu dalam satu tahun tetakhir, Nick sibuk dengan pekerjaannya dan Shopia juga sibuk dengan dunia modellingnya. Keduanya bertemu ketika papanya Shopia menjadi pemegang saham di perusahaan besar di mana pemegang saham itu ada beberapa orang dan salah satunya adalah papanya Shopia."Biarkan Nick yang jadi pimpinan perusahaan, dia kan kini sudah jadi pacarku pa." kata Shopia waktu itu sebelum Nick menjabat jadi pimpinan perusahaan besar."Ya, papa kira Nick bisa memimpin perusahaan dengan baik. Meski usianya masih sangat muda, tapi sepak terjangnya dalam dunia bisnis cukup lumayan. Papa akan umumkan Nic
Nick langsung pergi ke kantornya sebelum Shopia bangun. Dia hanya memberi catatan kalau dirinya berangkat ke kantor. Saat ini Nick sangat gusar karena Cleo berangkat sendiri, kemarin gadis itu masih mau berangkat bersama ke kantor.Dia mengetuk pintu kamar Cleo, tapi tetap tidak ada jawaban. Dan tentunya gadis itu sudah berangkat lebih dulu ke kantor."Kenapa dia tidak membangunkanku pagi ini." ucap Nick.Nick tidak sadar kalau di rumahnya ada Shopia, apa lagi semalam dia bercinta dengan Shopia. Tapi pikirannya pada Cleo, dia pun sadar saudara angkatnya itu mungkin sudah berangkat lebih dulu."Aah, sial. Kenapa aku lupa kalau di rumahku ada Shopia, Cleo pasti sudah berangkat sendiri ke kantor." ucap Nick.Dia lalu berjalan pergi dari kamar Cleo, dia berjalan langsung keluar rumah melewati anak tangga menuju kamarnya. Shopia berdiri di atas tangga paling atas, masih mengenakan kimono menatap kepergian Nick yang tak pamit padanya. Dia pun mengejar Nick menuruni tangga."Nick, kamu langs
Sore hari, Cleo seharusnya pulang lebih cepat. Tapi dia sengaja ingin berlama-lama di kantornya, memainkan laptopnya untuk memeriksa semua pekerjaan yang memang sudah beres semua.Tok tok tok.Pintu di ketuk dari luar, Cleo melirik ke arah pintu. Tidak peduli siapa yang mengetuk, tapi kemudian pintu terbuka dan tampak Nancy muncul. Dia masuk menghampiri Cleo."Kamu tidak pulang?" tanya Nancy."Aku harus memeriksa semua pekerjaanku." jawab Cleo beralasan.Tujuannya adalah dia tidak mau pulang dengaj Nick. Bayangan akan kemesraan dan cumbuan Nick dan Shopia tidak mau ada di otaknya saat ini."Hemm, padahal kulihat pekerjaanmu sudah selesai. Apa kamu tidak mau pulang dengan bos tampan itu?" tanya Nancy."Biarkan saja, aku masih sibuk. Aku bisa pulang sendiri." kata Cleo lagi."Baiklah, aku pulang lebih dulu ya.""Oke."Nancy berbalik dan keluar dari ruangan Cleo. Gadis itu pun melepas kursornya dan menyenderkan punggungnya di kursinya. Di pejamkan matanya dan menarik napas panjang. Tiba-