공유

Bab 7

작가: Cucu Suliani
last update 최신 업데이트: 2025-05-20 17:59:34

Saat Clara datang bersama dengan Anton, Bayu baru saja memarkirkan mobilnya dan hendak masuk ke dalam lobi. Dia tiba-tiba saja merasa panas melihat pemandangan di hadapannya, Clara dan juga Anton terlihat seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.

Anton mengantarkan Clara memakai motor sport, bisa dibayangkan saat di jalan pasti Clara akan memeluk pria itu dengan erat karena posisi motornya yang tak sejajar.

Apalagi melihat keakraban di antara keduanya, rasanya Bayu ingin menghampiri Anton dan memberikan bogem mentah di wajah pria itu. Sayangnya Bayu gengsi, makanya pas Anton pergi, baru Bayu menegur Clara.

"Ck! Kenapa rasanya kesal aja kalau ingat Clara sama pria itu?"

Kini Bayu sudah berada di dalam ruangannya, hatinya merasa dongkol saja. Bahkan, dia merasa tidak ingin memulai pekerjaan karena membayangkan Clara yang berdua-duaan dengan Anton.

"Lagian dia juga kegatelan, ngapain juga pergi sama cowok lain? Giliran diajak bareng sama gue nggak mau, sial!" umpat Bayu.

Bayu terus aja marah-marah, dia tak suka saat mengingat Clara yang bersama Anton. Namun, tak lama kemudian Bayu menyugar rambutnya dengan kasar, karena tiba-tiba saja dia teringat akan wajah Clara yang begitu menggoda saat berada di bawahnya.

"Ck! Dasar cewek rese!"

"Siapa yang rese?"

"Astaga!"

Bayu begitu kaget karena ternyata Bernard sudah ada di sampingnya, anak itu selalu saja membuat dirinya kaget. Adiknya itu lebih mirip seperti jailangkung, pulang tak diantar datang tadi jemput.

"Elu jangan marah-marah terus, Bang. Jadinya gue masuk aja elu nggak lihat," ujar Bernard.

"Iya, iya. Terus elu mau ngapain masuk?"

"Dari kemarin elu nuduh mulu kakak ipar yang jebak elu, gue datang buat kasih bukti kalau elu itu merupakan cowok yang munafik."

"Maksudnya?" tanya Bayu dengan raut wajah tidak terima.

"Elu kalau ngomong suka sok suci, Bang. Nyatanya elu juga sama, haus belaian perempuan."

"Jangan asal ngomong!"

"Nggaklah! Gue ngomong sesuai fakta, lagian umur elu idah tua, udah dua puluh sembilan tahun. Wajar juga sih kalau si Otong gak nahan godaan."

"Sialan! Gak usah ngungkit umur, ngomong aja apa maksudnya?"

Bernard memberikan ponselnya kepada Bayu, di sana ada salinan rekaman CCTV ketika Bayu memaksa Clara untuk melayani pria itu. Terlihat sekali jika Bayu begitu menginginkan Clara.

"Astaga! Elu gak edit rekaman CCTV ini, kan?"

"Nggaklah! Gila!" umpat Bernard. "Gue balik gawe dulu, ingat! Elu jangan kasar sama Clara, dia gak salah. Dia cuma korban atas keganasan elu," imbuh Bernard.

Mata Bayu langsung membulat dengan sempurna mendengar apa yang dikatakan oleh Bernard, karena bisa-bisanya pria itu mengatakan kalau Clara adalah korban keganasannya. Walaupun memang, kenyataannya dia yang memaksa.

"Lama-lama gue bisa gila kalau ngomong terus sama elu, kayak sendirinya nggak ganas aja terhadap cewek."

"Eits! Jangan samain gue kayak elu, Bang. Gue beda, setiap gue ngelakuin hal yang enak, itu atas dasar suka sama suka. Mau sama rela, bukan karena paksaan kayak elu. Jadi--"

"Brisik! Kampret!" teriak Bayu.

Bernard langsung tertawa dengan begitu lepas, kemudian pria itu pergi dari sana setelah puas membuat kakaknya marah.

Tentu saja hal itu membuat Bayu tidak bisa konsentrasi dalam bekerja, seharian ini dia hanya marah-marah saja. Bayu lebih marah lagi ketika saat waktunya pulang kerja.

Pada saat dia keluar dari lobi perusahaan, dia melihat Anton yang sudah menunggui Clara. Pria itu bahkan memperlakukan Clara dengan istimewa ketika Clara datang.

Anton memasangkan helm di kepala Clara, pria itu bahkan memakaikan jaket di tubuh Clara. Kedunya sudah seperti sepasang kekasih, panas sekali dada Bayu melihat hal itu.

"Assssu!" pekik Bayu ketika melihat Clara yang sudah pergi dengan Anton.

Bayu pulang ke apartemen dengan perasaan marah, padahal tadi pagi dia sudah mengingatkan Clara agar tidak pergi dengan sembarangan pria. Namun, sore ini kembali Clara pergi dengan Anton.

Bayu lebih marah lagi ketika Clara tak kunjung pulang, padahal waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Pria itu mondar-mandir tak jelas.

"Dari mana kamu?"

Bayu langsung menodong Clara dengan pertanyaan ketika wanita itu datang, Clara sampai mengelus dadanya karena begitu kaget ketika melihat Bayu yang menatap dirinya dengan penuh kemarahan.

"Pergi makan malam sama Anton," jawab Clara takut-takut.

"Bukannya gue udah bilang kalau elu harus jaga jarak dengan pria lain, karena walau bagaimanapun juga elu itu nikah sama gue. Selama masa pernikahan, elu nggak boleh dekat sama cowok manapun."

"Maaf, tapi serius kok. Saya sama Anton gak pacaran, kita hanya teman kuliah."

Bayu menahan napas, rasanya otaknya mau meledak mendengar jawaban dari Clara. Karena wanita itu seakan membela pria yang bukan suaminya.

"Gue nggak mau tahu, mulai besok elu nggak boleh deket sama cowok itu. Gue nggak mau kalau nantinya ada salah paham di antara kedua orang tua gue sama elu, paham!"

"Iya, paham. Tapi serius saya itu cuma temanan sama Anton, saya---"

"Gue itu laki, mungkin bagi elu Anton itu sahabat. Tapi, gue bisa melihat dengan jelas kalau Anton suka sama elu."

"Iya, tapi boleh kan, ketemu sekali lagi untuk menjelaskan kalau kita gak boleh deket?"

"Clara!"

Kemaran Bayu udah di ubun-ubun, dia langsung membopong Clara dan membawa wanita itu ke dalam kamarnya. Bayu menghempaskan tubuh wanita itu dan menindihnya.

"Bapak! Jangan! Saya minta maaf," ujar Clara.

"Elu itu dibilangin ngebantah terus, deket sama cowok karena haus ini, iya?"

Bayu menyatukan bibirnya dengan bibir Clara, wanita itu sampai melotot. Dia tidak percaya kalau Bayu melakukan hal itu kepada dirinya, walaupun memang Bayu adalah suaminya.

"Nggak kok Pak Bos. Serius, saya jalan sama dia hanya sebagai teman saja."

Napas Clara terengah-engah, Bayu dengan cepat melepaskan pagutannya. Karena dia merasa kasihan terhadap Clara, wanita itu seperti akan kehabisan napas.

"Wanita yang bisa dijadikan teman banyak, kenapa harus memilih jalan dengan pria?"

"Saya lagi kuliah nggak punya teman cewek, cuma Anton teman saya, Pak."

"Tuh, kan? Kamu pasti kepengen yang waktu itu, kan? Kamu mau ini, kan?"

Broewek!

Bayu merobek baju yang Clara pakai, lalu dia mere mas dada itu. Bahkan, tak lama kemudian Bayu menyesap ujung dada wanita itu.

"Bapak! Nggak, Pak. Saya nggak pengen itu kok, saya--''

Clara tidak bisa meneruskan ucapannya, wanita itu malah memejamkan matanya sambil mere mas seprei. Bayu tiba-tiba saja mengecupi perutnya. Bahkan, pria itu secara paksa membuka celana yang Clara pakai.

"Kalau elu mau, gue kasih. Kita pasangan halal, jangan minta sama pria yang nggak ada hubungannya sama elu."

Bayu kembali memaksa Clara untuk melakukannya, tetapi kali ini Bayu melakukannya dengan lembut. Awalnya Clara memang marah dan berusaha untuk memberontak, tetapi setelah itu kedunya nampak menikmatinya.

"Maaf," ujar Bayu setelah pergulatan panas mereka berakhir.

Padahal tadi dia begitu marah sekali terhadap Clara, tetapi kini dia merasa bersalah dan merasa kasihan terhadap istrinya itu.

"Hem," ujar Clara yang bingung harus berkata apa. "Eh?"

Clara begitu kaget karena tiba-tiba saja Bayu mengangkat tubuhnya, lalu dia membawa wanita itu ke kamar mandi. Dengan penuh perhatian Bayu memandikan wanita itu menggunakan air hangat, Clara hanya terdiam menerima perlakuan manis seperti itu dari Bayu.

"Tolong jangan perlakukan saya seperti ini, Pak. Saya takut jatuh cinta sama Bapak," ujar Clara.

Bayu tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Clara, dia malah kembali menggendong wanita itu dan memakaikan baju. Bayu bahkan membantu wanita itu untuk menyisir rambutnya.

"Terima kasih," ujar Clara.

"Hem," jawab Bayu.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • One Night Stand With My Bos   Bab 12

    Clara menghela napas panjang berkali-kali, kemudian dia menghembuskannya dengan perlahan. Melihat wajah Bayu membuat dirinya sakit dan juga kecewa, entah karena apa dia tidak tahu.Namun, yang pasti saat ini Clara harus melakukan hal yang tegas. Dia tidak mau tetap bersama dengan Bayu, tetapi ada Tiara di antara mereka. Terlebih lagi kalau Bayu tahu dia hamil, Clara takut kalau Bayu tidak mengizinkan dirinya untuk berpisah dengan pria itu. Atau mungkin, pria itu malah meminta dirinya untuk menggugurkan kandungan itu. Clara tak mau.Dulu Bayu pernah berkata kalau Clara hamil, itu artinya Clara harus tetap bersama dengan Bayu sampai dia melahirkan. Dia tak sanggup jika itu harus terjadi."Ada apa? Apa ada yang penting? Kenapa kamu hanya berdiri saja?"Clara berusaha untuk tersenyum, lalu dia mendekat ke arah Bayu. Dia memberikan dua berkas yang sejak tadi dia pegang, lalu menunjuk tempat di mana Bayu harus menandatangani berkas itu."Tadi Bernard minta aku buat kasih berkas ini ke kamu,

  • One Night Stand With My Bos   Bab 11

    Bayu terlihat sedang sibuk di kantor, tetapi tiba-tiba saja dia mendapatkan pesan chat dari kekasihnya. Tiara berkata kalau wanita itu sudah tiba di bandara, dia minta dijemput.Bayu tanpa pikir panjang langsung mengiyakan keinginan kekasihnya itu, dia bahkan tidak memberitahukan kepada siapa pun kalau dirinya pergi menuju bandara."Yang! Kangen," ujar Tiara.Wanita itu langsung melompat ke dalam pelukan Bayu, tak lama kemudian terdengar isak tangis dari bibir wanita itu. Bayu begitu khawatir, dia langsung mengurai pelukannya dengan wanita itu dan menatap wajah wanita itu dengan lekat."Kenapa nangis? Apa kamu terluka?""Enggak kok, aku itu cuma kangen banget sama kamu. Makanya sampai nangis, karena akhirnya bisa ketemu sama kamu. Bahagia banget tahu," ujar Tiara memaksakan senyum di bibirnya.Sedikit aneh, karena Tiara tidak pernah melakukan hal itu. Dia merupakan wanita yang jarang menangis, lebih sering tersenyum dan mengekspresikan apa yang dia lihat secara langsung."Kamu tuh bis

  • One Night Stand With My Bos   Bab 10

    "Kak, gue harap elu bisa secepatnya sadar. Bisa secepatnya pulih, gue khawatir banget."Padahal yang saat ini terbaring lemah di atas ranjang pasien bukanlah pacarnya, bukan pula istri sah dari Bernard. Namun, pria itu terlihat begitu khawatir sekali melihat keadaan Clara.Wanita itu masih memejamkan matanya, jarum infus menancap di tangannya. Wajah Clara juga begitu pucat, kulit wanita itu seperti tidak memiliki darah. Bernard sungguh merasa kasihan terhadap wanita itu.Saat Bernard menanyakan keadaan Clara, dokter berkata kalau Clara hanya kelelahan. Sepertinya aktivitasnya terlalu berlebihan, sehingga hal itu menyebabkan Clara pingsan.Satu hal yang membuat Bernard merasa begitu penasaran, dokter berkata kalau Clara kemungkinan hamil. Jadi, setelah sadar nanti dokter menyarankan wanita itu untuk memeriksakannya ke dokter kandungan."Engh! Aduh!"Clara sudah sadar, ketika dia berusaha menggerakkan tubuhnya, wanita itu merasakan kesakitan di tangannya. Dia juga merasa kalau kepalanya

  • One Night Stand With My Bos   Bab 9

    Selama berteman dengan Clara, Anton tidak pernah melihat wanita itu berduaan dengan seorang pria, teman tapi mesra atau benar-benar memiliki pacar seorang pria. Hanya dirinya teman dekat wanita itu.Selama ini Clara selalu ingin serius dalam belajar, lalu wanita itu berusaha untuk bekerja di perusahaan yang bisa menggaji dirinya dengan upah yang besar, itulah yang Anton tahu.Makanya ketika ada seorang pria yang mengatakan kalau Clara sudah menikah, Anton begitu kaget. Dia merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Bayu kepada dirinya."Hei! Beneran elu udah nikah, Clara?" tanya Anton.Clara sebenarnya ingin menjawab pertanyaan dari Anton, tetapi Bayu malah menuntun wanita itu dengan paksa untuk masuk ke dalam mobilnya. Clara dengan terpaksa duduk di samping kemudi.Namun, dia menyempatkan diri untuk menurunkan kaca mobilnya, lalu dia menganggukkan kepalanya dan mengatupkan kedua tangannya di depan dada. Dia merasa bersalah terhadap pria itu, walaupun dia tidak pernah berniat

  • One Night Stand With My Bos   Bab 8

    Clara membuka matanya dan langsung terkejut. Dia tidak percaya apa yang dia lihat. Bayu, suaminya, terbaring di sampingnya, tidur dengan tenang. Clara merasa seperti sedang bermimpi. Mereka sudah sepakat untuk tidak tidur bersama sebelumnya.Mereka menikah hanya karena tanggung jawab, dan mereka sudah sepakat untuk tidur terpisah. Namun, kini kedunya malah tidur bersama, yang membuat Clara tak nyaman, pria itu tidur tanpa menggunakan baju tidur. Hanya menggunakan celana boxer saja.'Perasaan tadi malam kita tidur terpisah, kenapa jadi bisa tidur satu kamar?'Seingat Clara, setelah berakhirnya pergulatan panas di antara keduanya, Clara tidur di dalam kamarnya. Sedangkan Bayu memutuskan untuk tidur di dalam kamarnya juga.'Apa tadi malam gue ngigo, ya? Jalan sambil tidur, terus tanpa sengaja masuk ke dalam kamar Pak Bos?'Clara terus aja menduga-duga karena dia merasa tidak sengaja tidur dengan Bayu, justru kalau bisa dia ingin menghindari pria itu. Karena dengan kebaikan yang Bayu laku

  • One Night Stand With My Bos   Bab 7

    Saat Clara datang bersama dengan Anton, Bayu baru saja memarkirkan mobilnya dan hendak masuk ke dalam lobi. Dia tiba-tiba saja merasa panas melihat pemandangan di hadapannya, Clara dan juga Anton terlihat seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.Anton mengantarkan Clara memakai motor sport, bisa dibayangkan saat di jalan pasti Clara akan memeluk pria itu dengan erat karena posisi motornya yang tak sejajar.Apalagi melihat keakraban di antara keduanya, rasanya Bayu ingin menghampiri Anton dan memberikan bogem mentah di wajah pria itu. Sayangnya Bayu gengsi, makanya pas Anton pergi, baru Bayu menegur Clara."Ck! Kenapa rasanya kesal aja kalau ingat Clara sama pria itu?"Kini Bayu sudah berada di dalam ruangannya, hatinya merasa dongkol saja. Bahkan, dia merasa tidak ingin memulai pekerjaan karena membayangkan Clara yang berdua-duaan dengan Anton."Lagian dia juga kegatelan, ngapain juga pergi sama cowok lain? Giliran diajak bareng sama gue nggak mau, sial!" umpat Bayu.Bayu terus

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status